6 Hal yang Mesti Kamu Miliki untuk Jadi Pemimpin Muda
A
A
A
Buat kamu yang mimpi jadi pemimpin, tahun baru bisa jadi momen yang pas buat mengasah keterampilan-keterampilan ini.
Jadi pemimpin jelas gak mudah. Sebelum bisa menginsipirasi dan menggerakkan orang, kamu mesti mengenal diri kamu dulu.
Nah, untuk mengasah potensi tersebut, ada tips dari M. Syafi’ie El Bantanie selaku Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, yang disampaikan saat rangkaian acara program YOULEAD. Ini adalah program Dompet Dhuafa Pendidikan yang tujuannya untuk mencetak pemimpin muda yang beintegritas dan memiliki peran strategis.
Nah, berikut hal-hal yang mesti dimiliki seorang pemimpin.
1. PAHAM MOTIVASI DIRI
Foto: theschooloflife.com
Pertama kali, kamu mesti tahu alasan kamu melakukan sesuatu. Dari situ, baru kamu bisa menilai apakah kamu sudah punya kemampuan melakukan hal tersebut. Kalau belum, maka kamu mesti mengejar kemampuan tersebut supaya kondisi ideal bisa tercapai.
2. TAHU REALITAS DAN MENCIPTAKAN SOLUSINYA
Foto: eapfoundation.com
Pemimpin harus tahu kondisi atau masalah di lapangan. Setelah tahu masalahnya, tugas berikutnya adalah menganalisis masalah, lalu menciptakan solusi yang bisa diterapkan alias dieksekusi.
Nah, untuk bisa membaca dan menganalisis masalah dengan benar, kamu mesti diperkuat dengan pengetahuan yang luas dan sifat terbuka (open minded). Jalan utama untuk mendapatkannya, apalagi kalo bukan rajin membaca. Pertanyaannya, sudah berapa banyak buku yang kamu baca dalam setahun? Apakah sudah menambah perspektif baru?
3. JANGAN LUPA SEJARAH!
Foto: talenttalks.net
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!” Begitu seruan "Jas Merah" yang disampaikan oleh Bung Karno dalam pidato memperingati HUT RI tahun 1966 silam. Jadi saat kamu menilai sesuatu yang terjadi pada masa sekarang dan menganalisis kondisi masa depan, kamu juga perlu melihat sejarahnya sampai jauh ke belakang. Biar gak salah menilai!
4. BUAT NARASI PERUBAHAN
Foto: medium.com
Rumusan narasi perubahan gak bisa lepas dari analisis realitas, idealisme, dan tetap berkaca pada sejarah. Kalau kamu menengok pola masa lalu, kamu bisa merekayasa masa depan. Rekonstruksi pola-polanya, lalu buat kolaborasi gagasan. Kegagalan yang lalu kita jadikan pelajaran, sedangkan kejayaan masa lalu kita jadikan referensi.
5. EKSEKUSI REKAYASA PERUBAHAN
Foto: drhurd.com
Kalau wacana sudah dibuat, eksekusi di lapangan harus dipersiapkan dengan matang. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan menghimpun massa dan komunitas pemuda supaya bisa mencapai perubahan signifikan yang masif. Kuncinya, gerak sekarang, gerak bersama!
6. PENDIDIKAN PEMUDA
Foto: iconsult-aesthetic.com
Seorang pemimpin adalah agen perubahan. Dia harus bisa merancang gerakan yang bisa memperbaiki mentalitas manusia. Narasi gerakan akan tetap menjadi narasi kalau gak dieksekusi.
Rhayza Salsabila
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjajaran
Instagram: @rhayzasalsabila
Jadi pemimpin jelas gak mudah. Sebelum bisa menginsipirasi dan menggerakkan orang, kamu mesti mengenal diri kamu dulu.
Nah, untuk mengasah potensi tersebut, ada tips dari M. Syafi’ie El Bantanie selaku Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, yang disampaikan saat rangkaian acara program YOULEAD. Ini adalah program Dompet Dhuafa Pendidikan yang tujuannya untuk mencetak pemimpin muda yang beintegritas dan memiliki peran strategis.
Nah, berikut hal-hal yang mesti dimiliki seorang pemimpin.
1. PAHAM MOTIVASI DIRI
Foto: theschooloflife.com
Pertama kali, kamu mesti tahu alasan kamu melakukan sesuatu. Dari situ, baru kamu bisa menilai apakah kamu sudah punya kemampuan melakukan hal tersebut. Kalau belum, maka kamu mesti mengejar kemampuan tersebut supaya kondisi ideal bisa tercapai.
2. TAHU REALITAS DAN MENCIPTAKAN SOLUSINYA
Foto: eapfoundation.com
Pemimpin harus tahu kondisi atau masalah di lapangan. Setelah tahu masalahnya, tugas berikutnya adalah menganalisis masalah, lalu menciptakan solusi yang bisa diterapkan alias dieksekusi.
Nah, untuk bisa membaca dan menganalisis masalah dengan benar, kamu mesti diperkuat dengan pengetahuan yang luas dan sifat terbuka (open minded). Jalan utama untuk mendapatkannya, apalagi kalo bukan rajin membaca. Pertanyaannya, sudah berapa banyak buku yang kamu baca dalam setahun? Apakah sudah menambah perspektif baru?
3. JANGAN LUPA SEJARAH!
Foto: talenttalks.net
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!” Begitu seruan "Jas Merah" yang disampaikan oleh Bung Karno dalam pidato memperingati HUT RI tahun 1966 silam. Jadi saat kamu menilai sesuatu yang terjadi pada masa sekarang dan menganalisis kondisi masa depan, kamu juga perlu melihat sejarahnya sampai jauh ke belakang. Biar gak salah menilai!
4. BUAT NARASI PERUBAHAN
Foto: medium.com
Rumusan narasi perubahan gak bisa lepas dari analisis realitas, idealisme, dan tetap berkaca pada sejarah. Kalau kamu menengok pola masa lalu, kamu bisa merekayasa masa depan. Rekonstruksi pola-polanya, lalu buat kolaborasi gagasan. Kegagalan yang lalu kita jadikan pelajaran, sedangkan kejayaan masa lalu kita jadikan referensi.
5. EKSEKUSI REKAYASA PERUBAHAN
Foto: drhurd.com
Kalau wacana sudah dibuat, eksekusi di lapangan harus dipersiapkan dengan matang. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan menghimpun massa dan komunitas pemuda supaya bisa mencapai perubahan signifikan yang masif. Kuncinya, gerak sekarang, gerak bersama!
6. PENDIDIKAN PEMUDA
Foto: iconsult-aesthetic.com
Seorang pemimpin adalah agen perubahan. Dia harus bisa merancang gerakan yang bisa memperbaiki mentalitas manusia. Narasi gerakan akan tetap menjadi narasi kalau gak dieksekusi.
Rhayza Salsabila
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjajaran
Instagram: @rhayzasalsabila
(her)