CERMIN: Seperti Dendam, Perselingkuhan Harus Dibayar Tuntas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 1980. Keluarga kecil kami baru saja mencicipi hidup damai di kota kecil Polewali (kini Sulawesi Barat). Ribuan kilometer jauhnya di Wylie, Texas, hidup damai keluarga kecil Allan Gore terkoyak karena perselingkuhan.
Bagaimana rasanya hidup di kota kecil? Saya mengalaminya selama kurang lebih 10 tahun. Tak banyak hal yang terjadi. Suasana guyub selalu terasa, sesama tetangga saling mengenal satu sama lain. Kehidupan bermasyarakat dijalani dengan harmonis, semuanya terlihat baik-baik saja.
Tapi apakah “baik-baik saja” selalu cukup bagi siapa pun? Dan apakah “baik-baik saja” yang terlihat di permukaan memang seperti kenyataan sebenarnya?
Mari kita masuki kehidupan Candace Montgomery. Candy, demikian ia akrab dipanggil, seperti layaknya ibu rumah tangga pada umumnya. Sigap mengurus seisi rumah, lihai bersosialisasi dalam kegiatan remaja dan diterima dengan baik oleh sesama ibu-ibu lainnya. Tapi ada yang tak terlihat di permukaan dan dirasakan oleh Candy sejak lama.
Perempuan dengan gaya rambut keriting dan berkacamata lebar ini rupanya merasakan tak ada lagi gairah yang berkobar dalam kehidupan seksnya dengan sang suami, Pat. Gairahnya yang tersembunyi jadi semakin berkobar karena novel-novel seks yang dibacanya.
Foto: Disney+
Hingga suatu saat, gairah itu tak tertahankan lagi. Candy tiba pada sebuah kesimpulan: ia akan melakukan perselingkuhan secara sadar.
Dari sinilah semuanya berawal. Banyak kasus pembunuhan yang terjadi karena urusan perasaan, di luar dikenal istilah crime of passion. Nafsu kebinatangan yang mendekam tenang dalam diri kita bisa meloncat keluar dalam bentuk amarah yang meledak.
Namun berbeda dengan Candy, yang tampak berusaha betul mengendalikan segala sesuatu dalam hidupnya, termasuk soal perselingkuhannya dengan Allan Gore. Sayangnya bau bangkai yang ditutupi rapat akan tercium juga. Perselingkuhan Allan dan Candy ketahuan oleh Betty, istri Allan. Dan kita tahu ke mana cerita ini akan bergulir.
Baca Juga: CERMIN: Malaikat dalam Sel itu Bernama Dodo Rozak
Padahal Candy dan Betty sesungguhnya berteman baik. Anak-anak mereka begitu dekat. Candy bahkan jadi teman baik bagi Betty yang tampak sulit bersosialisasi dengan ibu-ibu lainnya.
Namun perselingkuhan menghancurkan segalanya, berubah jadi dendam yang membara perlahan dalam sekam. Hingga tiba saatnya Betty mengkonfrontasi langsung soal itu kepada Candy.
Foto: Disney+
Dan dunia terkejut. Dari kota kecil itu mencuat kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga biasa dengan menggunakan kapak. Mirip dengan yang dilakoni Jack Nicholson dalam The Shining. Tak tanggung-tanggung, kapak itu dihunjamkan ke tubuh korban sebanyak 41 kali.
Tapi kita sebenarnya selalu tahu bahwa nafsu bisa menggerakkan kebinatangan dalam diri kita. Ia bisa membuat seorang pendiam menjadi pribadi berbeda ketika berada di ranjang. Ia juga bisa membuat seorang ibu rumah tangga super-ramah menjadi beringas tak kenal ampun.
Kebinatangan itu selalu menunggu pemicu setelah sekian lama dijinakkan. Ketika ia mencelat, sering kita terkaget dengan betapa dahsyat hal-hal yang ditimbulkannya.
Saya ingin bersimpati pada Candy. Ia merasakan ada yang tak beres dengan pernikahannya dan ia mencari solusi. Ia tak menghakimi suaminya atau marah-marah tak ada juntrungan. Meski salah, ia mencari jalan dengan caranya sendiri untuk menyelamatkan pernikahannya.
Perselingkuhan dengan kesepakatan khusus yang dijalaninya ternyata tak sukses karena kita bukan robot yang tak punya perasaan. Sebegitu kuatnya kita menahan diri, ketika perasaan itu muncul, maka kita tak menjadi diri kita sendiri.
Foto: Disney+
Saya juga ingin bersimpati pada Betty. Hidupnya sudah terasa sulit sejak ia dipecat dari tempatnya mengajar. Ditambah lagi ia mesti membesarkan dua anak seorang diri, seorang di antaranya masih bayi, dengan suami yang sering bertugas ke luar kota. Ia nyaris tak punya kehidupan sosial, ia terkungkung dalam penjara bernama rumah tangga.
