Penjelasan Ending Queen Woo, Apa Maksud dari Goguryeo Baru?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drakor Queen Woo telah tamat meski ending-nya menggantung. Selain itu, masih ada pertanyaan penting yang juga belum terjawab.
Queen Woo berakhir dengan delapan episode. Dengan open ending, penonton berharap akan ada season kedua yang diproduksi. Meski begitu, hingga tulisan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari TVING tentang rencana melanjutkan serial ini ke musim baru.
Buat kamu yang telah selesai menonton Queen Woo dan masih bingung tentang beberapa hal, berikut ini ulasannya.
1. Dalang Pembunuhan Raja Gogukcheon Masih Misteri
Foto: TVING
Hingga cerita berakhir, sosok dalang atau otak di balik tewasnya Raja Gogukcheon atau Go Nam-mu (Ji Chang-wook) karena diracun belum diketahui.
Yang jelas, Woo Sun (Jeong Yu-mi) adalah orang yang secara langsung tanpa ia sadari memberi racun untuk diminum raja. Ramuan itu dibuat oleh dukun Sa-bi (Oh Ha-nee).
Meski begitu, ada orang yang lebih berkuasa lagi yang menyuruh Sa-bi untuk membunuh raja dengan racun. Awalnya, sekretaris Song Woo (Kim Do-yoon) juga dicurigai, tapi ia juga ternyata hanya orang yang dimanfaatkan oleh Sa-bi.
Adapun Sa-bi hingga kematiannya, menolak memberi tahu dalang dari pembunuhan terhadap raja.
Dalam versi sejarah aslinya, Raja Gogukcheon memang disebut mati mendadak, tapi tidak disebutkan penyebabnya. Jadi penyebab kematian raja versi drakor ini bisa dibilang hanya fiksi belaka.
Bisa dimaklumi bahwa hingga akhir, pembuat serial ini memilih tidak mengungkap identitas si pembunuh. Bisa jadi demi menjaga autentisitas sejarahnya.
2. Eul Pa-so Ternyata Musuh dalam Selimut, Ingin Membuat Goguryeo Baru
Foto: TVING
Sejak awal, sudah diketahui bahwa Eul Pa-so adalah bagian dari keluarga pejuang yang ikut melindungi Goguryeo. Namun ternyata kakeknya justru malah dicelakai secara brutal oleh raja sebelumnya.
Gara-gara ini, keluarga Eul Pa-so memintanya untuk membalas dendam pada keluarga Go yang kini berkuasa. Karena itulah, saat Go Nam-mu mengangkatnya menjadi Perdana Menteri, Pa-so mendapatkan peluang untuk itu.
Eul Pa-so punya rencana besar membuat Goguryeo Baru, yaitu menyingkirkan keluarga Go dari kekuasaan dan mengangkat raja baru. Meski begitu, ia tidak berniat membunuh Go Nam-mu. Ia hanya ingin raja tewas di medan perang.
Rencana ini sudah dibuat oleh Eul Pa-so sejak enam tahun yang lalu. Ia bahkan mengajak penguasa Jolbon Yeon-bi (Park Bo-kyung) untuk bekerja sama dengannya. Rupanya, keduanya masih berasal dari keturunan yang sama.
Raja dan Ratu sebenarnya sudah mencurigai Eul Pa-so, dan meminta Mil Woo (Yu Eui-tae) untuk mengawasinya.
3. Alasan Terselubung Ratu Woo Hee Memilih Pangeran Keempat Menjadi Raja
Foto: TVING
Melakukan pernikahan dengan saudara ipar adalah pilihan Ratu Woo Hee (Jun Jong-seo) untuk mempertahankan posisinya. Ide ini diajukan oleh Eul Pa-so, tapi sang PM menyarankannya untuk menikahi Pangeran Ketiga Bal-gi (Lee Soo-hyuk).
Meski begitu, Ratu Woo Hee akhirnya memilih Pangeran Keempat Yeon-woo (Kang Young-seok) untuk menjadi raja baru setelah melihat perilaku brutal Bal-gi. Meski begitu, sebenarnya ia punya alasan lainnya.
Pangeran Keempat jadi satu-satunya saudara kandung Raja Nam-mu yang tidak punya kekuatan militer. Dengan memilihnya sebagai raja, perang saudara antara para pangeran jelas tak terhindarkan.
Ini terbukti dengan Putra Mahkota yang tersingkir dan Bal-gi yang bersekutu ingin menggagalkan Pangeran Keempat menjadi raja. Adapun Pangeran Kelima memilih mendukung Pangeran Keempat.
