Snowdrop Masih Jadi Perdebatan Penonton, Rating Terus Turun
Senin, 27 Desember 2021 - 09:07 WIB
SEOUL - Snowdrop telah menayangkan tiga episode lanjutan secara berturut-turut pada minggu lalu, dengan rating yang tak lebih baik dari dua episode awalnya.
Episode ke-3,4, dan 5 ditayangkan pada Jumat (24/12) hingga Minggu (26/12). Penayangan secara berturut-turut ini sengaja dilakukan oleh JTBC untuk menjelaskan kontroversi cerita pada dua episode perdana.
Sayangnya, respons penonton lokal tampaknya dingin saja, jika melihat data rating yang dikeluarkan Nielsen Korea. Dua episode pertama Snowdrop mencatat rating nasional 2,9% dan 3,8%. Sementara rating episode ke-3 langsung merosot ke 1,8%.
Esoknya, rating episode ke-4 malah makin turun dengan 1,6%. Namun episode ke-5 mengalami perbaikan rating, naik menjadi 2,7%, meski masih tetap di bawah dua episode pertamanya.
Selain rating yang turun, penonton juga masih berdebat soal scene yang muncul dalam dramanya . Salah satu scene yang diperdebatkan ada dalam episode ke-4, saat Lim Su-ho (Jung Hae-in) dibawa ke ruang pengakuan dosa di sebuah gereja Katolik oleh profesor Han Yi-seop dari Hankook University. Ia berusaha meyakinkan Su-ho agar memihaknya dan pura-pura menjadi anaknya.
Foto: JTBC
Mengutip Kbizoom, adegan ini mengundang perdebatan di forum daring Theqoo. Pihak yang yang kontra mengatakan tidak pantas katedral dipakai untuk tempat pertemuan mata-mata.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Sejak 1970-an, Katedral Myeongdong digunakan sebagai tempat persembunyian mahasiswa selama gerakan prodemokrasi merebak. "Mereka membiarkan mata-mata masuk ke tempat yang erat kaitannya dengan gerakan demokrasi," ujar pengguna lainnya.
Sementara penonton yang lainnya mengatakan bahwa hal tersebut tidak masalah. "Sudah jadi hal yang umum dalam film dan serial bahwa gereja dijadikan tempat pertemuan," kata penonton yang pro.
Baca Juga: 4 Hal yang Bikin Tersenyum Getir dari Film Kiamat Don't Look Up
"Itu bahkan bukan Katedral Myeongdong. Ayolah jangan terlalu keras pada Snowdrop," tulis penonton yang lain.
Episode ke-3,4, dan 5 ditayangkan pada Jumat (24/12) hingga Minggu (26/12). Penayangan secara berturut-turut ini sengaja dilakukan oleh JTBC untuk menjelaskan kontroversi cerita pada dua episode perdana.
Sayangnya, respons penonton lokal tampaknya dingin saja, jika melihat data rating yang dikeluarkan Nielsen Korea. Dua episode pertama Snowdrop mencatat rating nasional 2,9% dan 3,8%. Sementara rating episode ke-3 langsung merosot ke 1,8%.
Esoknya, rating episode ke-4 malah makin turun dengan 1,6%. Namun episode ke-5 mengalami perbaikan rating, naik menjadi 2,7%, meski masih tetap di bawah dua episode pertamanya.
Selain rating yang turun, penonton juga masih berdebat soal scene yang muncul dalam dramanya . Salah satu scene yang diperdebatkan ada dalam episode ke-4, saat Lim Su-ho (Jung Hae-in) dibawa ke ruang pengakuan dosa di sebuah gereja Katolik oleh profesor Han Yi-seop dari Hankook University. Ia berusaha meyakinkan Su-ho agar memihaknya dan pura-pura menjadi anaknya.
Foto: JTBC
Mengutip Kbizoom, adegan ini mengundang perdebatan di forum daring Theqoo. Pihak yang yang kontra mengatakan tidak pantas katedral dipakai untuk tempat pertemuan mata-mata.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Sejak 1970-an, Katedral Myeongdong digunakan sebagai tempat persembunyian mahasiswa selama gerakan prodemokrasi merebak. "Mereka membiarkan mata-mata masuk ke tempat yang erat kaitannya dengan gerakan demokrasi," ujar pengguna lainnya.
Sementara penonton yang lainnya mengatakan bahwa hal tersebut tidak masalah. "Sudah jadi hal yang umum dalam film dan serial bahwa gereja dijadikan tempat pertemuan," kata penonton yang pro.
Baca Juga: 4 Hal yang Bikin Tersenyum Getir dari Film Kiamat Don't Look Up
"Itu bahkan bukan Katedral Myeongdong. Ayolah jangan terlalu keras pada Snowdrop," tulis penonton yang lain.
(ita)
tulis komentar anda