11 Gangguan Kesehatan Mental dalam Drakor Daily Dose of Sunshine

JAKARTA - Drama Korea Daily Dose of Sunshine memotret sedikitnya 11 gangguan kesehatan mental yang dialami para karakternya, baik itu pasien maupun perawatnya.

Daily Dose of Sunshine adalah serial 12 episode yang tayang di Netflix. Kisahnya diadaptasi dari cerita webtoon yang ditulis oleh mantan perawat bernama Iraha. Adapun kisahnya menggambarkan kehidupan sehari-hari di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Universitas Myungshin.

Kisah diceritakan dari sudut pandang Jung Da-eun (Park Bo-young), perawat baru di Poli Kesehatan Jiwa. Tiap episodenya, ia dan para perawat lainnya akan menemui kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa yang berbeda.



Selain membuat penonton mengenal jenis-jenis gangguan kesehatan mental, serial ini juga menunjukkan bahwa semua orang bisa mengalami gangguan tersebut. Bahkan perawat dan dokter yang menangani pasien kesehatan mental pun bisa mengalaminya.

Daily Dose of Sunshine juga memotret stigma buruk tentang penderita gangguan kesehatan jiwa yang masih kuat berakar di tengah masyarakat. Ini yang membuat mereka semakin tertekan karena tidak diterima masyarakat sekitar.

Berikut ini 11 gangguan kesehatan jiwa/mental yang diceritakan dalam drama KoreaDaily Dose of Sunshine.

1. OCD

Foto: Netflix

Dalam pembuka episode 1, sekilas digambarkan bahwa Dong Go-yun (Yeon Woo-jin), dokter proctologist (spesialis penyakit anus, rektum, dan usus besar) yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Myungshin menderita Obsessive-compulsive disorder (OCD).

OCD adalah gangguan yang membuat seseorang memiliki pemikiran dan dorongan yang sulit dikontrol, berujung pada melakukan tindakan yang repetitif. Dalam hal ini, Go-yun kerap mematahkan buku-buku jarinya hingga sulit dihentikan.

Saat berkonsultasi, Go-yun mengatakan bahwa gangguan OCD yang dialaminya tidak mengganggu hubungan sosialnya, tapi ia merasa orang-orang jadi membencinya.

2. Bipolar

Foto: Netflix

Masih dari episode 1, pasien bernama Oh Ri-na (Jung Woon-sun) didiagnosis menderita bipolar. Ini adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem, dari situasi sangat bersemangat secara fisik dan mental (mania/manic) menjadi sedih dan lemas (depresi).

Dalam cerita ini, Ri-na digambarkan memiliki ibu yang selalu mengatur kehidupan anaknya, dari soal makanan hingga memilih suami. Ri-na jadi merasa tak punya kesempatan untuk mengenali perasaan dan keinginannya sendiri.

3. Delusi

Foto: Netflix

Gangguan delusi (tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan) dialami dua pasien, yaitu Kim Seo-wan (Roh Jae-won) yang diceritakan pada episode 1, dan Jung Ha-ram (Kwon Han-sol) dalam episode 4. Seo-wan hidup dalam dunia game, sedangkan Ha-ram merasa Da-eun mencuri uangnya sebesar 30 juta won (Rp358,9 juta)

Seo-wan diceritakan gagal lolos dari ujian masuk PNS sebanyak tujuh kali, membuatnya selalu tertekan. Padahal, orang tuanya menganjurkan agar anaknya itu mencari pekerjaan lain saja. Sedangkan Ha-ram adalah korban penipuan uang, padahal ia sudah susah payah hidup dengan makan seadanya demi bisa mengumpulkan uang.

Yang menarik, dalam drama ini para perawat dan dokter tidak boleh menyangkal delusi atau pernyataan yang diucapkan oleh dua pasien itu. Mereka hanya boleh berkomentar dengan nada simpati, misalnya dengan mengatakan, "Oh, begitu, ya" atau mengalihkan percakapan dengan mengajukan pertanyaan lain.

4. Gangguan Kecemasan

Foto: Netflix

Dalam episode 2, pasien Kim Sung-shik (Jo Dal-hwan) diceritakan mengidap gangguan kecemasan. Sahabat Da-eun, yaitu Song Yu-chan (Jang Dong-yoon) juga mengalami hal yang sama.

Sung-shik adalah karyawan korban perisakan bosnya. Ia selalu dikritik atas hasil kerjanya, bahkan dihina di depan rekan-rekannya di sebuah acara makan malam perusahaan. Ini membuat Sung-shik jadi kerap cemas dan selalu merasa diawasi oleh orang-orang di sekitarnya.

Ini mirip dengan yang dialami Yu-chan. Ia adalah sosok yang cerdas dan bisa bekerja di perusahaan besar, tapi memilih berhenti dan bekerja menjadi pelayan dan kurir di restoran ayam keluarganya. Penyebabnya adalah karena ia selalu dibebani banyak tugas oleh banyak orang, hingga membuatnya seperti tak punya waktu untuk apa pun selain menuruti permintaan orang-orang di kantornya.

Dalam beberapa adegan digambarkan bahwa saat gangguan kecemasan itu hadir, Yu-chan diilustrasikan seperti terkena banjir dan tenggelam.

5. Serangan Panik

Foto: Netflix

Serangan panik atau panic attack digambarkan dalam episode 3 Daily Dose of Sunshine. Saat itu, ada tiga perawat magang yang melakukan kunjungan, dan perawat prianya, yaitu Ji Seung-jae (Yoo In-soo) sering minta izin ke toilet.

