Perbedaan SM, YG, dan JYP Entertainment dalam Mengelola Artisnya
loading...
A
A
A
SEOUL - SM, YG, dan JYP Entertainment dikenal sebagai Big 3, yaitu tiga agensi besar yang melahirkan sekaligus mengelola grup-grupidol K-pop sejak berkembangnya industri ini pada pertengahan 1990-an.
Dari tiga perusahaan inilah lahir legenda-legenda K-pop mulai dari BoA, Super Junior, Big Bang, Rain, hingga Wonder Girls. Dengan kekuatan yang mengakar kuat, setiap perusahaan ini punya cara berbeda dalam menjalankan perusahaan dan mengelola para artis yang bernaung di bawah label mereka.Nah, berikut ulasannya, mengutip dari Kbizoom.
1. SM ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @smtown
SM dikenal sebagai perusahaan yang paling fokus pada vokal dan visual para artisnya. Hasilnya, mayoritas idol yang lahir dari agensi ini punya suara dan visual yang sangat baik. Super Junior, SNSD, EXO, NCT, Red Velvet dan aespa adalah grup yang terkenal dengan penampilan luar biasa mereka.
Meski begitu, cara SM mengelola artisnya juga sering dikritik penggemar. SM yang dikepalai Lee Soo Man sering dianggap menyia-nyiakan bakat luar biasa para artisnya dengan membiarkan mereka hiatus terlalu lama. Akibatnya, popularitas mereka pun menjadi sulit terjaga.
Belum lagi keputusan yang dianggap aneh dengan rencana membuat NCT Hollywood, padahal sub-unit yang ada bisa lebih dikelola untuk sukses dalam pasar Amerika. Selain itu, SM juga kerap terlalu membatasi kreativitas para artisnya dan lebih mengutamakan bisnis dan uang.
Baca Juga: 10 Boy Group K-Pop Terbaik Sepanjang Sejarah Menurut Kantor Berita Korea
2. YG ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @yg_ent_official
YG dikenal sebagai "raja tren" dengan melahirkan BIGBANG , 2NE1, PSY, WINNER , iKON, dan BLACKPINK. Mereka semua adalah grup idola yang memimpin tren musik di pasar K-pop. Mereka adalah pelopor untuk membawa genre musik baru lebih dekat ke publik. Bahkan gaya busana para idola di atas selalu dicari oleh anak muda.
Sayangnya, YG juga dikenal sebagi perusahaan yang banyak terjerat skandal. Pada 2019, label ini mulai bergelut dengan sederet skandal domestik, mulai dari konflik internal hingga skandal yang lebih serius, seperti penyalahgunaan narkoba hingga penggelapan pajak oleh petinggi perusahaan.
3. JYP ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @jypentertainment
JYP dikenal sebagai perusahaan yang paling fokus pada kepribadian dan kreativitas artisnya. Ini bisa jadi karena pendirinya, Park Jin Young, memang seorang musisi. Nama-nama besar dari agensi ini di antaranya Wonder Girls, god, Bi Rain, 2PM, dan TWICE punya musik yang bagus dan kepribadian artis yang menarik. Grup Stray Kids yang lahir sebagai generasi keempat K-pop juga mampu membedakan dirinya dengan grup pria lain.
Namun, JYP juga beberapa kali dituduh tak melakukan investasi jangka panjang untuk artis-artisnya. Misalnya saja pada GOT7 yang punya prestasi baik, tapi para penggemarnya sering merasa grup ini diabaikan hingga akhirnya GOT7 pun memilih keluar dari agensi ini setelah habis masa kontrak pada awal tahun ini.
Baca Juga: 10 Bintang Korea dengan Penghasilan Terbanyak pada Paruh Pertama 2021
Mirip seperti yang sering dituduhkan pada SM, JYP dianggap hanya melihat idola sebagai alat untuk menghasilkan uang saja tanpa 'dirawat' dengan baik.
Rahma Dina Damanik
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @rahmadmk
Dari tiga perusahaan inilah lahir legenda-legenda K-pop mulai dari BoA, Super Junior, Big Bang, Rain, hingga Wonder Girls. Dengan kekuatan yang mengakar kuat, setiap perusahaan ini punya cara berbeda dalam menjalankan perusahaan dan mengelola para artis yang bernaung di bawah label mereka.Nah, berikut ulasannya, mengutip dari Kbizoom.
1. SM ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @smtown
SM dikenal sebagai perusahaan yang paling fokus pada vokal dan visual para artisnya. Hasilnya, mayoritas idol yang lahir dari agensi ini punya suara dan visual yang sangat baik. Super Junior, SNSD, EXO, NCT, Red Velvet dan aespa adalah grup yang terkenal dengan penampilan luar biasa mereka.
Meski begitu, cara SM mengelola artisnya juga sering dikritik penggemar. SM yang dikepalai Lee Soo Man sering dianggap menyia-nyiakan bakat luar biasa para artisnya dengan membiarkan mereka hiatus terlalu lama. Akibatnya, popularitas mereka pun menjadi sulit terjaga.
Belum lagi keputusan yang dianggap aneh dengan rencana membuat NCT Hollywood, padahal sub-unit yang ada bisa lebih dikelola untuk sukses dalam pasar Amerika. Selain itu, SM juga kerap terlalu membatasi kreativitas para artisnya dan lebih mengutamakan bisnis dan uang.
Baca Juga: 10 Boy Group K-Pop Terbaik Sepanjang Sejarah Menurut Kantor Berita Korea
2. YG ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @yg_ent_official
YG dikenal sebagai "raja tren" dengan melahirkan BIGBANG , 2NE1, PSY, WINNER , iKON, dan BLACKPINK. Mereka semua adalah grup idola yang memimpin tren musik di pasar K-pop. Mereka adalah pelopor untuk membawa genre musik baru lebih dekat ke publik. Bahkan gaya busana para idola di atas selalu dicari oleh anak muda.
Sayangnya, YG juga dikenal sebagi perusahaan yang banyak terjerat skandal. Pada 2019, label ini mulai bergelut dengan sederet skandal domestik, mulai dari konflik internal hingga skandal yang lebih serius, seperti penyalahgunaan narkoba hingga penggelapan pajak oleh petinggi perusahaan.
3. JYP ENTERTAINMENT
Foto: Instagram @jypentertainment
JYP dikenal sebagai perusahaan yang paling fokus pada kepribadian dan kreativitas artisnya. Ini bisa jadi karena pendirinya, Park Jin Young, memang seorang musisi. Nama-nama besar dari agensi ini di antaranya Wonder Girls, god, Bi Rain, 2PM, dan TWICE punya musik yang bagus dan kepribadian artis yang menarik. Grup Stray Kids yang lahir sebagai generasi keempat K-pop juga mampu membedakan dirinya dengan grup pria lain.
Namun, JYP juga beberapa kali dituduh tak melakukan investasi jangka panjang untuk artis-artisnya. Misalnya saja pada GOT7 yang punya prestasi baik, tapi para penggemarnya sering merasa grup ini diabaikan hingga akhirnya GOT7 pun memilih keluar dari agensi ini setelah habis masa kontrak pada awal tahun ini.
Baca Juga: 10 Bintang Korea dengan Penghasilan Terbanyak pada Paruh Pertama 2021
Mirip seperti yang sering dituduhkan pada SM, JYP dianggap hanya melihat idola sebagai alat untuk menghasilkan uang saja tanpa 'dirawat' dengan baik.
Rahma Dina Damanik
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @rahmadmk
(ita)