Selena Gomez Beri Pesan Mengharukan untuk Anak Muda Imigran Lulusan 2020
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Selena hadir dalam acara wisuda Immigrad 2020 Virtual Commencement, wisuda daring bagi para siswa imigran dari SMA dan kampus di Amerika Serikat (AS).
Penyebaran virus corona memang membuat acara wisuda tertunda. Untuk menyiasatinya, beberapa sekolah, kampus, dan organisasi nonprofit bekerja sama mengadakan wisuda daring, supaya para siswa tetap bisa merasakan atmosfer kelulusan dan merayakannya.
Dalam acara itu, pelantun lagu "Hands to Myself" ini turut merayakan hari kelulusan mereka dengan memberikan pidato yang menggugah hati.
“Selamat untuk kalian. Aku tahu ini hanyalah upacara virtual, tetapi ini nyata dan sangat nyata bagi kalian, keluarga, dan komunitas. Aku ingin kalian tahu bahwa kalian penting dan bahwa pengalaman kalian adalah bagian dari kisah hidup Amerika,” ujarnya panjang lebar.
Foto: YouTube Define American
Selena lalu menceritakan kisah keluarganya yang berasal dari Meksiko. Dia menyebutkan bahwa ia adalah generasi ketiga keturunan Amerika-Meksiko dan merasa bangga akan hal itu.
Ia juga menambahkan bahwa para wisudawan pasti punya cerita uniknya masing-masing tentang orang imigran yang menjadi warga negara Amerika.
“Jadi, terlepas dari mana keluarga kalian berasal dan terlepas dari status imigrasi kalian, kalian telah mengenyam pendidikan untuk membuat keluarga kalian bangga dan agar mendapat kesempatan yang lebih baik di luar sana. Jadi, kusampaikan rasa cintaku kepada kalian hari ini, dan selamat, aku berharap kalian bisa menjadi seperti yang kalian inginkan,” ujarnya.
Immigrad 2020 Virtual Commencement diselenggarakan oleh Define American, sebuah organisasi yang berfokus pada isu kewarganegaraan, imigran, identitas, dan budaya. Organisasi ini bekerja sama dengan beberapa organisasi lainnya, yaitu FWD.us, United We Dream, I am An Immigrant, dan Golden Door Scholar.
Ini bukan kali pertama penyanyi berusia 27 tahun itu menunjukkan dukungannya kepada imigran.
Tahun lalu, perempuan kelahiran Texas, 22 Juli 1992 tersebut, memproduseri serial dokumenter "Living Undocumented" yang menceritakan kisah delapan keluarga yang tinggal di AS tanpa punya dokumen resmi dan terancam dideportasi.
“Aku memilih dokumenter ini karena beberapa tahun belakangan, kata imigran dianggap sebagai konotasi yang negatif,” ujarnya.
Melalui dokumenter yang tayang di Netflix tersebut, Selena ingin menampilkan orang-orang yang berani membagikan cerita perjuangan hidup mereka untuk bertahan hidup di negeri orang dan mengejar American Dream.
Setelah merilis serial dokumenternya, Selena lalu menulis esai di majalah TIME. Dia menulis bahwa ia merasa sangat bersyukur atas cinta dan berterima kasih atas pengorbanan yang dilakukan oleh keluarganya.
Foto: Netflix
Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah AS terhadap imigran dan mengkhawatirkan masa depan mereka di negara tersebut.
“Isu imigran lebih dari sekadar politik dan berita utama. Ini adalah masalah kemanusiaan, memengaruhi kehidupan banyak orang secara nyata,” tulisnya.
Pada 2018, Selena juga pernah bercerita dampak warisan Meksiko terhadap kehidupannya. Melansir Harper's Bazaar, ia mengaku gak akan pernah lupa pada peristiwa saat ia berusia sekitar 15-16 tahun dan sedang melakukan syuting serial komedi "Wizards of Waverly Place".
Saat itu, ada seorang ibu dengan empat anaknya yang mendatanginya sambil menangis. Dia terharu melihat Selena bisa tampil dalam dunia hiburan di AS.
"Sungguh luar biasa bagi putriku melihat seorang gadis Latin bisa berada di posisi ini dan mencapai mimpinya, seseorang yang bukan tipikal, berambut pirang dengan mata biru," katanya menirukan sang ibu.
Selena lahir dari ayah berdarah Meksiko dan ibu keturunan Italia. Kedatangan keluarganya ke AS diawali oleh sang bibi, yang melintasi perbatasan dengan bersembunyi di belakang truk pada 1970-an.