Belakangan diketahui bahwa ia menderita serangan panik. Ini membuatnya seperti tercekik dan susah bernapas. Dalam adegannya juga digambarkan salah satu cara praktis untuk mengukur tingkat kecemasan dan panik seseorang, yaitu dengan menggunakan sedotan untuk bernapas.

6. Depresi

Foto: Netflix

Depresi jadi awal gangguan kesehatan mental yang dialami oleh beberapa pasien, termasuk akhirnya yang juga dirasakan oleh Da-eun karena pasien yang dirawatnya bunuh diri.

Sebenarnya, Da-eun sudah memberikan waktu untuk dirinya berduka. Namun karena tanggung jawab pekerjaan, ia memilih langsung kembali bekerja dan secara tidak sadar menekan perasaan sedih itu.

Ia akhrnya malah mengalami amnesia disosiatif yang membuatnya secara mendadak lupa akan tragedi yang terjadi pada pasiennya itu. Puncaknya adalah Da-eun benar-benar kehilangan gairah hidup. Ia tidur berhari-hari, tak mau makan, tak mau keluar kamar, dan ingin mati saja.

Salah satu perawatan yang dilakukan Da-eun adalah ia harus menulis jurnal yang isinya pujian untuk dirinya sendiri. Ini adalah tugas untuknya karena psikiater melihat Da-eun selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya sendiri. Ini membuatnya selalu enggan mengatakan hal-hal yang sederhana sekalipun, seperti makanan kesukaannya, karena ia akan mengalah dengan orang lain saat memesan menu makanan bersama.

7. Pseudodementia

Foto: Netflix

Dalam episode 5, seorang perempuan pekerja dan ibu rumah tangga bernama Kwon Joo-young (Kim Yeo-jin) diceritakan membawa anak perempuannya yang menjadi korban perisakan di sekolah ke psikiater. Ia khawatir anaknya mengalami gangguan kesehatan mental karena hal tersebut.

Namun nyatanya, psikiater menemukan bahwa kehidupan sehari-hari yang berat serta kesulitan menyeimbangkan antara pekerjaan dan urusan domestik di rumah membuat Joo-young tanpa sadar mengalami stres berat dan depresi terpendam. Ia mengalami insomnia dan terus menerus khawatir dengan pekerjaan dan kondisi anaknya.

Ia lantas mengalami pseudodementia atau disebut juga dengan "demensia palsu". Ini adalah kondisi saat seseorang mengalami penurunan ingatan karena depresi atau faktor psikologis lainnya. Ini juga membuatnya susah berkonsentrasi yang juga mirip gejala demensia. Meski begitu, penyebabnya bukan karena perubahan dalam struktur otak, tapi karena kondisi psikologis.

Psikiater lantas menganjurkan Joo-young untuk menulis biografi diri dan perasaannya dalam bentuk jurnal. Dari sini, ternyata ada banyak perasaan negatif yang dirasakannya, terutama setelah ia melahirkan anak. Dari penulisan jurnal ini, Joo-young pun bisa memetakan pikirannya untuk mengatasi masalahnya itu.

Selain Joo-young, Kepala Ruangan Perawat di Poli Kesehatan Jiwa yaitu Park Soo-yeon (Lee Sang-hee) juga mengalami masalah yang sama. Ia kesulitan menyeimbangkan hidupnya sebagai pekerja dan ibu rumah tangga yang harus mengurus suami dan dua anak yang masih kecil.

8. PTSD

Foto: Netflix

Post-traumatic stress disorder atau PTSD digambarkan dalam episode 7 Daily Dose of Sunshine. Beberapa orang yang anggota keluarga meninggalnya atau bunuh diri menderita gangguan ini, termasuk Da-eun.

Dalam sebuah adegan, terdapat pernyataan bahwa orang yang bunuh diri akan meninggalkan dampak pada 5-10 orang lainnya.

9. Skizofrenia

Foto: Netflix

Penyakit skizofrenia digambarkan dalam episode 10, yang dialami oleh adik dari kepala perawat Song Hyo-jin (Lee Jung-eun) yang bernama Ae-sin (Ko Seo-hee). Ini adalah gangguan yang membuat pengidapnya mengalami kesulitan dalam berpikir dan berperilaku.

Dalam kasus Ae-sin, ia malas membersihkan tubuhnya hingga mengganggu pasien lain. Dalam tingkatan yang lebih parah, penderita skizofrenia juga bisa mengalami delusi dan halusinasi.

Salah satu bagian menarik yang juga digambarkan di sini adalah stigma masyarakat terhadap penderita skizofrenia. Mereka dianggap membahayakan warga sekitarnya, berpeluang menyakiti bahkan membunuh orang lain.

10. Amnesia disosiatif

Foto: Netflix

Amnesia disosiatif sempat dialami Da-eun saat salah satu pasiennya meninggal. Kondisi ini membuatnya secara mendadak lupa akan peristiwa besar yang terjadi dalam hidupnya meski itu baru terjadi beberapa hari sebelumnya.

11. Borderline Personality Disorder

Foto: Netflix

Penyakit yang juga disebut sebagai Kepribadian Ambang ini diceritakan dalam episode 8, dialami oleh Han Jae-hui (Yoo Eun-a). Pasien dengan diagnosis ini memiliki ketidakstabilan suasana hati dan perilaku.

Dalam adegannya, Jae-hui awalnya diperlihatkan sebagai sosok yang baik hati. Ia senang saat dipuji lotion-nya berbau harum oleh Da-eun. Namun saat pasien lainnya marah karena tak suka tubuhnya diolesi oleh lotion yang sama oleh Jae-hui, ia mengamuk.

Dokter mengatakan bahwa Jae-hui mendewakan Da-eun, dan ia tidak suka jika keinginannya ditolak oleh orang lain.