Selain Obat Batuk, Bunga Belimbing Wuluh Bisa Hambat Bakteri Berbagai Penyakit
Selasa, 16 Juni 2020 - 20:01 WIB
JAKARTA - Bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sudah lama dikenal bisa mengencerkan dahak, Jadi dahak gampang keluar dan penyakit batuk bisa segera hilang.
Nah, selain untuk obat batuk, ternyata bunga belimbing wuluh juga bisa untuk menghambat kerja bakteri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alhamfaib Ardananurdin, Sri Winarsih, dan Mahono Widayat pada 2004, diketahui bahwa bunga belimbing wuluh bisa menghambat aktivitas bakteri Salmonella typhi.
Selain Salmonella typhi, bunga belimbing wuluh juga efektif untuk menghambat bakteri pseudomonas aeruginosa dan escherichia coli.
Bunga belimbing buluh di pohon belimbing. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif yang menyebabkan penyakit tifus, demam tifoid, dan diare. Bahkan beberapa kasus yang cukup parah bisa sampai menyebabkan kematian. Bakteri ini menginfeksi manusia lewat saluran pencernaan.
Adapun sumber infeksi ini bisa lewat air minum dan makanan yang kurang higenis, dan akhirnya terkontaminasi bakteri salmonella.
Sedangkan bakteri pseudomonas aeruginosa adalah penyebab infeksi saluran kemih, saluran pernafasan hingga dermatitis.
Kemampuan bunga belimbing wuluh ini karena adanya kandungan bahan aktif, di antaranya saponin, polifenol, dan flavonoids.
Bahan aktif saponin dalam bunga belimbing wuluh adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan dalam bentuk glikosida yang terikat dengan steroid atau triterpena.
Bunga belimbing yang sudah dipanen. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Saponin punya aktivitas farmakologi sebagai immunomodulator, antikarsinogenik, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, antiprotozoa, hipoglikemik, hipokolesterolemik, dan antioksidan.
Sebagai antimikroba, saponin bekerja dengan cara mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah.
Saponin juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan mengikat asam empedu dalam usus sehingga bisa dikeluarkan bersama feses.
Polifenol berfungsi sebagai anti oksidan yang bisa mencegah peradangan berlebih di tubuh, mencegah terjadinya sel kanker, memperbaiki sirkulasi darah, mencegah penyakit jantung, dan diabetes.
Air rebusan bunga belimbing wuluh. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Nah, selain untuk obat batuk, ternyata bunga belimbing wuluh juga bisa untuk menghambat kerja bakteri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alhamfaib Ardananurdin, Sri Winarsih, dan Mahono Widayat pada 2004, diketahui bahwa bunga belimbing wuluh bisa menghambat aktivitas bakteri Salmonella typhi.
Selain Salmonella typhi, bunga belimbing wuluh juga efektif untuk menghambat bakteri pseudomonas aeruginosa dan escherichia coli.
Bunga belimbing buluh di pohon belimbing. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif yang menyebabkan penyakit tifus, demam tifoid, dan diare. Bahkan beberapa kasus yang cukup parah bisa sampai menyebabkan kematian. Bakteri ini menginfeksi manusia lewat saluran pencernaan.
Adapun sumber infeksi ini bisa lewat air minum dan makanan yang kurang higenis, dan akhirnya terkontaminasi bakteri salmonella.
Sedangkan bakteri pseudomonas aeruginosa adalah penyebab infeksi saluran kemih, saluran pernafasan hingga dermatitis.
Kemampuan bunga belimbing wuluh ini karena adanya kandungan bahan aktif, di antaranya saponin, polifenol, dan flavonoids.
Bahan aktif saponin dalam bunga belimbing wuluh adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan dalam bentuk glikosida yang terikat dengan steroid atau triterpena.
Bunga belimbing yang sudah dipanen. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Saponin punya aktivitas farmakologi sebagai immunomodulator, antikarsinogenik, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, antiprotozoa, hipoglikemik, hipokolesterolemik, dan antioksidan.
Sebagai antimikroba, saponin bekerja dengan cara mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah.
Saponin juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan mengikat asam empedu dalam usus sehingga bisa dikeluarkan bersama feses.
Polifenol berfungsi sebagai anti oksidan yang bisa mencegah peradangan berlebih di tubuh, mencegah terjadinya sel kanker, memperbaiki sirkulasi darah, mencegah penyakit jantung, dan diabetes.
Air rebusan bunga belimbing wuluh. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
tulis komentar anda