Serial Ju-On: Origins, Penjelasan Lengkap Lini Masa dan Peristiwanya
Senin, 06 Juli 2020 - 10:33 WIB
JAKARTA - Siapa yang udah kelar nonton serial horor supernatural Jepang, "Ju-On: Origins"? Kalau udah, pasti kamu kagum dengan cara serial ini diceritakan.
"Ju-On: Origins" dibuat sebagai prekuel dari waralaba "Ju-On". Film waralaba ini dimulai sebagai sebuah film pendek pada 1998, dilanjutkan dengan perilisan film panjangnya di bioskop pada 2000 silam.
Sementara serial "Ju-On: Origins" tayang di Netflix, sejak 3 Juli silam. Serial ini disebut pembuat filmnya sebagai 'kisah nyata' yang melatarbelakangi film-film dalam waralaba "Ju-On".
Seluruh kisah Ju-On sebenarnya sederhana aja, yaitu tentang rumah yang dikutuk karena di sana terjadi tragedi pembunuhan mengerikan.
Karena rumah itu dikutuk, nyaris semua orang yang tinggal atau pernah masuk dalam rumah itu akan terkena kutukan juga.
Nah, yang menarik dari serial prekuel Ju-On adalah, meski kisahnya dibuka dengan latar peristiwa tahun 1988, nyatanya kisah awal kutukan Ju-On terjadi pada 1952.
Inilah yang bikin penonton mesti memutar otak untuk menghubungkan cerita dan lini masa (timeline) peristiwanya.
Meski gak serumit serial fiksi ilmiah "Dark", tapi menarik juga untuk membahas rentang waktu atau lini masa dari serial ini. (
)
Peringatan, artikel ini mengandung bocoran (spoiler) cerita. Jadi buat kamu yang belum nonton atau belum selesai nonton serialnya dan gak mau diceritain ending-nya, berhenti membaca sampai di sini. Kalau gak keberatan baca spoiler, yuk, kita lanjut!
1. TAHUN 1952: AWAL MULA KUTUKAN (PEREMPUAN BERGAUN PUTIH DAN BAYINYA)
Sama dengan waralabanya, "Ju-On: Origins" juga berawal dari kematian seseorang yang menyimpan kemarahan besar di hatinya, yang akhirnya melahirkan sebuah kutukan yang aneh.
Diceritakan, anak pemilik rumah menyekap seorang perempuan di rumah tersebut, dan memerkosanya. Sang perempuan lalu hamil, tapi meninggal. Bayinya juga dianggap meninggal. Namun nyatanya, perempuan itu melahirkan bayi tersebut, tapi hilang bersama si pemerkosa.
Rentetan peristiwa inilah yang akhirnya memicu kutukan di rumah tersebut, yang mewujud pada sosok perempuan bergaun putih. Mengutip Screen Rant, target hantu perempuan bergaun putih ini sepertinya adalah para perempuan hamil dan korban pemerkosaan. Jadi dia sebenarnyagak berniat menghantui semua anggota keluarga.
2. TAHUN 1960: KELUARGA ODAJIMA PINDAH KE RUMAH TERKUTUK
Yasuo Odajima (Yosiyosi Arakawa) jadi protagonis utama dalam serial ini. Dia adalah peneliti dan penulis yang terobsesi dengan rumah terkutuk. Setelah melakukan penelusuran mendalam, Yasuo sadar bahwa dia ternyata pernah tinggal di rumah tersebut, tapi agak lupa karena waktu itu umurnya baru lima tahun.
Pada 1960, delapan tahun setelah peristiwa pertama di rumah terkutuk, Yasuo pindah ke rumah tersebut bersama ayah dan kakak perempuannya. Perempuan bergaun putih menyerang mereka karena menginvasi wilayahnya. Dia bahkan mengambil kakak Yasuo, Kazuha. Peristiwa ini juga menyebabkan ayah Yasuo mati, dan dia tinggal sendiri.
Yasuo bingung mengapa dia dibiarkan hidup oleh hantu perempuan bergaun putih. Walau begitu, pada akhirnya dia percaya pada takdir bahwa dialah orang yang akan menceritakan kisah pilu perempuan bergaun putih ini kepada masyarakat, saat banyak orang lain yang gak peduli. Konsep yang diyakini Yasuo ini menarik, karena berkaitan dengan takdir dan tanggung jawab.