Meski Ratu Woo Hee mencintai rakyatnya, tapi ia juga punya ambisi untuk menjadi panglima perang sekaligus raja. Menjadi jenderal atau panglima perang adalah mimpi Woo Hee sejak kecil, dan Nam-mu berjanji untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Pada akhirnya, Woo Hee memang berhasil memimpin perang, yang tergambar dalam akhir episode 8.
Adapun ambisinya menjadi raja ini bisa dilihat dengan dirinya mengatakan kepada Eul Pa-so bahwa mereka punya tujuan yang sama, yaitu membuat Goguryeo Baru.
Eul Pa-so pun bisa membaca strategi Ratu Woo Hee ini lewat permainan catur yang selalu mereka mainkan. Inilah yang jadi alasan pada akhirnya Eul Pa-so mau mengirimkan pasukan ke dermaga demi menolong Woo Hee dari serangan Harimau Putih dan bisa sampai dengan selamat di kerajaan tepat waktu.
Singkatnya, Eul Pa-so tetap berada di sisi Ratu Woo Hee karena ia tahuRatu juga ingin mengganti kekuasaan keluarga Go. Cara yang dipilih Woo Hee adalah dengan menikahi pangeran terlemah hingga bisa dijadikan raja boneka saja.
Ini terbukti dengan sebelum rapat istana, Woo Hee mengurung Pangeran Keempat bersama sekretarisnya, Yeo Jin (Song Yoo-hyun). Tujuannya tentu saja agar sang pangeran tidak bisa mengikuti rapat, dan dirinya bisa duduk di kursi raja dalam rapat tersebut.
Meski begitu, dalam sejarah aslinya, Pangeran Keempat benar-benar menjadi raja yang berkuasa. Ia malah punya anak dari hubungan dengan perempuan yang ditemuinya di hutan.
Perempuan ini pula yang melahirkan raja berikutnya, yaitu Raja Goguryeo ke-11, menggantikan takhta Pangeran Keempat yang saat berkuasa berjuluk Raja Sansang.
4. Para Sekutu pada Masa Perang
Foto: TVING
Dalam masa perang, beberapa suku juga terpisah dalam mendukung pihak yang berbeda. Di sisi Ratu Woo Hee, keluarganya yang berasal dari utara jelas mendukungnya.
Dua pihak lain yang menjadi sekutunya adalah Pangeran Kelima yang memang berjanji pada Nam-mu untuk menjaga Goguryeo hingga akhir hayatnya. Ia juga memang tidak punya ambisi menjadi raja.
Pihak ketiga yang menjadi sekutu ratu adalah Otoritas Timur yang dipimpin Pendeta Agung Seol Joo (Choi Yoon-kyung). Ia mendukung karena berharap bisa masuk kembali ke istana setelah disingkirkan raja.
Sebenarnya, ia menjadi sekutu Pangeran Keempat karena percaya dengan ramalan Sa-bi yang mengatakan bahwa sang pangeran akan naik menjadi raja. Pengikut Seol Joo yang dibuat berhalusinasi juga sempat menolong rombongan ratu saat disergap pasukan Harimau Putih di hutan.
Adapun kelompok yang berada di pihak Bal-gi dan Putra Mahkota untuk melawan ratu adalah Otoritas Barat pimpinan Hae Dae-bu (Oh Dae-suk), rombongan Harimau Putih, serta pasukan berkuda.
Adapun Otoritas Jolbon memilih untuk melihat situasi terlebih dahulu sebelum memutuskan keberpihakannya. Suku yang lain memilih netral dan tak terlibat.
5.Woo Soon Tewas di Tangan Woo Hee,Song Woo adalah Mata-Mata Pihak Luar
Foto: TVING
Woo Son akhirnya tewas di tangan adiknya sendiri, Woo Hee, setelah sederet pengkhianatan yang dilakukannya. Ia mati terkena panah sang ratu dalam pertarungan satu lawan satu yang adil. Meski begitu, pada ayah mereka, Woo Hee berbohong dengan mengatakan kakaknya itu mati di tangan pasukan Harimau Putih.
Adapun Song Woo akhirnya ketahuan menjadi mata-mata yang sering membocorkan rahasia kerajaan ke pihak luar. Ia akhirnya dipenjara.
6. Akhir Perang
Foto: TVING
Meski tak diceritakan di ending drakor Queen Woo, tapi dalam sejarah aslinya, perang dimenangkan oleh Ratu dan Pangeran Keempat. Pangeran Kelima berhasil menyingkirkan para pemberontak, dan Pangeran Ketiga bunuh diri.
Meski begitu, hingga akhir hayatnya Ratu Woo Hee tak pernah menjadi raja.
Lihat Juga: Penjelasan Ending Drama Korea Face Me, Siapa Pelaku Pembunuhan Yun Hye Jin dan Nam Gi Taek?
