8 Negara Paling Kecanduan Pornografi Deepfake, Ada Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pornografi deepfake makin meresahkan dunia, terutama setelah munculnya kasus "NTH Room" kedua di Korea Selatan sejak pertengahan Agustus 2024.
Pornografi deepfake adalah jenis konten pornografi yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Bahannya diambil dari foto dan video yang tersebar di publik, utamanya media sosial. Meski begitu, bisa juga yang diberikan secara pribadi atau diambil secara diam-diam.
Dari situ, pelaku akan membuat video palsu yang seolah-olah dilakukan oleh sang korban. Video ini terasa seperti asli hingga sangat merugikan korbannya.
Baru-baru ini, di Korea Selatan kembali merebak kasus pornografi deepfake yang disebut sebagai NTH Room kedua. Kasus pertama terjadi pada 2018-2020 melibatkan selebritas, atlet, bahkan profesor. Meski begitu, nama mereka tak pernah dipublikasikan.
Pada tahun ini, kasus serupa kembali, dengan melibatkan pelaku siswa SMP, mahasiswa, guru, hingga personel militer. Yonhap News melaporkan bahwa ada banyak grup chat di Telegram yang para pengikutnya memberikan foto teman dan keluarganya untuk dijadikan bahan video, termasuk dari universitas bergengsi.
Grup-grup itu beranggotakan hingga ribuan pria, bahkan yang terbanyak disebut ratusan ribu orang. Kasus NTH Room ini hanya satu dari banyak kasus kejahatan seksual yang terjadi di Korea pada satu bulan saja.
Masalah pornografi deepfake akut bukan hanya terjadi di Korea Selatan saja. Penelitian yang dilakukan tim berisi para ahli keamanan daring (online security) dari Security Hero pada 2023 mencatat ada 95.820 video deepfake yang tersebar di internet atau naik 550% sejak 2019.
Dari puluhan ribu itu, sebanyak 98% adalah video pornografi deepfake. Korbannya adalah 99% perempuan. Adapun 94% persen korban bekerja di industri hiburan.
Foto: Security Hero
Penyanyi menjadi yang paling banyak menjadi korban dengan 58%, diikuti aktris (33%), influencer di media sosial (3%), serta model dan atlet (2%).
Penyanyi dan aktris Korea Selatan menjadi yang paling banyak menjadi korban, yaitu mencapai 53%. Satu penyanyi yang berada di peringkat teratas bahkan dibuatkan konten pornografi deepfake hingga 1.595 video dengan total view mencapai 5,611 juta.
Foto: Security Hero
Hasil penelitian ini didapat dengan melakukan analisis komprehensif terhadap 95.820 video deepfake, 85 saluran khusus di seluruh platform daring, dan tinjauan cermat terhadap lebih dari 100 situs web yang terhubung ke ekosistem deepfake.
Tidak mengejutkan, Korea Selatan menjadi negara yang paling kecanduan pornografi deepfake. Adapun Asia menjadi mayoritas dalam daftar ini, dengan enam negara. Berikut daftarnya.
1. Korea Selatan (53%)
2. Amerika Serikat (20%)
3. Jepang (10%)
4. Inggris (6%)
5. China (3%)
6. India (2%)
7. Taiwan (2%)
8. Israel (1%)
9. Lainnya (4%)
Lihat Juga: Rahasia Sukses Kampanye Kreatif: Tips Konten Efektif ala Hanssen Benjamin, Kreator TikTok
Pornografi deepfake adalah jenis konten pornografi yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Bahannya diambil dari foto dan video yang tersebar di publik, utamanya media sosial. Meski begitu, bisa juga yang diberikan secara pribadi atau diambil secara diam-diam.
Dari situ, pelaku akan membuat video palsu yang seolah-olah dilakukan oleh sang korban. Video ini terasa seperti asli hingga sangat merugikan korbannya.
Baca Juga
Baru-baru ini, di Korea Selatan kembali merebak kasus pornografi deepfake yang disebut sebagai NTH Room kedua. Kasus pertama terjadi pada 2018-2020 melibatkan selebritas, atlet, bahkan profesor. Meski begitu, nama mereka tak pernah dipublikasikan.
Pada tahun ini, kasus serupa kembali, dengan melibatkan pelaku siswa SMP, mahasiswa, guru, hingga personel militer. Yonhap News melaporkan bahwa ada banyak grup chat di Telegram yang para pengikutnya memberikan foto teman dan keluarganya untuk dijadikan bahan video, termasuk dari universitas bergengsi.
Grup-grup itu beranggotakan hingga ribuan pria, bahkan yang terbanyak disebut ratusan ribu orang. Kasus NTH Room ini hanya satu dari banyak kasus kejahatan seksual yang terjadi di Korea pada satu bulan saja.
Hasil Penelitian Pornografi Deepfake pada 2023
Masalah pornografi deepfake akut bukan hanya terjadi di Korea Selatan saja. Penelitian yang dilakukan tim berisi para ahli keamanan daring (online security) dari Security Hero pada 2023 mencatat ada 95.820 video deepfake yang tersebar di internet atau naik 550% sejak 2019.
Dari puluhan ribu itu, sebanyak 98% adalah video pornografi deepfake. Korbannya adalah 99% perempuan. Adapun 94% persen korban bekerja di industri hiburan.
Foto: Security Hero
Penyanyi menjadi yang paling banyak menjadi korban dengan 58%, diikuti aktris (33%), influencer di media sosial (3%), serta model dan atlet (2%).
Penyanyi dan aktris Korea Selatan menjadi yang paling banyak menjadi korban, yaitu mencapai 53%. Satu penyanyi yang berada di peringkat teratas bahkan dibuatkan konten pornografi deepfake hingga 1.595 video dengan total view mencapai 5,611 juta.
Foto: Security Hero
Hasil penelitian ini didapat dengan melakukan analisis komprehensif terhadap 95.820 video deepfake, 85 saluran khusus di seluruh platform daring, dan tinjauan cermat terhadap lebih dari 100 situs web yang terhubung ke ekosistem deepfake.
8 Negara Paling Kecanduan Pornografi Deepfake
Tidak mengejutkan, Korea Selatan menjadi negara yang paling kecanduan pornografi deepfake. Adapun Asia menjadi mayoritas dalam daftar ini, dengan enam negara. Berikut daftarnya.
1. Korea Selatan (53%)
2. Amerika Serikat (20%)
3. Jepang (10%)
4. Inggris (6%)
5. China (3%)
6. India (2%)
7. Taiwan (2%)
8. Israel (1%)
9. Lainnya (4%)
Lihat Juga: Rahasia Sukses Kampanye Kreatif: Tips Konten Efektif ala Hanssen Benjamin, Kreator TikTok
(ita)