7 Perbedaan Besar Antara Justice League 2017 dan Snyder's Cut
loading...
A
A
A
Justice League versi Zack Snyder akhirnya dirilis via HBO Go pada Kamis (18/3). Banyak perbedaan antara versi Snyder dengan versi yang ditayangkan di bioskop pada 2017 silam. Meski begitu, inti ceritanya tetap sama.
Film ini adalah jawaban atas doa para penggemar film DCEU . Selama 4 tahun, mereka telah melakukan kampanye yang menuntut Warner Bros. untuk merilis Justice League versi Snyder ini. Versi asli yang telah tayang di bioskop banyak membuat penggemar kecewa. Film itu awalnya juga ditukangi Snyder. Namun, di tengah penggarapannya, Snyder terpaksa mundur setelah tragedi terjadi di tengah keluarganya. Begitu Snyder hengkang, Warner menunjuk sutradara The Avengers , Joss Whedon, untuk meneruskan proyek tersebut.
Namun, hasil kerja Whedon itu ternyata membuat banyak penggemar DCEU kecewa. Film itu juga jeblok di box office. Akibatnya, penggemar pun menuntut Warner untuk merilis versi asli Snyder. Whedon disinyalir mengubah banyak materi asli dari Snyder. Dia juga menulis ulang 80 halaman materi film itu. Syuting ulang terhadap film itu pun juga dilakukan.
Atas permintaan banyak penggemar, Warner akhirnya merilis Justice League versi Snyder ini di HBO Go. Snyder banyak menambahkan adegan yang tidak terpakai di versi asli. Dia juga melakukan sedikit syuting ulang untuk memperkaya cerita film ini. Berbeda dari versi di bisokop, film ini berdurasi 4 jam. Jadi apa saja beda versi Snyder ini dengan versi bioskop? Berikut ulasan GenSINDO !
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler film Justice League versi Zack Snyder yang tayang di HBO Go. Kalian sudah diperingatkan!
1. Adegan pembuka
Di versi bioskop, film ini dibuka dengan adegan sekelompok anak-anak yang menanyakan arti simbol S di dada Superman dan bagaimana rasanya hidup di Bumi. Di versi Snyder, Justice League juga dibuka dengan adegan Superman. Namun, di sini, Superman muncul dalam bentuk flashback kematiannya di akhir Batman v Superman. Dia melolong dan teriakannya terdengar di seluruh dunia. Teriakannya ini menghidupkan Mother Box yang memicu invasi Steppenwolf.
2. Cerita latar Cyborg lebih panjang
Di versi yang tayang di bioskop, tidak banyak yang terungkap dari cerita latar Victor Stone. Namun, di versi Snyder, cerita tentang bagaimana Victor menjadi Cyborg dijabarkan dengan lebih panjang dengan detil yang cukup. Di sini, dikisahkan bagaimana keluarga Victor dan apa yang dia lakukan sebelum menjadi Cybog. Dikisahkan, Victor mengalami kecelakaan yang menewaskan ibunya. Kecelakaan ini juga hampir merengut nyawanya, tapi ayahnya, Silas, melakukan eksperimen padanya yang mengubahnya menjadi Cyborg.
3. Silas Stone
Silas adalah salah satu ilmuwan utama di STAR. Tugasnya mengawasi pesawat Kryptonian dan Mother Box yang ditemukan bertahun-tahun lalu. Di Justice League versi Snyder, Silas mengurusi Mother Box. Dia bahkan mengurung diri dengan benda itu ketika Steppenwolf datang. Namun, ada perbedaan antara di versi bioskop dan versi Snyder terkait adegan ini.
Versi bioskop tidak mengungkap adegan di mana Silas mengunci dirinya bersama Mother Box ketika Steppenwolf datang ke STAR. Di versi ini, Silas tidak pernah menemukan Mother Box dan Steppenwolf menculik MacGuffin. Justice League kemudian mampu menemukannya. Karenanya, Silas tetap hidup di versi ini. Dia kemudian bekerja bersama Victor untuk meng-upgrade tubuh cyborg-nya.
Di versi Snyder, Silas mengunci dirinya di sebuah ruangan bersama Mother Box. Ketika Steppenwolf datang, dia mengorbankan dirinya dengan memberikan sedikit sentuhan ilmiah. Justice League kemudian mampu menelusuri jejak Mother Box yang dibawa kabur Steppenwolf itu.