Bagaimana rasanya hidup di kota kecil? Saya mengalaminya selama kurang lebih 10 tahun. Tak banyak hal yang terjadi. Suasana guyub selalu terasa, sesama tetangga saling mengenal satu sama lain. Kehidupan bermasyarakat dijalani dengan harmonis, semuanya terlihat baik-baik saja.
Tapi apakah “baik-baik saja” selalu cukup bagi siapa pun? Dan apakah “baik-baik saja” yang terlihat di permukaan memang seperti kenyataan sebenarnya?
Mari kita masuki kehidupan Candace Montgomery. Candy, demikian ia akrab dipanggil, seperti layaknya ibu rumah tangga pada umumnya. Sigap mengurus seisi rumah, lihai bersosialisasi dalam kegiatan remaja dan diterima dengan baik oleh sesama ibu-ibu lainnya. Tapi ada yang tak terlihat di permukaan dan dirasakan oleh Candy sejak lama.
Perempuan dengan gaya rambut keriting dan berkacamata lebar ini rupanya merasakan tak ada lagi gairah yang berkobar dalam kehidupan seksnya dengan sang suami, Pat. Gairahnya yang tersembunyi jadi semakin berkobar karena novel-novel seks yang dibacanya.
Foto: Disney+
Hingga suatu saat, gairah itu tak tertahankan lagi. Candy tiba pada sebuah kesimpulan: ia akan melakukan perselingkuhan secara sadar.
Dari sinilah semuanya berawal. Banyak kasus pembunuhan yang terjadi karena urusan perasaan, di luar dikenal istilah crime of passion. Nafsu kebinatangan yang mendekam tenang dalam diri kita bisa meloncat keluar dalam bentuk amarah yang meledak.
Namun berbeda dengan Candy, yang tampak berusaha betul mengendalikan segala sesuatu dalam hidupnya, termasuk soal perselingkuhannya dengan Allan Gore. Sayangnya bau bangkai yang ditutupi rapat akan tercium juga. Perselingkuhan Allan dan Candy ketahuan oleh Betty, istri Allan. Dan kita tahu ke mana cerita ini akan bergulir.
Baca Juga: CERMIN: Malaikat dalam Sel itu Bernama Dodo Rozak
Padahal Candy dan Betty sesungguhnya berteman baik. Anak-anak mereka begitu dekat. Candy bahkan jadi teman baik bagi Betty yang tampak sulit bersosialisasi dengan ibu-ibu lainnya.
Namun perselingkuhan menghancurkan segalanya, berubah jadi dendam yang membara perlahan dalam sekam. Hingga tiba saatnya Betty mengkonfrontasi langsung soal itu kepada Candy.
Foto: Disney+
Dan dunia terkejut. Dari kota kecil itu mencuat kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga biasa dengan menggunakan kapak. Mirip dengan yang dilakoni Jack Nicholson dalam The Shining. Tak tanggung-tanggung, kapak itu dihunjamkan ke tubuh korban sebanyak 41 kali.
Tapi kita sebenarnya selalu tahu bahwa nafsu bisa menggerakkan kebinatangan dalam diri kita. Ia bisa membuat seorang pendiam menjadi pribadi berbeda ketika berada di ranjang. Ia juga bisa membuat seorang ibu rumah tangga super-ramah menjadi beringas tak kenal ampun.
Kebinatangan itu selalu menunggu pemicu setelah sekian lama dijinakkan. Ketika ia mencelat, sering kita terkaget dengan betapa dahsyat hal-hal yang ditimbulkannya.
Saya ingin bersimpati pada Candy. Ia merasakan ada yang tak beres dengan pernikahannya dan ia mencari solusi. Ia tak menghakimi suaminya atau marah-marah tak ada juntrungan. Meski salah, ia mencari jalan dengan caranya sendiri untuk menyelamatkan pernikahannya.
Perselingkuhan dengan kesepakatan khusus yang dijalaninya ternyata tak sukses karena kita bukan robot yang tak punya perasaan. Sebegitu kuatnya kita menahan diri, ketika perasaan itu muncul, maka kita tak menjadi diri kita sendiri.
Foto: Disney+
Saya juga ingin bersimpati pada Betty. Hidupnya sudah terasa sulit sejak ia dipecat dari tempatnya mengajar. Ditambah lagi ia mesti membesarkan dua anak seorang diri, seorang di antaranya masih bayi, dengan suami yang sering bertugas ke luar kota. Ia nyaris tak punya kehidupan sosial, ia terkungkung dalam penjara bernama rumah tangga.