‘Menyulap’ Sampah Jadi Uang Belasan Juta Rupiah

Kamis, 21 Maret 2019 - 16:40 WIB
‘Menyulap’ Sampah Jadi Uang Belasan Juta Rupiah
‘Menyulap’ Sampah Jadi Uang Belasan Juta Rupiah
A A A
Dua anak muda ini sukses mendaur ulang sampah jadi barang komersial bernilai jual tinggi. Barang apa sih yang dijual?

Kalau ada sosok anak muda yang memilih terlibat memerangi sampah plastik, maka Edy Fajar Prasetyo adalah orangnya. Edy, begitulah akrab disapa, adalah mahasiswa lulusan Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Agri bisnis di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Edy mendirikan bisnis sosial Eco Business Indonesia (EBI) pada 2013. Waktu itu modalnya hanya Rp1 juta saja.

Dari sana, Edy membuat barang kerajinan olahan sampah. Lewat EBI, dia membuat produk seperti tas, dompet, soft case, bando, gantungan kunci, pin, dan suvenir. Inovasi produk juga dilakukannya agar tetap mengikuti zaman, misalnya dompet yang diberi puring atau lapisan yang berbahan tipis.

Kini omzet EBI sudah belasan juta rupiah. Bahkan, pernah mencapai puluhan juta dalam sebulan.

‘Menyulap’ Sampah Jadi Uang Belasan Juta Rupiah

Edy Fajar Prasetyo, pendiri Eco Business Indonesia (EBI)

Dengan bisnisnya, Edy tak hanya memperoleh profit pribadi. Dia membina para ibu rumah tangga di kawasan Kedaung, Tangerang Selatan sebagai mitra perajin produk EBI.

Para perajin memperoleh 70% keuntungan dan sisa 30%-nya digunakan untuk pengembangan program-program EBI. Setelah bergabung dengan EBI, penghasilan ibu-ibu yang kebanyakan bekerja sebagai buruh rumah tangga meningkat hingga dua-tiga kali lipat.

Selain menghasilkan barang kerajinan olahan sampah, EBI juga memperluas bisnis ke bidang edukasi lingkungan. Edy dan timnya telah mencetak lebih dari 5.000 alumni seminar dan workshop bertema pemanfaatan sampah, manajemen sampah, green edutainment, hingga kewirausahawan (entrepreneurship).

Berkat usahanya, Edy kerap memperoleh berbagai penghargaan, di antaranya 3rd Winner Social Category ASEAN Leaderpreneur 2015, Top 5 Wirausaha Sosial Wirausaha Muda Mandiri Nasional 2016, Peraih Pemuda Hebat Nasional Kemenpora RI 2018, The Best Economy Creative Product Tangsel Creative Award 2018 , dan pemateri social media engagement .

"Sebagai entrepreneur, saya harus selalu melihat sesuatu dari sisi peluang, bukan masalah. Begitu juga dengan sampah. Saya memberikan makna baru pada sampah dengan kepanjangan, “Selalu Akan Mudah Pabila Ada Harapan”. Bagaimana sampah dikelola jadi resource untuk memberikan impact pada masyarakat," tutur Edy.

Selain Edy, ada juga Hermawan, 25, yang asli Sleman,Yogyakarta. Dia membuat kerajinan tangan yang bahan bakunya dari limbah kayu.

"Daripada menjadi tumpukan limbah kayu yang dahulunya digunakan sebagai bahan bakar tungku memasak, menumpuk lama menjadi makanan dan tempat tinggal rayap. Alangkah lebih baiknya kita manfaatkan menjadi barang yang memiliki daya ekonomis," ucap Hermawan.

‘Menyulap’ Sampah Jadi Uang Belasan Juta Rupiah

Hermawan, untung berkat limbah kayu

Inspirasi ini ia dapatkan bermula dari tugas kuliah dalam memanfaatkan limbah yang ada di sekitar lingkungannya. Dari situlah Hermawan mulai merintis usaha kerajinan dan suvenir dari kayu sejak 2014 silam.

Walaupun usaha yang ditekuninya bisa dibilang cukup baru, rata-rata omzet pemasukan keuangannya mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per bulan. Harga yang dijual tiap barang berkisaran mulai Rp30.000 hingga Rp1 juta.

Barang yang dijual memiliki banyak variasi, mulai tas kayu, hiasan dinding, lettering wall, jam dinding, lampu hias, hingga souvenir lainnya.

Dengan memanfaatkan kencanggihan teknologi yang ada, Hermawan melakukan pemasaran lewat internet, seperti membuat situs web, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. Perusahaan ini juga membuka workshop bagi peminat kerajinan maupun bagi komunitas yang hanya ingin belajar membuat kerajinan tangan.

Setiap minggunya Hermawan juga memiliki target desain baru bagi karyawannya sehingga inovasi desain tidak akan terpaku dengan satu produk saja.
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1179 seconds (0.1#10.140)