4. Darkseid
Di versi bioskop, Darkseid tidak pernah disinggung dan bahkan tidak menampakkan dirinya. Padahal, ketika awal film ini menjadi omongan, ada kabar yang menyebut jika Darkseid bakal menjadi musuh utama dan tampil di Justice League. Nyatanya, pada 2017, Darkseid sama sekali tidak tampak batang hidungnya. Di film ini, musuh utama para jagoan DC ini adalah Steppenwolf. Padahal, di komik, Steppenwolf hanya beroperasi sebagai anak buah Darkseid. Entah mengapa di film ini, Darkseid tidak dimunculkan.
Di versi Snyder, Darkseid memiliki peran penting. Tim marketing bahkan menggunakan sosok ini sebagai materi utama promosi mereka. Di film, Darkseid pun menampakkan diri—bersama Desaad, tokoh jahat lainnya dari Apokolips. Darkseid di sini tidak hanya memerintah Steppenwolf di linimasa saat itu, tapi dia juga muncul di tempat Steppenwolf di flashback saat dia bertempur melawan prajurit Amazon, Atlantis dan manusia yang menghalau invasi alien. Perubahan ini menjadikan motivasi Steppenwolf menginvasi Bumi lebih rumit. Dia tidak hanya menakhlukkan Bumi demi kesenangan, tapi dia melakukannya demi Darkseid agar bisa mendapatkan kembali kejayaannya.
5. Steppenwolf
Desain Steppenwolf antara Justice League 2017 dan 2021 berbeda. Meski dilakonkan orang yang sama, tapi, penampilannya tidaklah sama. Versi 2017 memperlihatkan Steppenwolf dengan kulit yang terlihat dari muka hingga leher. Kostumnya pun berwarna hitam. Sementara, versi Snyder menampilkan Steppenwolf dengan desain yang lebih modern. Tidak tidak lagi mengenakan rok. Tubuhnya terbungkus kostum semacam logam yang mampu bergerak sendiri. Dari seluruh tubuhnya, hanya mukanya yang tidak terbungkus kostum logam tersebut.
Selain itu, di versi 2017, ketika berhadapan dengan Superman, ketakutan Steppenwolf pun muncul. Di versi ini, Parademon yang menjadi dayang Steppenwolf mampu mencium ketakutannya dan tertarik pada waktu itu. Ketika Steppenwolf kalah, Parademon pun mengerubunginya. Boom Tube kemudian muncul dan menyedot mereka ke antariksa.
Di versi ini pula, Whedon menggambarkan bagaimana Parademon ini tertarik pada ketakutan. Bahkan, Batman menggunakan penjahat untuk menarik Parademon sehingga dia bisa menangkapnya dan mempelajarinya.
Namun, itu semua tidak terjadi pada versi Snyder. Di versi ini, kematian Steppenwolf berbeda dan jauh lebih kasar. Di sini, Justice League tidak hanya menghentikan aksi Steppenwolf, tapi juga membunuhnya. Aquaman melumpuhkannya dengan trisula dan Wonder Woman memenggal kepalanya. Sementara, Parademon di versi ini hanya digambarkan sebagai dayang, bukan penyebar ketakutan.
6. Kumis Superman
Salah satu masalah dengan Superman di versi bioskop adalah ketika Henry Cavill—pemerannya—kembali untuk syuting ulang, dia menolak mencukur kumisnya. Karena di saat yang sama, dia terlibat produksi Mission: Impossible yang mengharuskan tokohnya berkumis. Ini artinya, tim produksi harus melakukan perubahan digital dengan menghilangkan kumisnya di tiap adegan di Justice League. Penyuntingan kumis itu sering kali terlihat. Bahhkan, menjadi masalah serius. Ketika adegan Superman mengancam Batman, adegan ini menjadi sebuah aib besar bagi DCEU. Namun, di versi Snyder, masalah ini tidak ada. Superman tampil dengan muka mulus tanpa penyuntingan digital.
7. Adegan penutup
Di versi bioskop, ada adegan pascakredit yang menampilkan Lex Luthor yang merekrut Deathstroke untuk membuat tim penjahat super. Adegan ini masih tampil di versi Snyder, hanya ada bedanya. Dari dialog di adegan tersebut, tampaknya, adegan ini dibuat untuk menjadi dasar film solo Batman versi Ben Affleck, bukan Justice League 2.
Selain itu, Snyder juga menambahkan adegan penutup yang memperlihatkan masa depan Kngihtmare di mimpi Batman. Dalam mimpi itu, Superman berubah menjadi jahat dan membantu Darkseid menakhlukkan Bumi. Batman merekrut sekelompok orang yang terdiri atas pahlawna dan penjahat untuk melawannya. Ketika Bruce bangun dari tidurnya, dia kemudian melihat Martian Manhunter datang ke rumahnya. Dia memberikan selamat sekaligus memperingatkan Bruce kalau Darkseid masih menjadi ancaman besar bagi Bumi.
