Cek 5 Cara Bijak Atur Pengeluaran pada Masa Pandemi

Selasa, 16 Juni 2020 - 16:00 WIB
Saat pendapatan berkurang, kita mesti mengencangkan ikat pinggang dan mengatur pengeluaran lebih ketat lagi. Foto/iStock Photo
JAKARTA - Pandemi masih berlangsung, tapi kita udah boleh keluar keluar rumah untuk mencari hiburan di mal atau tempat wisata yang udah buka.

Padahal, belum tentu pendapatan kita masih sama dengan sebelum pandemi ada. Beberapa dari kita mungkin gajinya belum 100 persen lagi, atau malah dirumahkan atau di-PHK.

Yang belum kerja, uang saku dari orang tua juga boleh jadi dikurangi, padahal nafsu belanja tetap sama.

Nah, dalam situasi seperti ini, ada lima cara bijak yang bisa kita lakukan dalam mengatur pengeluaran pada masa pandemi ini. Langsung cek, yuk!

1. JANGAN TERGIUR DISKON ATAU VOUCER





Foto: iStock Photo

Akhir-akhir ini, banyak diskon bertebaran di berbagai e-commerce. Selain itu, voucer pun gampang banget kita dapat. Trik marketingnya adalah dengan menjual kumpulan voucer belanja ratusan ribu menjadi puluhan ribu. Tujuannya apalagi kalo bukan mengggoda kita buat belanja terus-menerus.

Nah, kuatkanlah hati untuk mengabaikannya, apalagi kalau barang itu bukan barang yang lagi kita butuhkan. Boleh banget memanfaatkan diskon, tapi jangan sampe kita yang dimanfaatkan! Terpikat voucer diskon untuk barang yang kita gak butuhkan gak bikin kita lebih hemat, tapi malah menambah pengeluaran yang gak perlu.

2. BELI BARANG SECUKUPNYA



Foto: iStock Photo

Kita bisa mengontrol arus keuangan kita kalo kita cuma belanja barang yang penting aja. Catat barang-barang apa aja yang bersifat kebutuhan primer. Tanpa kita sadari, banyak hal-hal kecil yang sebenarnya hanya “keinginan”, bukan “kebutuhan”. Sebelum membeli barang, sebaiknya kita telaah dulu apakah itu barang yang kita butuhkan dalam waktu dekat ini atau cuma keinginan semata.

3. LAWAN FOMO DENGAN JOMO



Foto: iStock Photo

Pernah mendengar istilah FOMO? Ya, FOMO (Fear of Missing Out) adalah kondisi saat kita merasa gelisah karena takut ketinggalan dan gak mengikuti suatu kegiatan tertentu. Misalnya, saat melihat teman-teman kita lagi nongkrong atau pakai barang-barang yang lagi kekinian, kita akan merasa ketinggalan dari teman-teman kita kalau gak ikut melakukannya.

Nah, FOMO bisa kita lawan dengan JOMO (Joy of Missing Out). Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh blogger Anil Dash pada 2012. Kristen Fuller, yang menulis untuk Psychology Today, mengatakan pada dasarnya JOMO adalah menjadi puas dengan kehidupan saat ini.

Hidup pada masa pandemi bukanlah hal yang gampang. Kita dituntut untuk mengatur ulang pengeluaran dengan gaya hidup yang lebih sederhana. JOMO memungkinkan kita untuk menjadi diri kita saat ini, fokus pada apa yang sedang kita alami saat ini, dan memahami apa yang benar-benar bikin kita senang, nyaman, dan bahagia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More