Benarkah Bulan Purnama Bisa Memengaruhi Kesehatan Fisik dan Mental?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini (27/4), fenomena full moon atau bulan purnama penuh muncul. Bulan purnama di wilayah Jakarta telah dimulai sejak 20 April pukul 13:58 WIB.
Bulan purnama ini disebut juga dengan bulan super atau supermoon lantaran jaraknya dekat dengan perige (garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan bumi). Menurut NASA, supermoon yang puncaknya terjadi pada 27 April 2021 disebut sebagai Pink Moon yaitu nama bulan purnama yang muncul setiap April.
Sejak dahulu, bulan purnama sudah dipercaya dapat memengaruhi manusia. Faktanya, melansir dari Health Line , dari sebuah penelitian disimpulkan bahwa hampir 81% dari ahli kesehatan mental profesional juga percaya bahwa bulan purnama dapat membuat orang sakit.
Dengan peningkatan pada unit gawat darurat dan permintaan konseling pada masa bulan purnama, menndorong peneliti mencari tahu efek bulan pada tubuh dan perilaku manusia.
Berikut adalah ulasan efek bulan purnama dari Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT yang ditulis oleh Rebecca Joy Stanborough.
1. BULAN PURNAMA MEMENGARUHI KUALITAS TIDUR
Foto: iStock
Bulan purnama yang cerah dapat memengaruhi kualitas tidurmu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada 2014. Ada 319 orang yang dirujuk ke pusat penelitian. Para peneliti menemukan bahwa bulan purnama dikaitkan dengan kurang tidur nyenyak dan peningkatan latensi REM (gerakan mata cepat).
Latensi tidur adalah periode antara saat kamu pertama kali tertidur dan saat memasuki tahap pertama tidur REM. Jadi, peningkatan latensi berarti butuh waktu lebih lama untuk sampai ke tidur REM. Latensi biasanya terjadi pada gangguan apnea tidur, penggunaan alkohol, dan pengguna beberapa obat.
Baca Juga: Mengulik Makna Bucin alias Budak Cinta dari Perspektif Sains
2. BULAN PURNAMA DAPAT MEMENGARUHI TEKANAN DARAH
Foto: Shutterstock
Saat bulan mendekat ke Bumi, tarikan gravitasinya berubah dan kumpulan air di Bumi yang besar merespons dengan pasang yang lebih tinggi. Lalu, apakah hal ini juga memengaruhi tekanan air pada tubuh manusia?
penelitian Trusted Score pada 2013 menemukan fakta bahwa efek dari perubahan siklus bulan pada sistem kardiovaskular mahasiswa laki-laki—yang dijadikan peserta penelitian—ditemukan fakta tekanan darah turun sekitar 5 mm Hg pada bulan purnama.
Selain itu, detak jantung yang normal lebih cepat dan tekanan darah yang lebih rendah selama bulan purnama dan bulan baru menandakan selama bulan purnama fisik manusia lebih optimal.
3. BULAN PURNAMA, SUASANA HATI, DAN KESEHATAN MENTAL
Foto: Shutterstock
Perkembangan ritme sirkadian (siklus bangun hingga tidur), memengaruhi banyak sistem tubuh manusia dan kesehatan fisik serta mental manusia.
Akan tetapi, karena ritme ini dipengaruhi oleh cahaya, bulan purnama yang lebih terang dipercaya mempengaruhi ritme sirkadian. Hal ini dapat memicu kegelisahan, gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia.
Akan tetapi, sebuah penelitian pada 2006 dari lebih dari 10.000 catatan medis dari berbagai fasilitas menemukan fakta bahwa bulan purnama tidak memengaruhi jumlah kunjungan ke rumah sakit dengan gangguan psikiatri.
Bulan purnama ini disebut juga dengan bulan super atau supermoon lantaran jaraknya dekat dengan perige (garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan bumi). Menurut NASA, supermoon yang puncaknya terjadi pada 27 April 2021 disebut sebagai Pink Moon yaitu nama bulan purnama yang muncul setiap April.
Sejak dahulu, bulan purnama sudah dipercaya dapat memengaruhi manusia. Faktanya, melansir dari Health Line , dari sebuah penelitian disimpulkan bahwa hampir 81% dari ahli kesehatan mental profesional juga percaya bahwa bulan purnama dapat membuat orang sakit.
Dengan peningkatan pada unit gawat darurat dan permintaan konseling pada masa bulan purnama, menndorong peneliti mencari tahu efek bulan pada tubuh dan perilaku manusia.
Berikut adalah ulasan efek bulan purnama dari Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT yang ditulis oleh Rebecca Joy Stanborough.
1. BULAN PURNAMA MEMENGARUHI KUALITAS TIDUR
Foto: iStock
Bulan purnama yang cerah dapat memengaruhi kualitas tidurmu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada 2014. Ada 319 orang yang dirujuk ke pusat penelitian. Para peneliti menemukan bahwa bulan purnama dikaitkan dengan kurang tidur nyenyak dan peningkatan latensi REM (gerakan mata cepat).
Latensi tidur adalah periode antara saat kamu pertama kali tertidur dan saat memasuki tahap pertama tidur REM. Jadi, peningkatan latensi berarti butuh waktu lebih lama untuk sampai ke tidur REM. Latensi biasanya terjadi pada gangguan apnea tidur, penggunaan alkohol, dan pengguna beberapa obat.
Baca Juga: Mengulik Makna Bucin alias Budak Cinta dari Perspektif Sains
2. BULAN PURNAMA DAPAT MEMENGARUHI TEKANAN DARAH
Foto: Shutterstock
Saat bulan mendekat ke Bumi, tarikan gravitasinya berubah dan kumpulan air di Bumi yang besar merespons dengan pasang yang lebih tinggi. Lalu, apakah hal ini juga memengaruhi tekanan air pada tubuh manusia?
penelitian Trusted Score pada 2013 menemukan fakta bahwa efek dari perubahan siklus bulan pada sistem kardiovaskular mahasiswa laki-laki—yang dijadikan peserta penelitian—ditemukan fakta tekanan darah turun sekitar 5 mm Hg pada bulan purnama.
Selain itu, detak jantung yang normal lebih cepat dan tekanan darah yang lebih rendah selama bulan purnama dan bulan baru menandakan selama bulan purnama fisik manusia lebih optimal.
3. BULAN PURNAMA, SUASANA HATI, DAN KESEHATAN MENTAL
Foto: Shutterstock
Perkembangan ritme sirkadian (siklus bangun hingga tidur), memengaruhi banyak sistem tubuh manusia dan kesehatan fisik serta mental manusia.
Akan tetapi, karena ritme ini dipengaruhi oleh cahaya, bulan purnama yang lebih terang dipercaya mempengaruhi ritme sirkadian. Hal ini dapat memicu kegelisahan, gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia.
Akan tetapi, sebuah penelitian pada 2006 dari lebih dari 10.000 catatan medis dari berbagai fasilitas menemukan fakta bahwa bulan purnama tidak memengaruhi jumlah kunjungan ke rumah sakit dengan gangguan psikiatri.