Hasta Aisyah Trida Pramita
Kontributor GenSINDO
Universitas Nasional
Instagram: @hastatrida
Penyebaran virus corona memang membuat acara wisuda tertunda. Untuk menyiasatinya, beberapa sekolah, kampus, dan organisasi nonprofit bekerja sama mengadakan wisuda daring, supaya para siswa tetap bisa merasakan atmosfer kelulusan dan merayakannya.
Dalam acara itu, pelantun lagu "Hands to Myself" ini turut merayakan hari kelulusan mereka dengan memberikan pidato yang menggugah hati.
“Selamat untuk kalian. Aku tahu ini hanyalah upacara virtual, tetapi ini nyata dan sangat nyata bagi kalian, keluarga, dan komunitas. Aku ingin kalian tahu bahwa kalian penting dan bahwa pengalaman kalian adalah bagian dari kisah hidup Amerika,” ujarnya panjang lebar.
Foto: YouTube Define American
Selena lalu menceritakan kisah keluarganya yang berasal dari Meksiko. Dia menyebutkan bahwa ia adalah generasi ketiga keturunan Amerika-Meksiko dan merasa bangga akan hal itu.
Ia juga menambahkan bahwa para wisudawan pasti punya cerita uniknya masing-masing tentang orang imigran yang menjadi warga negara Amerika.
“Jadi, terlepas dari mana keluarga kalian berasal dan terlepas dari status imigrasi kalian, kalian telah mengenyam pendidikan untuk membuat keluarga kalian bangga dan agar mendapat kesempatan yang lebih baik di luar sana. Jadi, kusampaikan rasa cintaku kepada kalian hari ini, dan selamat, aku berharap kalian bisa menjadi seperti yang kalian inginkan,” ujarnya.
Immigrad 2020 Virtual Commencement diselenggarakan oleh Define American, sebuah organisasi yang berfokus pada isu kewarganegaraan, imigran, identitas, dan budaya. Organisasi ini bekerja sama dengan beberapa organisasi lainnya, yaitu FWD.us, United We Dream, I am An Immigrant, dan Golden Door Scholar.
Ini bukan kali pertama penyanyi berusia 27 tahun itu menunjukkan dukungannya kepada imigran.
Tahun lalu, perempuan kelahiran Texas, 22 Juli 1992 tersebut, memproduseri serial dokumenter "Living Undocumented" yang menceritakan kisah delapan keluarga yang tinggal di AS tanpa punya dokumen resmi dan terancam dideportasi.
“Aku memilih dokumenter ini karena beberapa tahun belakangan, kata imigran dianggap sebagai konotasi yang negatif,” ujarnya.
Melalui dokumenter yang tayang di Netflix tersebut, Selena ingin menampilkan orang-orang yang berani membagikan cerita perjuangan hidup mereka untuk bertahan hidup di negeri orang dan mengejar American Dream.
Setelah merilis serial dokumenternya, Selena lalu menulis esai di majalah TIME. Dia menulis bahwa ia merasa sangat bersyukur atas cinta dan berterima kasih atas pengorbanan yang dilakukan oleh keluarganya.
Foto: Netflix
Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah AS terhadap imigran dan mengkhawatirkan masa depan mereka di negara tersebut.
“Isu imigran lebih dari sekadar politik dan berita utama. Ini adalah masalah kemanusiaan, memengaruhi kehidupan banyak orang secara nyata,” tulisnya.
Pada 2018, Selena juga pernah bercerita dampak warisan Meksiko terhadap kehidupannya. Melansir Harper's Bazaar, ia mengaku gak akan pernah lupa pada peristiwa saat ia berusia sekitar 15-16 tahun dan sedang melakukan syuting serial komedi "Wizards of Waverly Place".
Saat itu, ada seorang ibu dengan empat anaknya yang mendatanginya sambil menangis. Dia terharu melihat Selena bisa tampil dalam dunia hiburan di AS.
"Sungguh luar biasa bagi putriku melihat seorang gadis Latin bisa berada di posisi ini dan mencapai mimpinya, seseorang yang bukan tipikal, berambut pirang dengan mata biru," katanya menirukan sang ibu.
Selena lahir dari ayah berdarah Meksiko dan ibu keturunan Italia. Kedatangan keluarganya ke AS diawali oleh sang bibi, yang melintasi perbatasan dengan bersembunyi di belakang truk pada 1970-an.
Hasta Aisyah Trida Pramita
Kontributor GenSINDO
Universitas Nasional
Instagram: @hastatrida
(it)