Musik Era Mana yang Menurutmu Paling Keren?
Sabtu, 06 Juni 2020 - 12:00 WIB
JAKARTA - Tiap era punya dinamika musiknya masing-masing, tapi buat pendengar musik, pasti ada satu era yang menurut mereka terbaik.
Kalau anak muda Gen Z ditanya musik era mana yang terbaik menurut mereka, jawaban kamu apa? GenSINDO bertanya pada dua mahasiswa, dan inilah jawaban mereka.
M. FARHAN AUFA - UNIVERSITAS LAMPUNG
Foto: Dok. Farhan Aufa
“Gue dengerin musik variatif, tapi gue banyak dengerin lagu era 1980-an dan 1990-an, baik lagu Indonesia dan luar negeri. Era musik yang paling keren menurut gue ada pada tahun 1980-an karena itu adalah awal dari tenarnya pop culture dan lagu-lagunya jadi lebih variatif dan banyak uji coba dalam berbagai genre.
Kalo musisi favorit gue, justru dari 1970-an, ABBA, karena lagu mereka paling fit buat gue dan gue gak pernah bosen dengerin mereka. Sisanya band pop dan jazz tahun 1980-an karena menurut gue lagu-lagu pada tahun itu lebih bermakna, berkesan, tapi easy listening. Kalo musisi Indonesia, gue suka Chrisye karena gayanya khas dengan lirik penuh makna dan lagunya di-compose musisi beken kayak Erwin Gutawa, Eros Djarot, dan bahkan Guruh Soekarnoputra.”
M. IBRAHIM SOEJOETI - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Foto: Dok. Ibrahim Soejoeti
“Gue dengerin musik mulai dari lagu-lagu city pop/indo pop urban era 1980-an sampai lagu-lagu “senja” era sekarang. Menurut gue, era musik yang paling keren itu, ya, era 1980-an. Alasannya karena faktor historis, banyak musisi Indonesia era 1980-an yang menyelipkan elemen-elemen funk, disco, dan boogie ke dalam aliran musik pop mereka. Alhasil tercipta akulturasi yang memunculkan irisan antara aliran musik Indonesia pop disco atau funk tahun 1980-an dengan aliran musik Jepang.
Musik-musik tahun 1980-an bisa bikin gue seolah terbang melintasi batas waktu, padahal tahun itu gue belum lahir. Sejauh ini gue punya beberapa musisi favorit, mulai dari musisi lokal seperti Guruh Soekarnoputra, Aya Anjani, Fiersa Besari, sampe musisi Jepang Junko Ohashi dan Mariya Takeuchi.”
Nah, musik pastinya juga gak bisa dipisahkan dari fashion para musisinya. Cara mereka berpakaian, selain untuk menunjukkan citra diri, juga bisa jadi ciri khas tersendiri.
Tiap era dan genre musik, biasanya musisi punya tren fashion-nya sendiri. Seperti apa, berikut sedikit rangkumannya.
MUSISI MAJOR LABEL
Foto: Instagram@thechangcuters
Mereka dituntut mengikuti tren pakaian. Pada era 1990-an, trennya adalah jins cutbray, kemeja kebesaran, atau jins robek di lutut untuk musisi bergenre pop, misalnya Nike Ardilla. Pada grup band rock, mereka akan mengikuti tren berpakaian serba hitam dengan konsep acak-acakan, misalnya The Changcuters.
Pada era 2000 – 2013, musisi cenderung berpenampilan kasual atau gaya formal yang lebih rapi, misalnya Afgan dan Rossa. Busana mereka saat manggung adalah buatan desainer beken.
Kalau anak muda Gen Z ditanya musik era mana yang terbaik menurut mereka, jawaban kamu apa? GenSINDO bertanya pada dua mahasiswa, dan inilah jawaban mereka.
M. FARHAN AUFA - UNIVERSITAS LAMPUNG
Foto: Dok. Farhan Aufa
“Gue dengerin musik variatif, tapi gue banyak dengerin lagu era 1980-an dan 1990-an, baik lagu Indonesia dan luar negeri. Era musik yang paling keren menurut gue ada pada tahun 1980-an karena itu adalah awal dari tenarnya pop culture dan lagu-lagunya jadi lebih variatif dan banyak uji coba dalam berbagai genre.
Kalo musisi favorit gue, justru dari 1970-an, ABBA, karena lagu mereka paling fit buat gue dan gue gak pernah bosen dengerin mereka. Sisanya band pop dan jazz tahun 1980-an karena menurut gue lagu-lagu pada tahun itu lebih bermakna, berkesan, tapi easy listening. Kalo musisi Indonesia, gue suka Chrisye karena gayanya khas dengan lirik penuh makna dan lagunya di-compose musisi beken kayak Erwin Gutawa, Eros Djarot, dan bahkan Guruh Soekarnoputra.”
M. IBRAHIM SOEJOETI - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Foto: Dok. Ibrahim Soejoeti
“Gue dengerin musik mulai dari lagu-lagu city pop/indo pop urban era 1980-an sampai lagu-lagu “senja” era sekarang. Menurut gue, era musik yang paling keren itu, ya, era 1980-an. Alasannya karena faktor historis, banyak musisi Indonesia era 1980-an yang menyelipkan elemen-elemen funk, disco, dan boogie ke dalam aliran musik pop mereka. Alhasil tercipta akulturasi yang memunculkan irisan antara aliran musik Indonesia pop disco atau funk tahun 1980-an dengan aliran musik Jepang.
Musik-musik tahun 1980-an bisa bikin gue seolah terbang melintasi batas waktu, padahal tahun itu gue belum lahir. Sejauh ini gue punya beberapa musisi favorit, mulai dari musisi lokal seperti Guruh Soekarnoputra, Aya Anjani, Fiersa Besari, sampe musisi Jepang Junko Ohashi dan Mariya Takeuchi.”
Nah, musik pastinya juga gak bisa dipisahkan dari fashion para musisinya. Cara mereka berpakaian, selain untuk menunjukkan citra diri, juga bisa jadi ciri khas tersendiri.
Tiap era dan genre musik, biasanya musisi punya tren fashion-nya sendiri. Seperti apa, berikut sedikit rangkumannya.
MUSISI MAJOR LABEL
Foto: Instagram@thechangcuters
Mereka dituntut mengikuti tren pakaian. Pada era 1990-an, trennya adalah jins cutbray, kemeja kebesaran, atau jins robek di lutut untuk musisi bergenre pop, misalnya Nike Ardilla. Pada grup band rock, mereka akan mengikuti tren berpakaian serba hitam dengan konsep acak-acakan, misalnya The Changcuters.
Pada era 2000 – 2013, musisi cenderung berpenampilan kasual atau gaya formal yang lebih rapi, misalnya Afgan dan Rossa. Busana mereka saat manggung adalah buatan desainer beken.
tulis komentar anda