"Ju-On: Origins" dibuat sebagai prekuel dari waralaba "Ju-On". Film waralaba ini dimulai sebagai sebuah film pendek pada 1998, dilanjutkan dengan perilisan film panjangnya di bioskop pada 2000 silam.
Sementara serial "Ju-On: Origins" tayang di Netflix, sejak 3 Juli silam. Serial ini disebut pembuat filmnya sebagai 'kisah nyata' yang melatarbelakangi film-film dalam waralaba "Ju-On".
Seluruh kisah Ju-On sebenarnya sederhana aja, yaitu tentang rumah yang dikutuk karena di sana terjadi tragedi pembunuhan mengerikan.
Karena rumah itu dikutuk, nyaris semua orang yang tinggal atau pernah masuk dalam rumah itu akan terkena kutukan juga.
Nah, yang menarik dari serial prekuel Ju-On adalah, meski kisahnya dibuka dengan latar peristiwa tahun 1988, nyatanya kisah awal kutukan Ju-On terjadi pada 1952.
Inilah yang bikin penonton mesti memutar otak untuk menghubungkan cerita dan lini masa (timeline) peristiwanya.
Meski gak serumit serial fiksi ilmiah "Dark", tapi menarik juga untuk membahas rentang waktu atau lini masa dari serial ini. (
Baca Juga
Peringatan, artikel ini mengandung bocoran (spoiler) cerita. Jadi buat kamu yang belum nonton atau belum selesai nonton serialnya dan gak mau diceritain ending-nya, berhenti membaca sampai di sini. Kalau gak keberatan baca spoiler, yuk, kita lanjut!
1. TAHUN 1952: AWAL MULA KUTUKAN (PEREMPUAN BERGAUN PUTIH DAN BAYINYA)
Sama dengan waralabanya, "Ju-On: Origins" juga berawal dari kematian seseorang yang menyimpan kemarahan besar di hatinya, yang akhirnya melahirkan sebuah kutukan yang aneh.
Diceritakan, anak pemilik rumah menyekap seorang perempuan di rumah tersebut, dan memerkosanya. Sang perempuan lalu hamil, tapi meninggal. Bayinya juga dianggap meninggal. Namun nyatanya, perempuan itu melahirkan bayi tersebut, tapi hilang bersama si pemerkosa.
Rentetan peristiwa inilah yang akhirnya memicu kutukan di rumah tersebut, yang mewujud pada sosok perempuan bergaun putih. Mengutip Screen Rant, target hantu perempuan bergaun putih ini sepertinya adalah para perempuan hamil dan korban pemerkosaan. Jadi dia sebenarnyagak berniat menghantui semua anggota keluarga.
2. TAHUN 1960: KELUARGA ODAJIMA PINDAH KE RUMAH TERKUTUK
Yasuo Odajima (Yosiyosi Arakawa) jadi protagonis utama dalam serial ini. Dia adalah peneliti dan penulis yang terobsesi dengan rumah terkutuk. Setelah melakukan penelusuran mendalam, Yasuo sadar bahwa dia ternyata pernah tinggal di rumah tersebut, tapi agak lupa karena waktu itu umurnya baru lima tahun.
Pada 1960, delapan tahun setelah peristiwa pertama di rumah terkutuk, Yasuo pindah ke rumah tersebut bersama ayah dan kakak perempuannya. Perempuan bergaun putih menyerang mereka karena menginvasi wilayahnya. Dia bahkan mengambil kakak Yasuo, Kazuha. Peristiwa ini juga menyebabkan ayah Yasuo mati, dan dia tinggal sendiri.
Yasuo bingung mengapa dia dibiarkan hidup oleh hantu perempuan bergaun putih. Walau begitu, pada akhirnya dia percaya pada takdir bahwa dialah orang yang akan menceritakan kisah pilu perempuan bergaun putih ini kepada masyarakat, saat banyak orang lain yang gak peduli. Konsep yang diyakini Yasuo ini menarik, karena berkaitan dengan takdir dan tanggung jawab.
tulis komentar anda