Mengintip Sejarah Lightstick, Identitas Fandom K-pop
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi K-pop idol di Korea Selatan telah terbentuk semenjak puluhan tahun lalu. Sebut saja grup seperti H.O.T dan Sechskies sebagai contoh boy group dan girl group S.E.S serta FinK.L yang besar pada era 1990-an.
Mengutip dari Mashable, pada saat itu identitas suatu fandom atau penggemar fanatik disalurkan lewat warna dan media balon, kertas karton yang dihias sedemikian rupa, hingga jas hujan.
Foto: YouTube Hi Lyp
Seiring berjalannya waktu dan teknologi, media penyalur identitas setiap fandom perlahan-lahan mulai terganti dengan sebuah penlight atau sebuah stick cahaya yang berwarna.
Tapi kala itu, penstick hanya berbentuk stick semata, belum menjadi lightstick seperti yang sekarang kita kenal dengan estetika tinggi.
Terus, gimana lightstick penggemar yang unik dan berbeda-beda ini bisa ada?
Foto: Twitter @Tamvictoria_S
Lightstick yang punya bentuk khusus dimulai oleh boy grup Big Bang yang kala itu ingin membedakan VIP (nama fandom mereka) dengan penggemar grup idola lainnya.
Mereka mau membedakan VIP gak cuma dari warna aja, tapi juga dari bentuknya yang dibikin khusus. Dari sini, lahirlah bentuk crown sebagai ciri khas lightstick Big Bang kala itu.
Bang Bong, nama lightstick Big Bang, ini perlahan menjadi tren bagi grup idola lainnya untuk membuat bentuk khusus mereka masing-masing.
Foto: YouTube Hi Lyp
Alasannya memang masuk akal, karena kalo cuma membedakan warna aja, makin lama akan masih susah karena puluhan grup baru muncul setiap tahunnya dan akan terus berkembang.
Perlahan-lahan, lightstick dengan bentuk-bentuk yang khas pun menjadi identitas utama dari fandom tiap grup idola
Lightstick yang dianggap wajib ini pun sekarang bukan cuma terdiri dari satu warna aja. Banyak grup yang bikin lightstick-nya berbeda dengan penggunaan warna gradasi yang menarik perhatian.
Foto: Twitter @wei_an_0130
Bukan sekadar teman menonton konser dan jadi pembeda, lightstick pun kini jadi bagian dari estetika visual karena bisa dimodifikasi oleh penggemar.
Buat kamu yang jadi fandom grup tertentu, hati-hati kalau mau membeli lightstick di toko daring, karena banyak lightstick palsu beredar. Jangan sampai salah beli karena harganya relatif mahal, yaitu Rp400 ribu hingga Rp800 ribu
Ratih Dwi Pratiwi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @colorfulsuh
Mengutip dari Mashable, pada saat itu identitas suatu fandom atau penggemar fanatik disalurkan lewat warna dan media balon, kertas karton yang dihias sedemikian rupa, hingga jas hujan.
Foto: YouTube Hi Lyp
Seiring berjalannya waktu dan teknologi, media penyalur identitas setiap fandom perlahan-lahan mulai terganti dengan sebuah penlight atau sebuah stick cahaya yang berwarna.
Tapi kala itu, penstick hanya berbentuk stick semata, belum menjadi lightstick seperti yang sekarang kita kenal dengan estetika tinggi.
Terus, gimana lightstick penggemar yang unik dan berbeda-beda ini bisa ada?
Foto: Twitter @Tamvictoria_S
Lightstick yang punya bentuk khusus dimulai oleh boy grup Big Bang yang kala itu ingin membedakan VIP (nama fandom mereka) dengan penggemar grup idola lainnya.
Mereka mau membedakan VIP gak cuma dari warna aja, tapi juga dari bentuknya yang dibikin khusus. Dari sini, lahirlah bentuk crown sebagai ciri khas lightstick Big Bang kala itu.
Bang Bong, nama lightstick Big Bang, ini perlahan menjadi tren bagi grup idola lainnya untuk membuat bentuk khusus mereka masing-masing.
Foto: YouTube Hi Lyp
Alasannya memang masuk akal, karena kalo cuma membedakan warna aja, makin lama akan masih susah karena puluhan grup baru muncul setiap tahunnya dan akan terus berkembang.
Perlahan-lahan, lightstick dengan bentuk-bentuk yang khas pun menjadi identitas utama dari fandom tiap grup idola
Lightstick yang dianggap wajib ini pun sekarang bukan cuma terdiri dari satu warna aja. Banyak grup yang bikin lightstick-nya berbeda dengan penggunaan warna gradasi yang menarik perhatian.
Foto: Twitter @wei_an_0130
Bukan sekadar teman menonton konser dan jadi pembeda, lightstick pun kini jadi bagian dari estetika visual karena bisa dimodifikasi oleh penggemar.
Buat kamu yang jadi fandom grup tertentu, hati-hati kalau mau membeli lightstick di toko daring, karena banyak lightstick palsu beredar. Jangan sampai salah beli karena harganya relatif mahal, yaitu Rp400 ribu hingga Rp800 ribu
Ratih Dwi Pratiwi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @colorfulsuh
(it)