Film ini adalah jawaban atas doa para penggemar film DCEU . Selama 4 tahun, mereka telah melakukan kampanye yang menuntut Warner Bros. untuk merilis Justice League versi Snyder ini. Versi asli yang telah tayang di bioskop banyak membuat penggemar kecewa. Film itu awalnya juga ditukangi Snyder. Namun, di tengah penggarapannya, Snyder terpaksa mundur setelah tragedi terjadi di tengah keluarganya. Begitu Snyder hengkang, Warner menunjuk sutradara The Avengers , Joss Whedon, untuk meneruskan proyek tersebut.
Namun, hasil kerja Whedon itu ternyata membuat banyak penggemar DCEU kecewa. Film itu juga jeblok di box office. Akibatnya, penggemar pun menuntut Warner untuk merilis versi asli Snyder. Whedon disinyalir mengubah banyak materi asli dari Snyder. Dia juga menulis ulang 80 halaman materi film itu. Syuting ulang terhadap film itu pun juga dilakukan.
Atas permintaan banyak penggemar, Warner akhirnya merilis Justice League versi Snyder ini di HBO Go. Snyder banyak menambahkan adegan yang tidak terpakai di versi asli. Dia juga melakukan sedikit syuting ulang untuk memperkaya cerita film ini. Berbeda dari versi di bisokop, film ini berdurasi 4 jam. Jadi apa saja beda versi Snyder ini dengan versi bioskop? Berikut ulasan GenSINDO !
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler film Justice League versi Zack Snyder yang tayang di HBO Go. Kalian sudah diperingatkan!
1. Adegan pembuka
Di versi bioskop, film ini dibuka dengan adegan sekelompok anak-anak yang menanyakan arti simbol S di dada Superman dan bagaimana rasanya hidup di Bumi. Di versi Snyder, Justice League juga dibuka dengan adegan Superman. Namun, di sini, Superman muncul dalam bentuk flashback kematiannya di akhir Batman v Superman. Dia melolong dan teriakannya terdengar di seluruh dunia. Teriakannya ini menghidupkan Mother Box yang memicu invasi Steppenwolf.
2. Cerita latar Cyborg lebih panjang
Di versi yang tayang di bioskop, tidak banyak yang terungkap dari cerita latar Victor Stone. Namun, di versi Snyder, cerita tentang bagaimana Victor menjadi Cyborg dijabarkan dengan lebih panjang dengan detil yang cukup. Di sini, dikisahkan bagaimana keluarga Victor dan apa yang dia lakukan sebelum menjadi Cybog. Dikisahkan, Victor mengalami kecelakaan yang menewaskan ibunya. Kecelakaan ini juga hampir merengut nyawanya, tapi ayahnya, Silas, melakukan eksperimen padanya yang mengubahnya menjadi Cyborg.
3. Silas Stone
Silas adalah salah satu ilmuwan utama di STAR. Tugasnya mengawasi pesawat Kryptonian dan Mother Box yang ditemukan bertahun-tahun lalu. Di Justice League versi Snyder, Silas mengurusi Mother Box. Dia bahkan mengurung diri dengan benda itu ketika Steppenwolf datang. Namun, ada perbedaan antara di versi bioskop dan versi Snyder terkait adegan ini.
Versi bioskop tidak mengungkap adegan di mana Silas mengunci dirinya bersama Mother Box ketika Steppenwolf datang ke STAR. Di versi ini, Silas tidak pernah menemukan Mother Box dan Steppenwolf menculik MacGuffin. Justice League kemudian mampu menemukannya. Karenanya, Silas tetap hidup di versi ini. Dia kemudian bekerja bersama Victor untuk meng-upgrade tubuh cyborg-nya.
Di versi Snyder, Silas mengunci dirinya di sebuah ruangan bersama Mother Box. Ketika Steppenwolf datang, dia mengorbankan dirinya dengan memberikan sedikit sentuhan ilmiah. Justice League kemudian mampu menelusuri jejak Mother Box yang dibawa kabur Steppenwolf itu.
4. Darkseid
Di versi bioskop, Darkseid tidak pernah disinggung dan bahkan tidak menampakkan dirinya. Padahal, ketika awal film ini menjadi omongan, ada kabar yang menyebut jika Darkseid bakal menjadi musuh utama dan tampil di Justice League. Nyatanya, pada 2017, Darkseid sama sekali tidak tampak batang hidungnya. Di film ini, musuh utama para jagoan DC ini adalah Steppenwolf. Padahal, di komik, Steppenwolf hanya beroperasi sebagai anak buah Darkseid. Entah mengapa di film ini, Darkseid tidak dimunculkan.
