5 Alasan untuk Nonton Serial Merajut Dendam, Pesona Laura Basuki Tak Tertandingi

JAKARTA - Serial Merajut Dendam tayang mulai 13 Oktober di Vidio dan akan berjalan sepanjang delapan episode. Drama tentang perselingkuhan dalam rumah tangga ini dibintangi oleh Laura Basuki dan Oka Antara.

Serial produksi Sky Films ini juga memasang pemain populer lainnya, yaitu Carissa Perusset, Sheila Marcia, Tio Pakusadewo, Andri Mashadi, dan Tanta Ginting. Adapun sutradaranya adalah Razka Robby Ertanto yang lewat film Ave Maryam meraih piala dalam ASEAN International Film Festival and Awards, Hong Kong Asian Film Festival, serta Qcinema International Film Festival.

Merajut Dendam mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga yang sempurna dan harmonis dari pasangan suami istri Rasya (Oka Antara) dan Nina (Laura Basuki). Kehidupan keluarganya selalu bahagia sampai pada akhirnya Nina melihat Rasya terlibat video skandal dan dituduh sebagai tersangka pencabulan.



Nina sebagai perempuan cerdas tidak tinggal diam melihat kasus tersebut dan mulai menyusun rencana. Perjalanannya ini akan menjadi tontonan yang mengasyikkan.

Berikut lima alasan untuk kamu menonton serial Merajut Dendam.

1. Mengangkat Isu Berdasarkan Keresahan Para Perempuan

Foto: Vidio

Merajut Dendammengangkat isu nyata yang menjadi keresahan dan ketakutan perempuan yang sudah menikah. Produser Sonya Samtani mengungkap bahwa sebelumnya timnya melakukan penelitian untukmencari tahu apa hal yang ditakuti seorang perempuan yang sudah menikah atau sedang dalam hubungan serius.

"Ternyata hasilnya diselingkuhi, karena bukan hanya sakit hati, tetapi juga melukai harga diri wanita," kata Sonya saat konferensi pers Merajut Dendam di Senayan City, Kamis (12/10).

2. Drama Perselingkuhan dengan Twist yang Menarik

Foto: Vidio

Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan kasus perselingkuhan karena banyak orang membagikan ceritanya melalui media sosial. Bahkan Laura Basuki sebagai pemeran utama mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan riset yang menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan tingkat perselingkuhan terbesar kedua di Asia.

Selain itu, tambah Sonya, isu perselingkuhan sedang viral, "Maka kita kepikiran untuk membuat itu, tetapi tetap mencari sesuatu yang beda. Cerita perselingkuhan tetapi dengan twist", ujar Sonya.

3. Pemeran Utama Punya Karakter Unik

Foto: Vidio

Biasanya orang yang selingkuh punya alasan atau motif di baliknya. Sementara orang yang menjadi korban perselingkuhan cenderung pasrah saja dengan keadaan.

Menariknya, dalam serial ini pemeran utama sebagai pelaku dan korban perselingkuhan digambarkan berbeda dari biasanya. "Karakter Rasya sebetulnya tidak tahu kalo dia selingkuh. Dengan latar belakang ayahnya yang juga sama seperti itu, dia hanya melihat bahwa ayahnya melakukan tapi nggak ada masalah apa apa. Jadi itu di bawah alam sadarnya dia aja", kata Oka Antara selaku pemeran utama pria, Rasya.

Begitu pun dengan karakter Nina sebagai korban perselingkuhan suaminya. Menurut Sonya, karakter Nina mewakili perempuan masa kini yang cerdas, cantik, dan pintar tetapi bukan sebagai wanita karier melainkan mengurus suami dan anak - anaknya.

Sementara menurut Laura Basuki karakter Nina yang dimainkannya juga menarik."Nina itu seorang istri yang punya pemikiran dan rencananya sendiri untuk menghadapi masalah yang terjadi sama keluarganya. Berbeda dari biasanya yang mungkin kalau diselingkuhin cuman diem aja," ucap Laura.

4. Singgung Soal Ketidaksetaraan Gender

Foto: Vidio

Tidak hanya mengangkat isu perselingkuhan, serial Merajut Dendam juga menyinggung ketidaksetaraan gender. Pemikiran bahwa istri harus tunduk kepada suami, pekerjaan di dapur hanya boleh dilakukan oleh perempuan, dan mereka tidak perlu sekolah tinggi akan dibahas dalam serial ini.

Ini tergambar dalam karakter Widya, ibu Rasya yang diperankan oleh Aida Nurmala. "Sebagai istri pejabat yang keliatannya di luar itu mewah dan pegang kendali, sebenarnya ketika di rumah selalu direndahkan suaminya. Cuman keliatannya aja di luar tegar dan berpendirian, tetapi dianggap sekecil itu sama suaminya", ujar Aida.