5 Plot Hole dan yang Ganjil dari Cerita Queen of Tears
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama Korea Queen of Tears telah berakhir, dengan mencatat rekor sebagai drakor tvN rating tertinggi sepanjang sejarah dengan angka 24,8%.
Dalam episode final yang tayang semalam (28/4), Queen of Tears berakhir happy ending. Semua karakter antagonis utama juga mendapat balasan atas perbuatan keji mereka.
Meski sukses besar secara komersial, episode-episode akhir Queen of Tears banyak dikritik penonton akibat jalan cerita yang bertele-tele dan membuat para karakter utamanya terus-menerus menderita. Adapun sepanjang 16 episode penayangan, juga ada beberapa hal ganjil atau plot hole yang mengganggu kenikmatan menonton serial ini.
Berikut empat hal yang ganjil serta plot hole dalam Queen of Tears
1. Hae-in Operasi Otak tapi Tak Ada Rambut yang Dicukur
Foto: tvN
Hae-in (Kim Ji-won) diceritakan menderita penyakit tumor otak langka. Gara-gara penyakit ini, ia jadi mudah lupa dan seperti mengalami amnesia singkat.
Untuk bisa menyembuhkan penyakitnya tersebut, Hae-in pun harus dioperasi di Jerman. Namun saat scene Hae-in dibawa ke ruang operasi hingg akhirnya berbaring di meja operasi, rambutnya masih terlihat panjang dan hitam.
Padahal, untuk melakukan operasi otak, setidaknya bagian kepala yang akan dibedah harus dicukur atau tidak ada rambut sama sekali agar memudahkan dokter untuk membuka jaringan di bagian tersebut.
2. Motivasi Seul-hee Ingin Menguasai Queens Group
Foto: tvN
Tak pernah benar-benar dijelaskan secara eksplisit motivasi atau alasan Moh Seul-hee (Lee Mi-sook) mengincar perusahaan Queens Group untuk dimilikinya. Penonton hanya bisa mengira-ngira dari dialog yang disajikan bahwa ia melakukan itu semua agar hidup anaknya, Eun-sung (Park Sung-hoon), bisa sejahtera setelah sejak kecil hidup menderita.
Sebenarnya, sah-sah saja penulis Park Ji-eun membuat motivasinya seperti itu. Namun secara logika, sangat aneh jika melihat segala rencana matang yang dipersiapkan Seul-hee selama bertahun-tahun untuk merebut kekuasaan di Queens Group.
Ia bahkan sampai merekrut orang-orang lain, seperti Da-hye (Lee Joo-bin) dan Grace (Kim Joo-ryoung) dan menyusupkan mereka ke dalam keluarga Hong bertahun-rahun sebelumnya.
Hal-hal semacam ini biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sedari awal memiliki dendam pribadi yang dipendam selama bertahun-tahun, misalnya seperti yang diceritakan dalam drakor The Glory. Sedangkan sepanjang Queen of Tears berjalan, tak ada latar belakang seperti itu diceritakan.
Jika tujuannya hanya ingin membuat hidup Eun-sung mapan dan terjamin, Seul-hee bisa memilih pria kaya lainnya secara acak yang lebih minim risiko dibanding mengincar keluarga konglomerat. Toh, ia hanya harus menghidupi satu anak saja, bukan banyak anak.
Menimbang bahwa aksi Seul-hee jadi salah satu plot cerita utama yang paling banyak memakan durasi Queen of Tears, sungguh menyebalkan bahwa bagian ini justru jadi salah satu yang terlemah dalam penulisan skenarionya.
3. Hyun-woo Tak Mengenal Wajah Hae-in
Foto: tvN
Plot hole ini terkait Hyun-woo (Kim Soo-hyun) yang menyimpan MP3 milik Hae-in. Ia menyimpannya karena dirinya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis cantik yang dibantunya di lapangan sekolah itu.
Yang aneh adalah, jika ia mampu mengingat wajah Hae-in remaja, mengapa ia tidak tahu bahwa itu adalah istrinya padahal mereka telah menikah lama?
Apakah sepanjang mereka berpacaran, menikah, bahkan Hyun-woo tinggal di rumah keluarga Hong, ia sama sekali tak pernah melihat foto Hae-in saat perempuan itu masih remaja?
Mengingat keluarga Hong adalah keluarga kaya, sangat mustahil keluarga ini tak memiliki atau memajang foto Hae-in dari ia kecil, remaja, hingga dewasa.
Bagian ini lebih aneh lagi karena bahkan ibu Hae-in, yaitu Seon-hwa (Na Young-hee), pada akhirnya bisa mengetahui bahwa Hyun-woo adalah orang yang menyelamatkan Hae-in saat keduanya masih kecil hanya lewat foto-foto keluarga.
