Sejarah Skateboarding dan Jenis Kompetisinya di Olimpiade Tokyo 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Skateboarding jadi salah satu dari lima cabang olahraga (cabor) baru yang dipertandingkan dalam Olimpiade Tokyo pada 23 Juli hingga 8 Agustus.
Meski cabor baru, tapi olahraga ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1950-an. Mengutip dari Britannica , istilah skateboarding merupakan bentuk gabungan antara olahraga dan hiburan yang populer di kalangan anak muda.
Mereka akan berdiri di papan kecil yang dipasang di atas roda dan menjaga keseimbangannya sambil ‘menari’ di atas papan luncur tersebut.
Mengutip Skate Deluxe , skateboarding bermula dari olahraga surfing (selancar) di pantai. Para peselancar saat itu ingin mentransfer adrenalin berseluncur di ombak ke jalanan beraspal. Tak heran, para skateboarder disebut sebagai asphalt surfer alias peselancar aspal.
Foto: Red Bull
California dan Hawaii menjadi tempat pertama kali dikembangkannya jenis skateboard, yaitu papan selancar yang lebih pendek dan roda yang terbuat dari logam tanpa bantalan.
Skateboard punya panjang sekitar 81 cm dan lebar 23 cm. Variasi panjangskateboard terutama longboardbisa mencapai 96,5 hingga 152,5 cm. Skateboard terdiri dari tiga bagian utama, yaitu dek (papan tempat pengendara berdiri), truk (konstruksi yang menempelkan roda ke dek), dan roda.
Baca Juga: 5 Fakta Penting tentang Olahraga Ekstrem
Foto: Surfer Today
Pada akhir 1950-an menjadi puncak pertama berkembangnya skateboard karena bertepatan dengan periode pascaperang.
Saat itu, ekonomi Amerika Serikat berkembang pesat, termasuk memengaruhi industri mainan yang membuat papan dan roda jadi alat yang menarim perhatian.
Pada 1959, Roller Derby resmi merilis skateboard pertama dengan beberapa teknis baru sehingga skateboarder mampu mengembangkan trik dan manuver baru.
Pada pertengahan 1970-an, euforia skateboarding mulai menyebar dan majalah skateboarding juga membantu mempromosikan olahraga serta skateboarder muda seperti Tony Alva dan Stacey Peralta.
Karena dekat dengan anak muda, olahraga ini pun tak lepas dari mode atau fashion yang ikut mengiringinya. Gaya punk rock dan pakaian longgar menjadi ciri khas dari para skateboarder saat itu. Sifat berani dan individualistis dari skateboarding juga menyebar melalui film dokumenter.
Sebagai sebuah kompetisi profesional tingkat dunia, skateboarding juga telah memiliki World Cup Skateboarding yang dimulai sejak 1994.
Kategori Skateboarding dalam Olimpiade Tokyo 2020
Sebagai cabor baru dalam Olimpiade Tokyo 2020, skateboarding diikuti oleh 25 negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Brasil, Portugal, Prancis, Kanada, Austria, Peru, Australia, Filipina, Italia, China, Belgia, Belanda, Afrika Selatan, Jerman, Puerto Riko, Denmark, Swedia, Spanyol, Chili, Finlandia, Inggris Raya, Polandia, dan Kolombia.
Foto:The Economist
Ada 80 atlet yang ikut serta dan terbagi dalam empat kategori, yaitu Street Pria, Street Perempuan, Park Pria, dan Park Perempuan. Maksimal ada 20 atlet untuk tiap kategori.
Sebelumnya, para atlet telah mengikuti kejuaraan Dew Tour Des Moines yang merupakan kompetisi kualifikasi Olimpiade Tokyo.
STREET (25-26 JULI)
Meski cabor baru, tapi olahraga ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1950-an. Mengutip dari Britannica , istilah skateboarding merupakan bentuk gabungan antara olahraga dan hiburan yang populer di kalangan anak muda.
Mereka akan berdiri di papan kecil yang dipasang di atas roda dan menjaga keseimbangannya sambil ‘menari’ di atas papan luncur tersebut.
Mengutip Skate Deluxe , skateboarding bermula dari olahraga surfing (selancar) di pantai. Para peselancar saat itu ingin mentransfer adrenalin berseluncur di ombak ke jalanan beraspal. Tak heran, para skateboarder disebut sebagai asphalt surfer alias peselancar aspal.
Foto: Red Bull
California dan Hawaii menjadi tempat pertama kali dikembangkannya jenis skateboard, yaitu papan selancar yang lebih pendek dan roda yang terbuat dari logam tanpa bantalan.
Skateboard punya panjang sekitar 81 cm dan lebar 23 cm. Variasi panjangskateboard terutama longboardbisa mencapai 96,5 hingga 152,5 cm. Skateboard terdiri dari tiga bagian utama, yaitu dek (papan tempat pengendara berdiri), truk (konstruksi yang menempelkan roda ke dek), dan roda.
Baca Juga: 5 Fakta Penting tentang Olahraga Ekstrem
Foto: Surfer Today
Pada akhir 1950-an menjadi puncak pertama berkembangnya skateboard karena bertepatan dengan periode pascaperang.
Saat itu, ekonomi Amerika Serikat berkembang pesat, termasuk memengaruhi industri mainan yang membuat papan dan roda jadi alat yang menarim perhatian.
Pada 1959, Roller Derby resmi merilis skateboard pertama dengan beberapa teknis baru sehingga skateboarder mampu mengembangkan trik dan manuver baru.
Pada pertengahan 1970-an, euforia skateboarding mulai menyebar dan majalah skateboarding juga membantu mempromosikan olahraga serta skateboarder muda seperti Tony Alva dan Stacey Peralta.
Karena dekat dengan anak muda, olahraga ini pun tak lepas dari mode atau fashion yang ikut mengiringinya. Gaya punk rock dan pakaian longgar menjadi ciri khas dari para skateboarder saat itu. Sifat berani dan individualistis dari skateboarding juga menyebar melalui film dokumenter.
Sebagai sebuah kompetisi profesional tingkat dunia, skateboarding juga telah memiliki World Cup Skateboarding yang dimulai sejak 1994.
Kategori Skateboarding dalam Olimpiade Tokyo 2020
Sebagai cabor baru dalam Olimpiade Tokyo 2020, skateboarding diikuti oleh 25 negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Brasil, Portugal, Prancis, Kanada, Austria, Peru, Australia, Filipina, Italia, China, Belgia, Belanda, Afrika Selatan, Jerman, Puerto Riko, Denmark, Swedia, Spanyol, Chili, Finlandia, Inggris Raya, Polandia, dan Kolombia.
Foto:The Economist
Ada 80 atlet yang ikut serta dan terbagi dalam empat kategori, yaitu Street Pria, Street Perempuan, Park Pria, dan Park Perempuan. Maksimal ada 20 atlet untuk tiap kategori.
Sebelumnya, para atlet telah mengikuti kejuaraan Dew Tour Des Moines yang merupakan kompetisi kualifikasi Olimpiade Tokyo.
STREET (25-26 JULI)