Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika

Kamis, 09 April 2020 - 12:00 WIB
Mengenal Hoesik, Budaya...
Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika
A A A
Buat kamu yang doyan nonton drama Korea, pastinya udah sering lihat adegan para pemainnya minum soju alias minuman keras khas Korea Selatan.

Adegan makan bareng sambil menikmati soju yang sering kita lihat di serial emang beneran menjadi budaya khas orang Korea sejak lama. Budaya minum bersama ini bahkan juga terbawa hingga ke perkantoran-perkantoran.

Nah, mereka menyebut budaya ini dengan istilah hoesik. Nah, hweshik atau hoesik adalah kegiatan makan dan minum bersama dengan atasan dan rekan kerja yang biasanya dilakukan setelah pulang kantor.

Gak cuma dengan teman kantor, hoesik juga biasanya dilakukan bersama klien untuk diskusi soal bisnis. Dalam hoesik, soju atau jenis alkohol lainnya wajib ada sebagai teman ngobrol.

Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika

Foto: JTBC/Netflix

Hoesik dimaksudkan untuk memperkuat hubungan serta mengenal rekan kerja secara lebih dalam. Kegiatan ini juga sering kali digunakan sebagai kesempatan untuk menunjukkan diri dan menjalin hubungan dengan eksekutif perusahaan.

Meski cuma kegiatan bersantai sambil berkumpul bersama, tapi tetap ada tata krama yang gak boleh dilewatkan dalam hoesik. Dikutip dari Medium, ada sebuah pepatah kuno dalam bahasa Korea yang berbunyi “Il bul, sam so, o ui, chil gwa”.

Pepatah ini menyiratkan makna bahwa mulai dari saat kita duduk di meja sampai saat menuangkan, menawarkan, menerima, dan minum alkohol, kita harus selalu menjaga sopan santun. Nah makanya, memahami etika dasar dalam hoesik itu menjadi hal yang sangat penting di Korea Selatan.

1. KATA "TIDAK" ITU GAK SOPAN

Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika

Foto: Shutterstock

Satu hal penting yang harus diingat dalam hoesik adalah jangan pernah mengatakan “tidak”. Di Korea Setalan, kata “tidak” atau bentuk penolakan itu adalah tindakan yang kasar, lho. Makanya, kalau seseorang mendapat undangan makan bersama, gak etis rasanya kalau menolak hadir. Hal ini juga berlaku untuk tawaran minum alkohol saat hoesik. Kecuali dalam alasan keadaan medis tertentu, karyawan gak bisa menolak yang ditawarkan oleh atasan mereka.

Nah, kalau emang mau menghindarinya, hal yang harus dilakukan adalah menjaga gelas supaya gak terlihat kosong. Karena, kalau orang lain melihat ada gelas kosong di atas meja, mereka akan merasa berkewajiban untuk mengisinya lagi.

2. ADA ATURAN DUDUK

Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika

Foto: Henrick Kim/Medium

Makan malam bersama atasan juga gak bisa sembarangan milih tempat duduk. Aturan duduk ini dikenal sebagai konsep sangseok, yang artinya adalah “kursi kehormatan”. Walau kursi ini terdengar seperti kursi khusus yang istimewa, bukan berarti sangseok punya bentuk yang berbeda dan lebih keren ketimbang kursi lain di sekitarnya.

Bedanya cuma letaknya yang berada pada posisi membelakangi tembok yang menghadap pintu masuk. Kursi kehormatan ini cuma boleh diisi oleh orang dengan posisi hierarki yang lebih tinggi atau mereka yang lebih tua.

3. ETIKA MENERIMA, MENUANGKAN, DAN MEMINUM ALKOHOL

Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika

Foto: Shutterstock

Dalam hoesik, baik menerima, menuangkan, atau meminum alkohol juga perlu memperhatikan etika. Ketika seseorang menuangkan minuman, dia harus memakai tangan kanannya untuk menuang, dan tangan kirinya untuk memegang lengan atau pergelangan tangan yang sedang menuang minuman.

Nah, terus orang yang ditawari minuman juga harus bersikap hormat dengan mengucapkan terima kasih dan memegang gelas dengan kedua tangannya sampai terisi penuh. Etika dalam meminum juga gak boleh ketinggalan dalam hoesik.

Ingat! Sebagai bentuk kesopanan, seseorang harus memalingkan tubuh dengan posisi yang sedikit menyerong dan menyembunyikan gelasnya dengan telapak tangan.

Dikutip dari 90daykorean.com, yang terpenting soal minum dalam hoesik adalah gak menolak gelas pertama. Mau serendah apapun toleransi seseorang dalam meminum alkohol, jangan pernah, deh, mencoba-coba untuk menolak gelas pertama.

Nah, terus kalau gelas pertama semua anggota jamuan makan udah terisi semua, selanjutnya harus melakukan apa, hayo? Yap, bersulang. Geonbae!

Silmi Safriyantini
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @silmisafr
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6479 seconds (0.1#10.140)