10 Istilah K-Pop yang Dulu Beken tapi Sekarang Jarang Dipakai

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 16:34 WIB
Istilah selca alias self camera dulu sering digunakan para idol hingga fandom K-pop. Foto/Instagram @sooyaaa __
JAKARTA - Industri K-pop terus berkembang seiring dengan makin meluasnya hallyu ke seluruh dunia. Istilah-istilah dalam K-pop pun berkembang, dan ada istilah jadul yang sudah jarang digunakan.

Misalnya saja istilah "selca" alias "self camera" yang dulu sangat sering digunakan para idol maupun fandom K-pop. Meski sekarang istilah ini masih dipakai, tapi kata tersebut sudah makin jarang digunakan.

Berikut ini sembilan istilah K-pop lainnya yang dulu sangat sering dipakai, tapi kini sudah jarang digunakan, mengutip Koreaboo.

1. Bagel





Foto: TS Entertainment

Bagel adalah gabungan dari kata "baby" dan "glamour". Istilah bagel dipakai untuk menggambarkan seseorang yang wajahnya terlihat muda dan tampilannya glamor. Hyosung, mantan member SECRET dari Gen 2 K-pop pernah mendapat julukan ini.

2. Minihompy



Foto: Twitter @KoreanUpdates

Pada era 2000-an, ada media sosial dari Korea yang diberi nama Cyworld. Para pengguna medsos ini bisa membuat homepage mini alias minihompy yang bisa mereka modifikasi sesuai selera.

3. Flower Boy



Foto: BigHit Music

Istilah ini dulu sangatlah terkenal dan tak terbatas pada idol K-pop saja. Flower boy dipakai untuk menyebut para pria yang tampilannya lebih lembut dari pria pada umumnya, dengan kulit yang terawat, fashionable, dan kadang memakai riasan wajah.

Tampilan seperti ini sering dipraktikkan oleh para idol, seperti di Korea dan Jepang, untuk tampil di atas panggung atau di depan kamera.

Tampilan flower boy inilah yang kadang menciptakan cemoohan dan pandangan negatif dari masyarakat di luar fandom K-pop kepada para idol. Di Indonesia, ejekan seperti "cowok plastik" kerap terdengar untuk menunjukkan kebencian tak berdasar pada para idol.

Baca Juga: Idol dan Tagar K-Pop Paling Populer di Twitter pada 2021-2022

4. S-line
Halaman :
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.