Review Film Alien: Romulus, Pertempuran Luar Angkasa Melawan Alien
loading...

Alien: Romulus adalah film horor fiksi ilmiah bagian dari waralaba Alien yang dimulai pada 1979. Foto/20th Century Studios
A
A
A
JAKARTA - Alien: Romulusadalah film horor fiksi ilmiah Amerika yang tayang mulai 14 Agustus di bioskop Indonesia. Sutradaranya ada Fede Alvarez yang juga sukses menggarap reboot Evil Dead dan Don't Breathe.
Pemainnya bertabur bintang muda di antaranya ada Cailee Spaeny sebagai Rain Carradine, David Jonsson (Andy), Archi Renaux (Tyler), Isabela Merced (Kay), Spike Fearn (Bjorn), dan Aileen Wu (Navarro).
Film berlatar antara peristiwa dalamAlien (1979) dan Aliens (1986). Ceritanya tentang sekelompok remaja yang melakukan pemberontakan dan ingin keluar dari tempat asal mereka.
Baca Juga: Review Fly Me to the Moon: Film Romantis Klasik dari Channing Tatum dan Scarlett Johansson
Kemudian mereka menjelajahi luar angkasa untuk mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan saat kabur ke Yvega. Pencarian mereka berhenti ketika menemukan sebuah stasiun luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan.
Niat awalnya hanya untuk mencari bahan bakar sebuah kapsul yang bisa membantu mereka pergi ke Yvega, tapi rupanya secara tidak sengaja mereka membangkitkan makhluk mengerikan yang disebut Xenomorph.
![Review Film Alien: Romulus, Pertempuran Luar Angkasa Melawan Alien]()
Foto: 20th Century Studios
Pengetahuan kelima remaja tersebut masih sangat minim, bahkan mereka dengan sengaja 'menumbalkan' saudara sintetis Rain bernama Andy demi mencapai kepentingan pribadi mereka.
Meskipun ceritanya menegangkan, dinamika hubungan Rain dengan Andy mampu membuat penonton terhibur karena tingkah polosnya. Mereka memiliki gaya komunikasi yang unik sehingga hubungannya terasa lebih personal.
Film ini penuh adegan menegangkan karena penonton akan diperlihatkan beragam jenis spesies makhluk hidup luar angkasa yang aneh dan menyeramkan. Ada juga yang struktur badan dan bentuk wajahnya seperti manusia.
Pemainnya bertabur bintang muda di antaranya ada Cailee Spaeny sebagai Rain Carradine, David Jonsson (Andy), Archi Renaux (Tyler), Isabela Merced (Kay), Spike Fearn (Bjorn), dan Aileen Wu (Navarro).
Film berlatar antara peristiwa dalamAlien (1979) dan Aliens (1986). Ceritanya tentang sekelompok remaja yang melakukan pemberontakan dan ingin keluar dari tempat asal mereka.
Baca Juga: Review Fly Me to the Moon: Film Romantis Klasik dari Channing Tatum dan Scarlett Johansson
Kemudian mereka menjelajahi luar angkasa untuk mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan saat kabur ke Yvega. Pencarian mereka berhenti ketika menemukan sebuah stasiun luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan.
Niat awalnya hanya untuk mencari bahan bakar sebuah kapsul yang bisa membantu mereka pergi ke Yvega, tapi rupanya secara tidak sengaja mereka membangkitkan makhluk mengerikan yang disebut Xenomorph.

Foto: 20th Century Studios
Pengetahuan kelima remaja tersebut masih sangat minim, bahkan mereka dengan sengaja 'menumbalkan' saudara sintetis Rain bernama Andy demi mencapai kepentingan pribadi mereka.
Meskipun ceritanya menegangkan, dinamika hubungan Rain dengan Andy mampu membuat penonton terhibur karena tingkah polosnya. Mereka memiliki gaya komunikasi yang unik sehingga hubungannya terasa lebih personal.
Film ini penuh adegan menegangkan karena penonton akan diperlihatkan beragam jenis spesies makhluk hidup luar angkasa yang aneh dan menyeramkan. Ada juga yang struktur badan dan bentuk wajahnya seperti manusia.
Lihat Juga :