5 Aktris dan Aktor Paling Sering Menderita dalam Drama Korea

Lalu dalam Twenty-Five Twenty-One, ia juga mengalami masa krisis ekonomi Korea hingga mimpinya menjadi atlet harus terkubur sementara waktu. Kehidupan cintanya pun pada akhirnya tidak bisa berlanjut.

Kini dalam drama hororthriller Revenant yang masih tayang saat artikel ini ditulis, ia memerankan sosok perempuan yang ayahnya bunuh diri. Dirinya lalu ketempelan roh jahat hingga harus mengalami peristiwa-peristiwa mengerikan dan menakutkan. Drama terbarunya yang akan datang berjudul Jeong Nyeon juga akan menempatkannya sebagai gadis miskin tak berpendidikan yang punya mimpi besar menjadi aktris terkenal dan kaya raya.

4. Lee Jong-Suk

Hymn of Death. Foto: SBS



Lee Jong-suk sudah memainkan banyak drama dengan berbagai karakter sejak bermain film pendek pada 2005. Beberapa di antaranya menempatkannya sebagai sosok yang penuh derita.

Dalam I Hear Your Voice (2013), Lee Jong-suk memerankan sosok anak SMA yang punya kemampuan membaca pikiran orang lain. Namun kekuatan ini malah membuatnya menderita. Kemampuan ini dimilikinya saat ia kehilangan ayahnya, lalu hidupnya juga tidak tenang karena ia selalu mendengar banyak suara.

Setahun kemudian dalam Doctor Stranger, saat masih kecil ia dibawa paksa ke Korea Utara. Lalu kembali ke Korea Selatan dengan kenangan buruk, kehilangan ayahnya, dan akhirnya terlibat dalam konspirasi politik.

Namun yang paling tragis adalah nasibnya dalam drama yang diangkat dari kisah nyataHymn of Death (2018). Di sini, ia memerankan seorang suami yang selingkuh dengan penyanyi yang hidupnya menderita. Pada akhir cerita, keduanya memutuskan untuk bunuh diri bersama.

Dalam drama-drama lainnya seperti Pinochhio (2014), W: Two Worlds Apart (2016), While You Were Sleeping (2017), dan Big Mouth (2022), hidupnya memang tak terlalu sengsara, tapi ia tetap punya masa lalu yang kelam atau harus menjalani kehidupan yang sangat sulit dan menantang bahaya.

5. Kim Go-Eun

Little Women. Foto: tvN



Kim Go-eun juga senang menerima peran-peran yang menempatkannya sebagai sosok penuh derita. Dalam Cheese in The Trap (2016) yang menjadi debut pertamanya dalam serial, nasibnya menyedihkan karena tak kunjung mendapat kabar dari pria yang dicintainya.

Masih pada tahun yang sama, dalam Goblin, ia digambarkan sebagai anak yatim piatu yang dikucilkan oleh masyarakat, dan kehilangan banyak kebahagiaan dalam hidupnya. Berlanjut ke Yumi's Cells (2021), ia menjadi karyawan biasa yang selalu mengalami putus cinta.

Terakhir dalam Little Women (2022), ia menjadi kakak tertua dari dua adiknya yang ditinggal oleh orang tua mereka dalam kemiskinan. Ia harus bekerja keras menghidupi adik-adiknya, sampai harus terlibat dalam kejahatan terorganisir dari orang-orang kaya dan berpengaruh.