Queen Woo berakhir dengan delapan episode. Dengan open ending, penonton berharap akan ada season kedua yang diproduksi. Meski begitu, hingga tulisan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari TVING tentang rencana melanjutkan serial ini ke musim baru.
Buat kamu yang telah selesai menonton Queen Woo dan masih bingung tentang beberapa hal, berikut ini ulasannya.
Baca Juga
Penjelasan Ending Drakor Queen Woo
1. Dalang Pembunuhan Raja Gogukcheon Masih Misteri
Foto: TVING
Hingga cerita berakhir, sosok dalang atau otak di balik tewasnya Raja Gogukcheon atau Go Nam-mu (Ji Chang-wook) karena diracun belum diketahui.
Yang jelas, Woo Sun (Jeong Yu-mi) adalah orang yang secara langsung tanpa ia sadari memberi racun untuk diminum raja. Ramuan itu dibuat oleh dukun Sa-bi (Oh Ha-nee).
Meski begitu, ada orang yang lebih berkuasa lagi yang menyuruh Sa-bi untuk membunuh raja dengan racun. Awalnya, sekretaris Song Woo (Kim Do-yoon) juga dicurigai, tapi ia juga ternyata hanya orang yang dimanfaatkan oleh Sa-bi.
Adapun Sa-bi hingga kematiannya, menolak memberi tahu dalang dari pembunuhan terhadap raja.
Dalam versi sejarah aslinya, Raja Gogukcheon memang disebut mati mendadak, tapi tidak disebutkan penyebabnya. Jadi penyebab kematian raja versi drakor ini bisa dibilang hanya fiksi belaka.
Bisa dimaklumi bahwa hingga akhir, pembuat serial ini memilih tidak mengungkap identitas si pembunuh. Bisa jadi demi menjaga autentisitas sejarahnya.
2. Eul Pa-so Ternyata Musuh dalam Selimut, Ingin Membuat Goguryeo Baru
Foto: TVING
Sejak awal, sudah diketahui bahwa Eul Pa-so adalah bagian dari keluarga pejuang yang ikut melindungi Goguryeo. Namun ternyata kakeknya justru malah dicelakai secara brutal oleh raja sebelumnya.
Gara-gara ini, keluarga Eul Pa-so memintanya untuk membalas dendam pada keluarga Go yang kini berkuasa. Karena itulah, saat Go Nam-mu mengangkatnya menjadi Perdana Menteri, Pa-so mendapatkan peluang untuk itu.
Eul Pa-so punya rencana besar membuat Goguryeo Baru, yaitu menyingkirkan keluarga Go dari kekuasaan dan mengangkat raja baru. Meski begitu, ia tidak berniat membunuh Go Nam-mu. Ia hanya ingin raja tewas di medan perang.
Rencana ini sudah dibuat oleh Eul Pa-so sejak enam tahun yang lalu. Ia bahkan mengajak penguasa Jolbon Yeon-bi (Park Bo-kyung) untuk bekerja sama dengannya. Rupanya, keduanya masih berasal dari keturunan yang sama.
Raja dan Ratu sebenarnya sudah mencurigai Eul Pa-so, dan meminta Mil Woo (Yu Eui-tae) untuk mengawasinya.
3. Alasan Terselubung Ratu Woo Hee Memilih Pangeran Keempat Menjadi Raja
Foto: TVING
Melakukan pernikahan dengan saudara ipar adalah pilihan Ratu Woo Hee (Jun Jong-seo) untuk mempertahankan posisinya. Ide ini diajukan oleh Eul Pa-so, tapi sang PM menyarankannya untuk menikahi Pangeran Ketiga Bal-gi (Lee Soo-hyuk).
Meski begitu, Ratu Woo Hee akhirnya memilih Pangeran Keempat Yeon-woo (Kang Young-seok) untuk menjadi raja baru setelah melihat perilaku brutal Bal-gi. Meski begitu, sebenarnya ia punya alasan lainnya.
Pangeran Keempat jadi satu-satunya saudara kandung Raja Nam-mu yang tidak punya kekuatan militer. Dengan memilihnya sebagai raja, perang saudara antara para pangeran jelas tak terhindarkan.
Ini terbukti dengan Putra Mahkota yang tersingkir dan Bal-gi yang bersekutu ingin menggagalkan Pangeran Keempat menjadi raja. Adapun Pangeran Kelima memilih mendukung Pangeran Keempat.
