CERMIN: Serial yang Menua dengan Indah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2020. Saat seisi dunia menjadi gelap karena pandemi, Apple TV mendatangi masyarakat dunia di rumah masing-masing dengan tontonan mencerahkan. Salah satunya adalah serial berjudul Trying.
Serial asal Inggris ini berdurasi pendek, mengambil jalur komedi sebagai pondasi cerita yang sesungguhnya bukan genre mudah. Dengan caranya sendiri, Trying berhasil membetot perhatian penonton dengan kesederhanaannya, dengan ketakngototannya untuk menjadi lucu, dan terutama karena mencoba menghadirkan kealamiahan dari berbagai sudut terutama dari sudut pemeranan.
Trying mengambil sudut pandang menarik yang kini terjadi pada banyak pasangan. Kita bertemu dengan Nikki dan Jason yang selama beberapa waktu berusaha untuk memiliki anak. Kesibukan keduanya membuat mereka sempat berpikir bahwa bakal sulit bagi mereka untuk mencurahkan perhatian pada seorang anggota keluarga baru.
Skenario pelan-pelan memberi kita waktu untuk mengenali segala sisi-sisi manusiawi dari dua tokoh utama tersebut dengan segala kelemahan yang mereka punya. Pelan-pelan kita menjadi dekat dengan keduanya, pelan-pelan kita berusaha memahami kegelisahan-kegelisahan mereka, ketakutan-ketakutan mereka, dan pelan-pelan pula kita membuka hati untuk mencintai keduanya yang terus bertumbuh dan terus mencoba menjadi seorang manusia utuh.
Tapi rencana manusia tak selalu berjalan paralel dengan rencana Tuhan. Niat baik Nikki dan Jason memiliki anak tak semudah yang dibayangkan. Dan kita tahu dinamika hubungan keduanya akan diuji seiring dengan proses tersebut.
Foto: Apple TV
Trying memperlihatkannya dengan menarik, secara terbuka dan membawa kita masuk ke kamar tidur pasangan yang mencoba segala hal yang memungkinkan.
Cerita tentang pasangan yang ingin memiliki anak hingga akhirnya memilih jalan adopsi bukanlah cerita yang baru-baru amat dalam industri ini. Tapi pendekatan Trying yang memberanikan diri memotretnya dari sisi komedi adalah pendekatan menarik.
Tak hanya bisa bertumpu pada kecanggihan skenario merakit situasi demi situasi yang bisa memunculkan dari senyum hingga tawa, tapi juga menumpukan dirinya pada kedua aktor yang menjadi tulang punggungnya.
Esther Smith dan Rafe Spall adalah dua nama yang asing di telinga kita. Kita nyaris tak pernah mendengar rekam jejak mereka, apalagi tahu reputasi mereka di ranah komedi. Namun mungkin justru karena ketidaktahuan itu membuat kita bisa lebih jernih menilai keduanya sebagai Nikki dan Jason dan juga sebagai pasangan.
Kita melihat mereka mendorong sisi komedi dengan pendekatan yang berbeda. Esther berani memainkan komedi fisik jika diperlukan, dan Rafe tak takut untuk memainkan kekikukan situasi untuk mendorong situasi ke arah yang tak terbayangkan.
Foto: Apple TV
Kita tahu betapa keberanian mengambil risiko menjadi keberhasilan dalam beragam hal. Trying yang kini sudah terentang panjang hingga musim keempat sudah memahami kekuatan yang dimilikinya, menggenggamnya erat-erat dan membuat serial ini 'menua' dengan indah.
Dari serial yang sekilas underrated menjadi serial yang tak boleh lagi diremehkan. Masalah-masalah yang dihadirkannya pun semakin berani masuk ke wilayah-wilayah yang dihadapi banyak pasangan, tapi terlalu takut untuk dibicarakan secara terbuka.
Kini kita melihat Nikki dan Jason dengan anggota keluarga baru, menghadapi ketakutan-ketakutan, juga kekhawatiran-kekhawatiran, yang kini terjadi di depan mata mereka. Kita melihat Nikki dengan kekhawatirannya yang selalu terlalu berlebihan dengan banyak hal juga bergulat untuk mengatasinya.
Kita juga melihat Jason yang mencoba memendam masalah apa pun yang dihadapinya dengan niat agar tak menyusahkan hati Nikki juga mendapatkan tantangannya sendiri.
Saya yang menyaksikan Trying sejak awal, tanpa ekspektasi apa pun, senang betul melihatserial ini berhasilmerebut hati penonton justru karena sekadar ingin menampilkan hal-hal realistis yang mungkin terjadi pada pasangan yang mengadopsi anak.
Foto: Apple TV
Trying tak pernah berusaha menjadi terlalu dramatis, tak pernah takut untuk membelokkan dirinya menjadi drama sepenuhnya jika dibutuhkan. Tim pembuatnya juga tahu bahwa kekuatan serial ini adalah pada niatnya memotret hal-hal alamiah dan menyajikannya secara telanjang. Kita menyukainya karena keterbukaan itu, karena kejujuran itu, karena keberanian itu.
