Review Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti: Jawaban atas Kerasnya Narendra

Kamis, 27 Juli 2023 - 19:42 WIB
Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti mengisahkan hubungan ayah-anak antara Narendra dan Angkasa. Foto/Visinema Pictures, Netflix
JAKARTA - Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) adalah bagian ketiga dari cerita keluarga Narendra dalam semesta NKCTHI. Ini sekaligus juga jadi jawaban mengapa Narendra jadi sosok 'antagonis' dalam dua film sebelumnya.

Narendra (Donny Damara) dalam Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI) digambarkan sebagai sosok ayah yang sangat keras dan konservatif pada ketiga anaknya, Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), dan Awan (Rachel Amanda). Sejak Angkasa kecil, Narendra juga sudah menanamkan pada anak lelaki satu-satunya itu bahwa ia bertanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya.

Hal ini membawa beban berat bagi Angkasa, karena bayang-bayang sang ayah sebagai orang tua yang keras selalu menghantuinya. Ini kembali tergambar dalam film kedua; Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang, yang fokus pada kisah Aurora yang berkuliah di London.





Saat Aurora berminggu-minggu tak memberi kabar ke keluarga, Angkasa yang bertindak sebagai perwakilan orang tua terbang ke London bersama Awan. Namun ternyata perilakunya dalam menghadapi Aurora tak berbeda jauh dengan ayahnya yang keras, egois, dan sulit berempati.

Film ketiga sekaligus terakhir, yaitu HIAKCN, menjadi puncak dari hubungan Narendra dan Angkasa. Ceritanya bolak-balik mengisahkan masa muda Narendra (Jourdy Pranata) saat mulai bertemu Ajeng (Yunita Siregar) yang belakangan jadi istrinya, serta konflik rumah tangga Angkasa (Rio Dewanto) dan Lika (Agla Artalidia).



Foto: Visinema Pictures/Netflix

Meski berbeda cerita dan latar, tapi ada benang merah antara kedua cerita pasangan ini, yaitu tentang perjuangan mendapatkan dan mempertahankan cinta. Dari sinilah nantinya terbentuk jalan yang bersinggungan antara Narendra dan Angkasa, dan membuat keduanya mencoba untuk saling mengerti jalan pikiran masing-masing.

Menyaksikan seluruh perjuangan hidup Narendra sejak ia lulus SMA, penonton diharapkan akan menemukan alasan mengapa Narendra tumbuh menjadi sosok pria yang keras dan menyebalkan seperti yang tergambar dalam dua film sebelumnya. Penonton juga bisa memaklumi, mengapa Angkasa sulit lepas dari bayang-bayang ayahnya.

HIAKCN menceritakan tentang Angkasa yang kini tinggal di Bali, dan sedang berselisih paham dengan Lika hingga keduanya pisah rumah. Penyebabnya ini terkait masalah keinginan untuk memiliki anak, dan rupanya lagi-lagi pendapat Angkasa soal ini masih terikat dengan bayang-bayang ayahnya dalam mendidik anak.

Tadinya, Angkasa meminta ibunya untuk datang ke Bali dan dimintai nasihatnya. Alih-alih, malah Narendra yang datang, membuat Angkasa kecewa. Namun dari sini, dalam 'mini road trip' mereka, terciptalah percakapan di antara ayah-anak ini, sambil membuka masa lalu Narendra pada tahun 1980-an.



Foto: Visinema Pictures/Netflix

Atmosfer, ritme, dan tempo bercerita HIAKCN bisa dibilang sangat mirip dengan NKCTHI. Kisah drama keluarga kuat tergambar, apalagi kisah Narendra muda mengambil banyak porsi dalam film ini dibanding cerita konflik antara Angkasa dan Lika.

Drama tahun 1980-an tentang cinta beda kelas antara Narendra dan Ajeng, rival pria dari kalangan kelas atas, serta ayah yang berambisi menjodohkan dengan rekan bisnis memang agak terasa klise. Skenarionya pun tak sekuat dua film pertamanya.

Film pertama berhasil meleburkan kisah pilu keluarga Narendra ke dalam cerita Awan. Sementara film kedua dengan sangat apik menggambarkan perjuangan Aurora dengan penceritaan yang dinamis, tanpa menghilangkan peran penting Angkasa dan Awan dalam ceritanya. Namun dalam film ketiga, kisah Angkasa-Lika terasa jadi semacam tempelan saja, padahal kisah hubungan Narendra dan Angkasa juga tak tergali betul karena fokus cerita ada pada kisah Narendra dan Ajeng muda.



Untungnya, akting para pemain utama maupun pendukung cukup bisa menutupi kelemahan ini. Penghuni kos-kosan tempat Narendra tinggal, diperankan oleh Muhammad Khan, Erick Estrada, Ricky Malau, dan Ruth Marini sangat membawa kesegaran serta efek komedi dalam film ini. Peran ayah Ajeng yang dimainkan Rukman Rosadi juga sangat pas menggambarkan sosok pejabat era Orde Baru.

Meski tak sempurna, tapi HIAKCN dan semesta NKCTHI secara keseluruhan cukup membawa angin segar pada sebuah kisah drama keluarga. Bahwa setiap ayah, ibu, anak tertua, anak tengah, dan anak bungsu, selalu punya perjuangan dan tantangannya sendiri dan menunggu untuk mendapatkan empati dari tiap anggota keluarga lainnya.

(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More