7 Hal yang Dapat Dilakukan Generasi Milenial untuk Kalahkan Krisis Quarter Life
loading...
A
A
A
Tips satu ini erat kaitannya dengan nasihat sebelumnya, tetapi layak disebutkan dalam sudut pandang yang berbeda. Bagi kebanyakan dari kita, sebagian besar waktu yang dimiliki adalah ketika kita berbicara atau bertindak. Kita bereaksi secara naluriah terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau telah terjadi sebelumnya.
Menanggapi tandanya kita memberikan sedikit jeda dan jarak antara apa yang dikatakan, dilakukan, dan apa yang kita pilih untuk katakan sebagai hasilnya. Tidak harus jeda yang besar, cukup berikan waktu singkat bagi diri sendiri untuk memberikan pertimbangan tentang hal-hal yang kita lakukan dan katakan.
Dalam jeda ini, kita dapat melakukan pemeriksaan mental cepat untuk melihat apakah kita merespons dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai inti dan sejalan dengan tanggung jawab.
5. Pilih Tujuan dan Nikmati Perjalanan di Sana
Tidak selalu terkait dengan liburan. Meskipun mungkin jika itu adalah tujuan besar kamu, maka tips ini mengacu pada prinsip hidup kamu. Belajar menikmati proses akan membantu kamu mencapainya. Setelah memahami nilai-nilai dengan jelas, akan jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi ke arah mana kamu ingin menjalani hidup dan tujuannya.
Itulah tujuan diri hidup kamu. Melakukan hal-hal yang akan membawa diri sendiri ke tujuan itu akan menjadi bagian penting dari hidup. Banggalah dengan hal ini karena kamu tahu semua dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan hidup.
Salah satu kegiatan yang dapat membantu dalam mengidentifikasi tujuan adalah melalui proses menulis obituari diri sendiri. Untuk melakukan kegiatan ini, kamu perlu menyisihkan waktu untuk duduk dengan tenang. Mungkin kamu bisa mulai dengan membaca obituari satu atau dua orang terkenal yang menjadi inspirasimu. Setelah berefleksi, mulailah menuliskan bagaimana kamu ingin obituarimu dibaca.
6. Keseimbangan - Menjaga Semuanya Tetap Terkendali
Keseimbangan di sini tidak mengacu pada semua peran dan tanggung jawab berbeda yang perlu kamu penuhi setiap hari. Melainkan menyeimbangkan tiga elemen yang memungkinkan untuk memenuhi peran tersebut sejak awal yaitu tubuh, pikiran, dan keyakinan.
Untuk tubuh, artinya kamu harus makan dengan benar, istirahat yang cukup, dan berolahraga. Bagi pikiran, ini bisa berarti bahwa setelah detoksifikasi mental, kamu dapat melakukan beberapa kebiasaan baru ke dalam pikiran kamu. Bergantung pada keyakinan, semangat kamu mungkin sesederhana perasaan.
Emosi yang kita rasakan bisa menjadi suara penuntun mengenai situasi tertentu. Bukan berarti kamu harus diatur oleh emosi, tetapi sama-sama, jangan mengabaikan suara hatimu. ( )
7. Letakkan Hidup di Tangan Kamu - Miliki Rencana Tertulis
Jika kamu pernah merencanakan sesuatu yang penting, kamu memiliki rencana tertulis. Seperti memegang dokumen di tangan yang berisi rencana untuk lima tahun hidup ke depan. Mengidentifikasi tiga nilai teratas adalah awal yang baik. Dari sana, kamu dapat melanjutkan untuk membuat daftar keinginan.
Kemudian, pilih hal teratas yang ingin kamu prioritaskan untuk dicapai dalam 12 bulan ke depan. Kemudian, tuliskan daftar segala hal yang perlu kamu lakukan untuk mewujudkannya. Apa batu loncatan utama untuk mencapai hal itu? Apa tugas spesifik yang perlu kamu lakukan untuk mencapai setiap langkah tersebut? Kapan kamu akan melakukan setiap langkah ini?
Itu adalah beberapa pertanyaan dasar yang perlu ditanyakan pada diri sendiri untuk memberi diri kamu kesempatan besar untuk mewujudkannya.
Jika kamu melakukan tindakan pada setiap langkah ini secara teratur, maka kamu akan mengurangi risiko terkena Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis bukanlah transisi menuju kedewasaan penuh, kamu pasti bisa menemukan cara untuk mengatasinya.