Di versi Snyder, Darkseid memiliki peran penting. Tim marketing bahkan menggunakan sosok ini sebagai materi utama promosi mereka. Di film, Darkseid pun menampakkan diri—bersama Desaad, tokoh jahat lainnya dari Apokolips. Darkseid di sini tidak hanya memerintah Steppenwolf di linimasa saat itu, tapi dia juga muncul di tempat Steppenwolf di flashback saat dia bertempur melawan prajurit Amazon, Atlantis dan manusia yang menghalau invasi alien. Perubahan ini menjadikan motivasi Steppenwolf menginvasi Bumi lebih rumit. Dia tidak hanya menakhlukkan Bumi demi kesenangan, tapi dia melakukannya demi Darkseid agar bisa mendapatkan kembali kejayaannya.
5. Steppenwolf
Desain Steppenwolf antara Justice League 2017 dan 2021 berbeda. Meski dilakonkan orang yang sama, tapi, penampilannya tidaklah sama. Versi 2017 memperlihatkan Steppenwolf dengan kulit yang terlihat dari muka hingga leher. Kostumnya pun berwarna hitam. Sementara, versi Snyder menampilkan Steppenwolf dengan desain yang lebih modern. Tidak tidak lagi mengenakan rok. Tubuhnya terbungkus kostum semacam logam yang mampu bergerak sendiri. Dari seluruh tubuhnya, hanya mukanya yang tidak terbungkus kostum logam tersebut.
Selain itu, di versi 2017, ketika berhadapan dengan Superman, ketakutan Steppenwolf pun muncul. Di versi ini, Parademon yang menjadi dayang Steppenwolf mampu mencium ketakutannya dan tertarik pada waktu itu. Ketika Steppenwolf kalah, Parademon pun mengerubunginya. Boom Tube kemudian muncul dan menyedot mereka ke antariksa.
Di versi ini pula, Whedon menggambarkan bagaimana Parademon ini tertarik pada ketakutan. Bahkan, Batman menggunakan penjahat untuk menarik Parademon sehingga dia bisa menangkapnya dan mempelajarinya.
Namun, itu semua tidak terjadi pada versi Snyder. Di versi ini, kematian Steppenwolf berbeda dan jauh lebih kasar. Di sini, Justice League tidak hanya menghentikan aksi Steppenwolf, tapi juga membunuhnya. Aquaman melumpuhkannya dengan trisula dan Wonder Woman memenggal kepalanya. Sementara, Parademon di versi ini hanya digambarkan sebagai dayang, bukan penyebar ketakutan.
6. Kumis Superman
Salah satu masalah dengan Superman di versi bioskop adalah ketika Henry Cavill—pemerannya—kembali untuk syuting ulang, dia menolak mencukur kumisnya. Karena di saat yang sama, dia terlibat produksi Mission: Impossible yang mengharuskan tokohnya berkumis. Ini artinya, tim produksi harus melakukan perubahan digital dengan menghilangkan kumisnya di tiap adegan di Justice League. Penyuntingan kumis itu sering kali terlihat. Bahhkan, menjadi masalah serius. Ketika adegan Superman mengancam Batman, adegan ini menjadi sebuah aib besar bagi DCEU. Namun, di versi Snyder, masalah ini tidak ada. Superman tampil dengan muka mulus tanpa penyuntingan digital.
7. Adegan penutup
Di versi bioskop, ada adegan pascakredit yang menampilkan Lex Luthor yang merekrut Deathstroke untuk membuat tim penjahat super. Adegan ini masih tampil di versi Snyder, hanya ada bedanya. Dari dialog di adegan tersebut, tampaknya, adegan ini dibuat untuk menjadi dasar film solo Batman versi Ben Affleck, bukan Justice League 2.
Selain itu, Snyder juga menambahkan adegan penutup yang memperlihatkan masa depan Kngihtmare di mimpi Batman. Dalam mimpi itu, Superman berubah menjadi jahat dan membantu Darkseid menakhlukkan Bumi. Batman merekrut sekelompok orang yang terdiri atas pahlawna dan penjahat untuk melawannya. Ketika Bruce bangun dari tidurnya, dia kemudian melihat Martian Manhunter datang ke rumahnya. Dia memberikan selamat sekaligus memperingatkan Bruce kalau Darkseid masih menjadi ancaman besar bagi Bumi.
(alv)