4. Perdebatan soal Hae-in yang Tak Mau Dioperasi
Foto: tvN
Queen of Tears episode 14 banyak menceritakan Hae-in yang bersikukuh tak mau dioperasi karena ia tak mau ingatannya hilang. Hyun-woo dan segenap keluarga besar mereka pun berusaha untuk meyakinkannya bahwa operasi adalah langkah terbaik.
Episode ini lantas berputar-putar di bagian ini, membuat banyak penonton sebal. Padahal masalah ini bisa diselesaikan dengan cukup mudah, misalnya dengan membuat video bersama dan membuat jurnal atau catatan agar Hae-in lebih mudah mengingat masa lalunya.
Terbukti, pada akhirnya Hae-in juga jadi teryakinkan bahwa Hyun-woo mencintainya serta sebaliknya, setelah ia membaca catatannya sendiri yang dibuatnya jelang ia dioperasi.
Ini juga termasuk Hae-in yang masih bisa tertipu olehEun-sung. Padahal ia bisa dengan mudah mencari di internet tentang rekam jejak Eun-sung, mengingat pria itu dan keluarga Hong adalah bagian dari perusahaan konglomerasi dan keluarga chaebol yang selalu berada di bawah sorotan media.
Lagi-lagi, ini jadi bagian dari kelemahan skenario Queen of Tears yang senang berputar-putar dalam masalah yang tidak terlalu penting, alih-alih menggali dinamika hubungan Hae-in dan Hyun-woo dari sisi lain, misalnya tentang retaknya pernikahan mereka yang berawal dari duka akibat Hae-in yang keguguran.
5. Komedi Romantis tapi Lebih Banyak Thriller
Foto: tvN
Sejak awal, Queen of Tears dipromosikan sebagai drama komedi romantis dengan bumbu intrik bisnis. Namun pada kenyataannya, durasi cerita lebih banyak habis untuk cerita makjang dan thriller.
Berulang kali cerita Queen of Tears mengekploitasi adegan-adegan khas drama makjang, mulai dari amnesia, tertabrak mobil, hingga penderitaan yang seolah tak berujung akibat kejahatan yang dilakukan para karakter antagonisnya.
Cerita yang fokus pada hubungan Hae-in dan Hyun-woo di luar urusan mereka dengan konflik perusahaan justru tak banyak mendapatkan porsi. Kisah ini hanya muncul sebagai selipan saja, dan baru mendapat cukup banyak porsi pada bagian akhir episode 16.
Inilah salah satu yang membuat penonton kesal karena sejak awal mereka berekspektasi cerita Queen of Tears lebih banyak menggali krisis dalam rumah tangga Hyun-woo dan Hae-in dibanding plot tentang perebutan kekuasaan.
Dalam episode final yang tayang semalam (28/4), Queen of Tears berakhir happy ending. Semua karakter antagonis utama juga mendapat balasan atas perbuatan keji mereka.
Meski sukses besar secara komersial, episode-episode akhir Queen of Tears banyak dikritik penonton akibat jalan cerita yang bertele-tele dan membuat para karakter utamanya terus-menerus menderita. Adapun sepanjang 16 episode penayangan, juga ada beberapa hal ganjil atau plot hole yang mengganggu kenikmatan menonton serial ini.
Berikut empat hal yang ganjil serta plot hole dalam Queen of Tears
1. Hae-in Operasi Otak tapi Tak Ada Rambut yang Dicukur
Foto: tvN
Hae-in (Kim Ji-won) diceritakan menderita penyakit tumor otak langka. Gara-gara penyakit ini, ia jadi mudah lupa dan seperti mengalami amnesia singkat.
Untuk bisa menyembuhkan penyakitnya tersebut, Hae-in pun harus dioperasi di Jerman. Namun saat scene Hae-in dibawa ke ruang operasi hingg akhirnya berbaring di meja operasi, rambutnya masih terlihat panjang dan hitam.
Padahal, untuk melakukan operasi otak, setidaknya bagian kepala yang akan dibedah harus dicukur atau tidak ada rambut sama sekali agar memudahkan dokter untuk membuka jaringan di bagian tersebut.
2. Motivasi Seul-hee Ingin Menguasai Queens Group
Foto: tvN
Tak pernah benar-benar dijelaskan secara eksplisit motivasi atau alasan Moh Seul-hee (Lee Mi-sook) mengincar perusahaan Queens Group untuk dimilikinya. Penonton hanya bisa mengira-ngira dari dialog yang disajikan bahwa ia melakukan itu semua agar hidup anaknya, Eun-sung (Park Sung-hoon), bisa sejahtera setelah sejak kecil hidup menderita.
Sebenarnya, sah-sah saja penulis Park Ji-eun membuat motivasinya seperti itu. Namun secara logika, sangat aneh jika melihat segala rencana matang yang dipersiapkan Seul-hee selama bertahun-tahun untuk merebut kekuasaan di Queens Group.
Ia bahkan sampai merekrut orang-orang lain, seperti Da-hye (Lee Joo-bin) dan Grace (Kim Joo-ryoung) dan menyusupkan mereka ke dalam keluarga Hong bertahun-rahun sebelumnya.
