Studio Top Gun: Maverick Dituntut atas Kasus Hak Cipta, Pengacaranya yang Juga Melawan Marvel
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Paramount Pictures dituntut karena dianggap melanggar hak cipta saat memproduksi film Top Gun: Maverick.
Tuntutan datang dari istri dan anak dari mendiang penulis artikel yang menginspirasi film asli Top Gun . Artikelnya dirilis pada 1983, sementara film pertama dirilis pada 1986.
Mereka yang menuntut, yaitu Shosh Yonay dan Yuval Yonay yang tinggal di Israel mengklaim bahwa Paramount Pictures baru menyelesaikan Top Gun: Maverick saat hak cipta telah kembali kepada keluarga Yonay. Mengutip Deadline, hak cipta atas artikel dikembalikan kepada keluarga Yonay pada Januari 2020.
"Meskipun sekuel 2022 jelas-jelas berasal dari artikel, Paramount secara sadar gagal mendapatkan lisensi baru untuk film dan hak tambahan untuk artikel yang dilindungi hak cipta, setelah hak cipta Amerika-nya sudah dikembalikan lagi ke Yonay pada 24 Januari 2020," demikian klaim dari pihak penuntut.
Baca Juga: Alasan Sebenarnya Iceman dalam Top Gun: Maverick Tak Banyak Bicara
Foto: Paramount Pictures
Karena klaim pelanggaran tersebut, pihak keluarga Yonay menuntut dihentikannya penayangan dan pendistribusian Top Gun: Maverick di seluruh dunia. Mereka juga menuntut dihentikannya produksi film baru yang mungkin akan dibuat berdasarkan film waralaba itu.
Meski begitu, keluarga Yonay tidak menyebutkan tuntutan angka ganti rugi yang spesifik. Namun mereka meminta setiap pendapatan dan keuntungan yang diperoleh Paramount Pictures atas film Top Gun: Maverick. Mereka juga meminta biaya pengacara dan kepentingan pra-peradilan ditanggung Paramount Pictures.
Baca Juga: Siapa Musuh Top Gun: Maverick dan Mengapa Identitasnya Disembunyikan?
Adapun pengacara yang mewakili keluarga Yonay adalah Marc Toberoff dari Toberoff & Associates. Toberoff juga adalah orang yang mewakili para klien yang melawan Marvel atas hak cipta komik dan karya mereka. Mereka antara lain Steve Ditko, Don Rico, Don Heck, Gene Colan, dan Larry Lieber.
Sementara itu, Paramount Pictures menyangkal tuduhan keluarga Yonay dan akan membela diri atas tuntutan tersebut.
Tuntutan datang dari istri dan anak dari mendiang penulis artikel yang menginspirasi film asli Top Gun . Artikelnya dirilis pada 1983, sementara film pertama dirilis pada 1986.
Mereka yang menuntut, yaitu Shosh Yonay dan Yuval Yonay yang tinggal di Israel mengklaim bahwa Paramount Pictures baru menyelesaikan Top Gun: Maverick saat hak cipta telah kembali kepada keluarga Yonay. Mengutip Deadline, hak cipta atas artikel dikembalikan kepada keluarga Yonay pada Januari 2020.
"Meskipun sekuel 2022 jelas-jelas berasal dari artikel, Paramount secara sadar gagal mendapatkan lisensi baru untuk film dan hak tambahan untuk artikel yang dilindungi hak cipta, setelah hak cipta Amerika-nya sudah dikembalikan lagi ke Yonay pada 24 Januari 2020," demikian klaim dari pihak penuntut.
Baca Juga: Alasan Sebenarnya Iceman dalam Top Gun: Maverick Tak Banyak Bicara
Foto: Paramount Pictures
Karena klaim pelanggaran tersebut, pihak keluarga Yonay menuntut dihentikannya penayangan dan pendistribusian Top Gun: Maverick di seluruh dunia. Mereka juga menuntut dihentikannya produksi film baru yang mungkin akan dibuat berdasarkan film waralaba itu.
Meski begitu, keluarga Yonay tidak menyebutkan tuntutan angka ganti rugi yang spesifik. Namun mereka meminta setiap pendapatan dan keuntungan yang diperoleh Paramount Pictures atas film Top Gun: Maverick. Mereka juga meminta biaya pengacara dan kepentingan pra-peradilan ditanggung Paramount Pictures.
Baca Juga: Siapa Musuh Top Gun: Maverick dan Mengapa Identitasnya Disembunyikan?
Adapun pengacara yang mewakili keluarga Yonay adalah Marc Toberoff dari Toberoff & Associates. Toberoff juga adalah orang yang mewakili para klien yang melawan Marvel atas hak cipta komik dan karya mereka. Mereka antara lain Steve Ditko, Don Rico, Don Heck, Gene Colan, dan Larry Lieber.
Sementara itu, Paramount Pictures menyangkal tuduhan keluarga Yonay dan akan membela diri atas tuntutan tersebut.
(ita)