Serial asal Inggris ini berdurasi pendek, mengambil jalur komedi sebagai pondasi cerita yang sesungguhnya bukan genre mudah. Dengan caranya sendiri, Trying berhasil membetot perhatian penonton dengan kesederhanaannya, dengan ketakngototannya untuk menjadi lucu, dan terutama karena mencoba menghadirkan kealamiahan dari berbagai sudut terutama dari sudut pemeranan.
Trying mengambil sudut pandang menarik yang kini terjadi pada banyak pasangan. Kita bertemu dengan Nikki dan Jason yang selama beberapa waktu berusaha untuk memiliki anak. Kesibukan keduanya membuat mereka sempat berpikir bahwa bakal sulit bagi mereka untuk mencurahkan perhatian pada seorang anggota keluarga baru.
Skenario pelan-pelan memberi kita waktu untuk mengenali segala sisi-sisi manusiawi dari dua tokoh utama tersebut dengan segala kelemahan yang mereka punya. Pelan-pelan kita menjadi dekat dengan keduanya, pelan-pelan kita berusaha memahami kegelisahan-kegelisahan mereka, ketakutan-ketakutan mereka, dan pelan-pelan pula kita membuka hati untuk mencintai keduanya yang terus bertumbuh dan terus mencoba menjadi seorang manusia utuh.
Tapi rencana manusia tak selalu berjalan paralel dengan rencana Tuhan. Niat baik Nikki dan Jason memiliki anak tak semudah yang dibayangkan. Dan kita tahu dinamika hubungan keduanya akan diuji seiring dengan proses tersebut.
Foto: Apple TV
Trying memperlihatkannya dengan menarik, secara terbuka dan membawa kita masuk ke kamar tidur pasangan yang mencoba segala hal yang memungkinkan.
Cerita tentang pasangan yang ingin memiliki anak hingga akhirnya memilih jalan adopsi bukanlah cerita yang baru-baru amat dalam industri ini. Tapi pendekatan Trying yang memberanikan diri memotretnya dari sisi komedi adalah pendekatan menarik.
Tak hanya bisa bertumpu pada kecanggihan skenario merakit situasi demi situasi yang bisa memunculkan dari senyum hingga tawa, tapi juga menumpukan dirinya pada kedua aktor yang menjadi tulang punggungnya.
Esther Smith dan Rafe Spall adalah dua nama yang asing di telinga kita. Kita nyaris tak pernah mendengar rekam jejak mereka, apalagi tahu reputasi mereka di ranah komedi. Namun mungkin justru karena ketidaktahuan itu membuat kita bisa lebih jernih menilai keduanya sebagai Nikki dan Jason dan juga sebagai pasangan.
Kita melihat mereka mendorong sisi komedi dengan pendekatan yang berbeda. Esther berani memainkan komedi fisik jika diperlukan, dan Rafe tak takut untuk memainkan kekikukan situasi untuk mendorong situasi ke arah yang tak terbayangkan.
Foto: Apple TV
Kita tahu betapa keberanian mengambil risiko menjadi keberhasilan dalam beragam hal. Trying yang kini sudah terentang panjang hingga musim keempat sudah memahami kekuatan yang dimilikinya, menggenggamnya erat-erat dan membuat serial ini 'menua' dengan indah.
Dari serial yang sekilas underrated menjadi serial yang tak boleh lagi diremehkan. Masalah-masalah yang dihadirkannya pun semakin berani masuk ke wilayah-wilayah yang dihadapi banyak pasangan, tapi terlalu takut untuk dibicarakan secara terbuka.
Kini kita melihat Nikki dan Jason dengan anggota keluarga baru, menghadapi ketakutan-ketakutan, juga kekhawatiran-kekhawatiran, yang kini terjadi di depan mata mereka. Kita melihat Nikki dengan kekhawatirannya yang selalu terlalu berlebihan dengan banyak hal juga bergulat untuk mengatasinya.
Kita juga melihat Jason yang mencoba memendam masalah apa pun yang dihadapinya dengan niat agar tak menyusahkan hati Nikki juga mendapatkan tantangannya sendiri.
Saya yang menyaksikan Trying sejak awal, tanpa ekspektasi apa pun, senang betul melihatserial ini berhasilmerebut hati penonton justru karena sekadar ingin menampilkan hal-hal realistis yang mungkin terjadi pada pasangan yang mengadopsi anak.
Foto: Apple TV
Trying tak pernah berusaha menjadi terlalu dramatis, tak pernah takut untuk membelokkan dirinya menjadi drama sepenuhnya jika dibutuhkan. Tim pembuatnya juga tahu bahwa kekuatan serial ini adalah pada niatnya memotret hal-hal alamiah dan menyajikannya secara telanjang. Kita menyukainya karena keterbukaan itu, karena kejujuran itu, karena keberanian itu.