Meski Ratu Woo Hee mencintai rakyatnya, tapi ia juga punya ambisi untuk menjadi panglima perang sekaligus raja. Menjadi jenderal atau panglima perang adalah mimpi Woo Hee sejak kecil, dan Nam-mu berjanji untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Pada akhirnya, Woo Hee memang berhasil memimpin perang, yang tergambar dalam akhir episode 8.
Adapun ambisinya menjadi raja ini bisa dilihat dengan dirinya mengatakan kepada Eul Pa-so bahwa mereka punya tujuan yang sama, yaitu membuat Goguryeo Baru.
Eul Pa-so pun bisa membaca strategi Ratu Woo Hee ini lewat permainan catur yang selalu mereka mainkan. Inilah yang jadi alasan pada akhirnya Eul Pa-so mau mengirimkan pasukan ke dermaga demi menolong Woo Hee dari serangan Harimau Putih dan bisa sampai dengan selamat di kerajaan tepat waktu.
Singkatnya, Eul Pa-so tetap berada di sisi Ratu Woo Hee karena ia tahuRatu juga ingin mengganti kekuasaan keluarga Go. Cara yang dipilih Woo Hee adalah dengan menikahi pangeran terlemah hingga bisa dijadikan raja boneka saja.
Ini terbukti dengan sebelum rapat istana, Woo Hee mengurung Pangeran Keempat bersama sekretarisnya, Yeo Jin (Song Yoo-hyun). Tujuannya tentu saja agar sang pangeran tidak bisa mengikuti rapat, dan dirinya bisa duduk di kursi raja dalam rapat tersebut.
Meski begitu, dalam sejarah aslinya, Pangeran Keempat benar-benar menjadi raja yang berkuasa. Ia malah punya anak dari hubungan dengan perempuan yang ditemuinya di hutan.
Perempuan ini pula yang melahirkan raja berikutnya, yaitu Raja Goguryeo ke-11, menggantikan takhta Pangeran Keempat yang saat berkuasa berjuluk Raja Sansang.
4. Para Sekutu pada Masa Perang
Foto: TVING
Dalam masa perang, beberapa suku juga terpisah dalam mendukung pihak yang berbeda. Di sisi Ratu Woo Hee, keluarganya yang berasal dari utara jelas mendukungnya.
Dua pihak lain yang menjadi sekutunya adalah Pangeran Kelima yang memang berjanji pada Nam-mu untuk menjaga Goguryeo hingga akhir hayatnya. Ia juga memang tidak punya ambisi menjadi raja.
Pihak ketiga yang menjadi sekutu ratu adalah Otoritas Timur yang dipimpin Pendeta Agung Seol Joo (Choi Yoon-kyung). Ia mendukung karena berharap bisa masuk kembali ke istana setelah disingkirkan raja.
Sebenarnya, ia menjadi sekutu Pangeran Keempat karena percaya dengan ramalan Sa-bi yang mengatakan bahwa sang pangeran akan naik menjadi raja. Pengikut Seol Joo yang dibuat berhalusinasi juga sempat menolong rombongan ratu saat disergap pasukan Harimau Putih di hutan.
Adapun kelompok yang berada di pihak Bal-gi dan Putra Mahkota untuk melawan ratu adalah Otoritas Barat pimpinan Hae Dae-bu (Oh Dae-suk), rombongan Harimau Putih, serta pasukan berkuda.
Adapun Otoritas Jolbon memilih untuk melihat situasi terlebih dahulu sebelum memutuskan keberpihakannya. Suku yang lain memilih netral dan tak terlibat.
5.Woo Soon Tewas di Tangan Woo Hee,Song Woo adalah Mata-Mata Pihak Luar
Foto: TVING
Woo Son akhirnya tewas di tangan adiknya sendiri, Woo Hee, setelah sederet pengkhianatan yang dilakukannya. Ia mati terkena panah sang ratu dalam pertarungan satu lawan satu yang adil. Meski begitu, pada ayah mereka, Woo Hee berbohong dengan mengatakan kakaknya itu mati di tangan pasukan Harimau Putih.
Adapun Song Woo akhirnya ketahuan menjadi mata-mata yang sering membocorkan rahasia kerajaan ke pihak luar. Ia akhirnya dipenjara.
6. Akhir Perang
Foto: TVING
Meski tak diceritakan di ending drakor Queen Woo, tapi dalam sejarah aslinya, perang dimenangkan oleh Ratu dan Pangeran Keempat. Pangeran Kelima berhasil menyingkirkan para pemberontak, dan Pangeran Ketiga bunuh diri.
Meski begitu, hingga akhir hayatnya Ratu Woo Hee tak pernah menjadi raja.
Lihat Juga: Penjelasan Ending Drama Korea Face Me, Siapa Pelaku Pembunuhan Yun Hye Jin dan Nam Gi Taek?
(ita)