CERMIN: Menulis dari Pinggiran

Sabtu, 28 Januari 2023 - 07:08 WIB
loading...
CERMIN: Menulis dari Pinggiran
Serial Alaska Daily memotret kisah wartawan perempuan yang berani tapi malah disingkirkan. Foto/Disney+
A A A
JAKARTA - Tahun 2013. Untuk pertama kalinya saya berkenalan dengan seorang penulis perempuan yang saya kagumi, Linda Christanty. Dan untuk pertama kalinya saya bekerja secara dekat dengan beliau.

Kerja sama kami terjalin ketika saya didaulat sebagai Ketua Tim Ahli dari program Apresiasi Film Indonesia 2013 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya mengusulkan Linda sebagai salah satu juri setelah mengenal ketajaman dan kecakapannya bercerita melalui tulisan ala jurnalisme sastrawi.

Bisa dibilang saya pertama kali mengenal soal jurnalisme sastrawi melalui tulisan-tulisan dari Linda. Laporan-laporan panjang dan mendalam yang ditulisnya selalu membuat saya terkagum-kagum. Ditulis nyaris seperti seorang penulis menulis fiksi tapi dengan data dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan.

Tulisannya selalu disuguhkan dengan plot dan adegan-adegan memikat yang dipilih secara cermat setelah mengikuti beberapa narasumber, melakukan wawancara berjam-jam, mengolah banyak data dan fakta yang sering tak terlihat.

CERMIN: Menulis dari Pinggiran

Foto: Disney+

Yang paling menarik buat saya dari Linda adalah kegemarannya mengolah tulisan dari perspektif 'orang pinggiran'. Ketika menyaksikan serial Alaska Daily yang diputar di Disney+, saya melihat perwujudan Linda dalam sosok Eileen Fitzgerald, jurnalis pemberani peraih penghargaan yang hendak membongkar skandal besar di Departemen Pertahanan.

Keberanian Eileen rupanya menakutkan banyak orang dan akhirnya harus terbuang ke pinggiran. Eileen yang besar di New York merelakan dirinya harus merintis ulang kariernya di sebuah kota bernama Anchorage di Alaska.

Baca Juga: CERMIN: tentang Roy yang Tak Punya Waktu Berduka

Tapi seperti Linda, Eileen tak gentar harus ditempatkan di kota kecil. Nalurinya sebagai jurnalis masih terasah ketika ia mendapati kasus kematian perempuan lokal yang diacuhkan aparat. Ia mengendus fakta demi fakta tanpa takut. Niatnya cuma satu: menyuarakan kebenaran. Dan kita tahu betapa dekat nyawa perempuan ini dengan kematian.

Sebagaimana Linda, Eileen juga bukan jenis jurnalis wangi yang duduk di belakang meja dan hanya menyalin rilis resmi dari instansi/perusahaan. Eileen akan mengejar narasumber ke mana pun demi mendapatkan fakta yang akan membuat tulisannya tak hanya menjadi lebih menarik tapi menjadi lebih kaya perspektif.

CERMIN: Menulis dari Pinggiran

Foto: Disney+

Eileen adalah jenis jurnalis yang mungkin dinilai tak populer dalam era serbacepat sekarang ini. Ia selalu tahu kapan harus menahan diri untuk menggenapi data dan faktanya dan tak mau terburu-buru untuk menuliskannya agar bisa langsung diterbitkan.

Ia memilih bersusah payah menelusuri fakta demi fakta, menemukan petunjuk-petunjuk baru dan lantas mengikutinya dan menyusun teka-teki yang selama ini tersimpan menjadi sebuah tulisan panjang memikat dan akan menggemparkan seluruh negeri.

Media kita memang tak akrab dengan tulisan-tulisan panjang yang disajikan hingga berseri-seri tapi di luar negeri, utamanya Amerika Serikat, tulisan-tulisan seperti itulah yang menjadi incaran pemburu Pulitzer. Tulisan yang menghabiskan banyak sekali waktu untuk mengumpulkan data dan fakta agar jurnalis bisa menuliskannya dengan benar.

CERMIN: Menulis dari Pinggiran

Foto: Disney+

Danpada hari ini, kita semakin sulit mengakses jenis tulisan serupa di media lokal. Kalaupun ada kualitas tulisannya juga mungkin sudah tak sebaik dulu. Saat ini hanya ada Project Multatuli yang cukup telaten memberi ruang untuk tulisan-tulisan panjang ala jurnalisme sastrawi ini, dan saya sendiri berharap agar tulisan seperti itu dibaca lebih banyak orang yang akan menjamin napasnya untuk terus hidup selama beberapa waktu.

Baca Juga: 16 Film Paling Mahal di Dunia, Ada yang Malah Rugi Besar!

Eileen tak perlu ada di pusat untuk bisa menarik perhatian seluruh negeri. Dari pinggiran ia menulis dengan tekun, mungkin mengimani keyakinan sastrawan Jepang, Kenzabure Oe.

“Di pinggiran kita menjadi kritis terhadap pusat. Manusia yang ada di pusat tak memiliki apa pun untuk ditulis. Dari pinggiran kita dapat menulis cerita tentang manusia, dan cerita ini bisa mengungkapkan seperti apa kemanusiaan yang ada di pusat.”


ALASKA DAILY
Produser: David A Rosemont
Sutradara: Tom McCarthy, Oliver Bokelberg, Danis Goulet, Clark Johnson, Patricia Riggen, Craig William Macneill, Ruba Nadda
Penulis Skenario: Tom McCarthy, Sandra Chwialkowska, Chitra Sampath, Gabriel Sherman, Liz Tuccillo
Pemain: Hilary Swank, Jeff Perry, Grace Dove

Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)