Hal-hal semacam ini biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sedari awal memiliki dendam pribadi yang dipendam selama bertahun-tahun, misalnya seperti yang diceritakan dalam drakor The Glory. Sedangkan sepanjang Queen of Tears berjalan, tak ada latar belakang seperti itu diceritakan.
Jika tujuannya hanya ingin membuat hidup Eun-sung mapan dan terjamin, Seul-hee bisa memilih pria kaya lainnya secara acak yang lebih minim risiko dibanding mengincar keluarga konglomerat. Toh, ia hanya harus menghidupi satu anak saja, bukan banyak anak.
Menimbang bahwa aksi Seul-hee jadi salah satu plot cerita utama yang paling banyak memakan durasi Queen of Tears, sungguh menyebalkan bahwa bagian ini justru jadi salah satu yang terlemah dalam penulisan skenarionya.
3. Hyun-woo Tak Mengenal Wajah Hae-in
Foto: tvN
Plot hole ini terkait Hyun-woo (Kim Soo-hyun) yang menyimpan MP3 milik Hae-in. Ia menyimpannya karena dirinya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis cantik yang dibantunya di lapangan sekolah itu.
Yang aneh adalah, jika ia mampu mengingat wajah Hae-in remaja, mengapa ia tidak tahu bahwa itu adalah istrinya padahal mereka telah menikah lama?
Apakah sepanjang mereka berpacaran, menikah, bahkan Hyun-woo tinggal di rumah keluarga Hong, ia sama sekali tak pernah melihat foto Hae-in saat perempuan itu masih remaja?
Mengingat keluarga Hong adalah keluarga kaya, sangat mustahil keluarga ini tak memiliki atau memajang foto Hae-in dari ia kecil, remaja, hingga dewasa.
Bagian ini lebih aneh lagi karena bahkan ibu Hae-in, yaitu Seon-hwa (Na Young-hee), pada akhirnya bisa mengetahui bahwa Hyun-woo adalah orang yang menyelamatkan Hae-in saat keduanya masih kecil hanya lewat foto-foto keluarga.
4. Perdebatan soal Hae-in yang Tak Mau Dioperasi
Foto: tvN
Queen of Tears episode 14 banyak menceritakan Hae-in yang bersikukuh tak mau dioperasi karena ia tak mau ingatannya hilang. Hyun-woo dan segenap keluarga besar mereka pun berusaha untuk meyakinkannya bahwa operasi adalah langkah terbaik.
Episode ini lantas berputar-putar di bagian ini, membuat banyak penonton sebal. Padahal masalah ini bisa diselesaikan dengan cukup mudah, misalnya dengan membuat video bersama dan membuat jurnal atau catatan agar Hae-in lebih mudah mengingat masa lalunya.
Terbukti, pada akhirnya Hae-in juga jadi teryakinkan bahwa Hyun-woo mencintainya serta sebaliknya, setelah ia membaca catatannya sendiri yang dibuatnya jelang ia dioperasi.
Ini juga termasuk Hae-in yang masih bisa tertipu olehEun-sung. Padahal ia bisa dengan mudah mencari di internet tentang rekam jejak Eun-sung, mengingat pria itu dan keluarga Hong adalah bagian dari perusahaan konglomerasi dan keluarga chaebol yang selalu berada di bawah sorotan media.
Lagi-lagi, ini jadi bagian dari kelemahan skenario Queen of Tears yang senang berputar-putar dalam masalah yang tidak terlalu penting, alih-alih menggali dinamika hubungan Hae-in dan Hyun-woo dari sisi lain, misalnya tentang retaknya pernikahan mereka yang berawal dari duka akibat Hae-in yang keguguran.
Baca Juga
5. Komedi Romantis tapi Lebih Banyak Thriller
Foto: tvN
Sejak awal, Queen of Tears dipromosikan sebagai drama komedi romantis dengan bumbu intrik bisnis. Namun pada kenyataannya, durasi cerita lebih banyak habis untuk cerita makjang dan thriller.
Berulang kali cerita Queen of Tears mengekploitasi adegan-adegan khas drama makjang, mulai dari amnesia, tertabrak mobil, hingga penderitaan yang seolah tak berujung akibat kejahatan yang dilakukan para karakter antagonisnya.
Cerita yang fokus pada hubungan Hae-in dan Hyun-woo di luar urusan mereka dengan konflik perusahaan justru tak banyak mendapatkan porsi. Kisah ini hanya muncul sebagai selipan saja, dan baru mendapat cukup banyak porsi pada bagian akhir episode 16.
Inilah salah satu yang membuat penonton kesal karena sejak awal mereka berekspektasi cerita Queen of Tears lebih banyak menggali krisis dalam rumah tangga Hyun-woo dan Hae-in dibanding plot tentang perebutan kekuasaan.
(ita)