5 Hal yang Bikin Fans Gen 2 K-Pop Iri dengan Generasi Berikutnya

Jum'at, 13 Mei 2022 - 19:51 WIB
IVE jadi salah satu grup rookie K-pop dari generasi keempat yang langsung melambung namanya. Foto/Starship Entertainment
JAKARTA - Perkembangan K-pop sangat pesat beberapa tahun belakangan ini, baik di Korea maupun di luar Korea. Buktinya bisa dilihat dari semakin banyak grup baru bermunculan, mencapai puluhan dalam setahun.

Popularitas musik yang mengandalkan koreografi dan penampilan spektakuler di atas panggung ini pun makin terlihat, terutama di luar Korea. K-pop pun kini menjadi bagian dari diplomasi budaya Korea Selatan selain drama Korea.

Popularitas ini bisa dibilang membanggakan, karena industri K-pop sebenarnya baru tumbuh pada era 1990-an. Ini dimulai dengan hadirnya Seo Taji and Boys pada 1992.



Grup beranggotakan tiga orang ini membawa pengaruh musik Barat, termasuk hiphop, ke karya mereka. Tak cuma itu, lirik-lirik lagu mereka juga penuh kritik sosial. Tentu saja, tak ketinggalan gerakan dance ikut mengiringi penampilan mereka.

Saat itu, musik di Korea masih konvensional, termasuk juga liriknya. Tak heran, berkat gebrakan awalnya dalam mengubah peta industri musik di Korea ini, Seo Taji dijuluki sebagai The President of Culture di negaranya.

Terinspirasi dari Seo Taji, pendiri SM Entertainment Lee Soo-man pun menciptakan sistem rekrutmen dan audisi grup idol seperti yang kita kenal sekarang ini. Dari sini, dimulailah K-pop generasi pertama, yaitu pada 1996-2004. Kemudian diikuti dengan generasi kedua pada 2005-2012, generasi ketiga pada 2013-2019, dan generasi keempat pada 2019 hingga kini.

Dari empat generasi yang sudah tumbuh, tentunya ada banyak perkembangan yang terjadi, dan pertumbuhan inilah yang kadang membuat para penggemar K-pop generasi kedua iri dengan perkembangan tersebut. Berikut ini lima di antaranya, mengutip KBIZoom.

1. Kelahiran Solo Fancam Kualitas Tinggi



Foto: via KBIZoom

Solo fancam adalah istilah untuk video yang fokus pada gerakan satu member saja saat idol tampil di atas panggung. Dulunya, sesuai namanya, fancam dibuat oleh para penggemar dengan kualitas seadanya alias buram dan goyang dengan resolusi minim.

Namun kini, agensi hingga stasiun televisi pun sudah ikut membuat fancam dengan kualitas yang jauh lebih baik karena didukung peralatan rekam yang lebih canggih. Para penggemar, terutama dari generasi keempat K-pop, pun kini dimanjakan dengan banyaknya video fancam kualitas HD yang dengan mudahnya ditemui di YouTube. Bahkan ada juga facecam yang fokus pada ekspresi wajah idol saat tampil.

2. Encore Stage Mudah Ditemukan



Foto: YouTube Mnet K-POP

Encorestage umumnya ditampilkan oleh grup yang memenangkan program musik di stasiun televisi. Dulu, sangat sulit menemukan video stage encore kecuali penonton menyimak langsung siarannya di televisi.

Namun dengan semakin populernya K-pop di luar Korea, pihak stasiun televisi kini merilis stage encore di akun YouTube mereka, dan disebarkan oleh media serta forum daring. Para penggemar juga kadang menyebarkannya langsung di media sosial.

3. Konsep Foto dan Video Musik yang Kreatif

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!