Money Heist Korea Dilarang Ditonton Remaja, Dewan Rating Soroti Episode 1-6

Senin, 23 Mei 2022 - 12:34 WIB
loading...
Money Heist Korea Dilarang...
Money Heist Korea diberi rating penonton di atas 18 tahun karena kontennya yang sensitif. Foto/Netflix
A A A
SEOUL - Korea Media Rating Board telah mengeluarkan rating untuk serial Money Heist Korea - Joint Economic Area, dan melarang serial Netflix ini ditonton oleh penonton di bawah usia 18 tahun.

Dalam evaluasinya untuk serial ini, komite organisasi pemeringkat di Korea (Yeongdeung Committee) tersebut menemukan bahwa drama Korea ini mengandung elemen kekerasan, pembunuhan, serta bahasa kasar. Mereka khawatir, jika ditonton remaja, maka ini bisa memberi pengaruh buruk.

Korea Media Rating Board secara spesifik juga menyinggung episode 1 hingga 6 dari Money Heist Korea. Mereka menegaskan bahwa banyak adegan dalam serial ini yang tidak pantas ditonton oleh mereka yang belum berusia 18 tahun.

"Pada episode 1-6, elemen kekerasan dan pembunuhan, seperti scene percobaan pembunuhan, digambarkan secara tegas dan konsisten. Ekspresi seksual dan kata-kata kasar juga berulang kali muncul. Merokok dan minum-minuman keras juga berulang kali ditunjukkan, dan perilaku seksual secara eksplisit digambarkan," tulis Korea Media Rating Board, mengutip KBIZoom.

Money Heist Korea Dilarang Ditonton Remaja, Dewan Rating Soroti Episode 1-6

Foto:Video Korea Media Rating Board

Mereka menambahkan, bahwa tema "seksualitas, kekerasan, bahasa kasar, dan penggunaan narkoba" secara berulang digambarkan dalam serial.

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Terpengaruh Akibat Skandal Pemainnya, Terbaru Kim Sae-Ron

Korea Media Rating Board mendeskripsikan Money Heist Korea sebagai sebuah "Drama tentang krisis penyanderaan yang berlokasi di Korean Peninsula, melibatkan seorang genius yang pandai berstrategi dan orang-orang dengan kepribadian dan kemampuan berbeda".

Pada 20 Mei lalu, Netflix telah merilis teaser terbaru dari drama yang merupakan remake dari serial hit dari Spanyol La Casa de Papel (Money Heist). Dalam teaser-nya diperlihatkan bahwa proses penyatuan (reunifikasi) Korea Utara dan Korea Selatan sudah hampir selesai.

Dalam proses tersebut, pemerintah mendirikan Percetakan Uang Unifikasi Korea untuk menghasilkan mata uang baru. Meski awalnya mata uang itu diharapkan bisa menjadi dasar untuk serikat ekonomi yang stabil, tapi nyatanya menciptakan ketimpangan besar bagi banyak orang.

“Yang kaya makin kaya,” ujar suara salah satu karakter Money Heist Korea dalam teaser tersebut.

Money Heist Korea Dilarang Ditonton Remaja, Dewan Rating Soroti Episode 1-6

Foto: Netflix

Dengan tekad melawan dunia yang tak adil, sekelompok pencuri, termasuk mantan prajurit dari Utara bernama Tokyo, mereka bersatu di bawah arahan sang pemimpin yang dikenal dengan nama Profesor. Misi mereka adalah mencuri uang yang bahkan belum ada.

Musuh yang harus mereka hadapi secara langsung adalah satuan tugas gabungan yang dipimpin Spesialis Negosiasi Korea Selatan Seon Woojin dan agen Korea Utara Cha Moohyu.

Mengutip siaran pers Netflix, penulis skenario Money Heist Korea Ryu Yong-jae mengatakan bahwa ia akan menyajikan keunikan yang berbeda dibanding serial aslinya.

“Premis cerita yang bertemakan mata uang bersama dan percetakan uang yang dibangun di Area Keamanan Bersama (yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan saat ini) akan memberi sentuhan unik dan khas Korea pada kisah aslinya,” ujarnya.

Baca Juga: MONSTA X Bagi-Bagi Photocard Eksklusif Gratis, Syaratnya Harus Punya Lexus

Dalam teaser, penonton juga bisa melihat beberapa karakter ikonis dalam serial tersebut, yaitu Profesor (Yoo Ji-tae), Tokyo (Jung Jong-seo), dan Berlin (Park Hae-soo). Mereka juga memakai jumpsuit merah seperti versi asli serialnya, tapi topengnya berbeda, yaitu topeng tradisional Korea Hahoe.

Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part 1 akan tayang pada 24 Juni mendatang. Selain tiga pemain di atas, akan ada juga Lee Won-jong, Park Myung-hoon, Kim Sung-oh, Kim Ji-hoon, Jang Yoon-ju, dan Lee Joo-bin.

(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)