Film 'Cassava Nova': Perenungan akan Rumah, Tempat Pulang, dan Bernaung

Jum'at, 10 September 2021 - 11:50 WIB
Film pendek Cassava Nova menceritakan hubungan unik antara ibu dan anaknya. Foto/Maxstream
JAKARTA - Rumah bukan hanya sekadar bangunan. Rumah adalah tempat keluarga kita berada, tempat pulang, apa pun alasannya, bagaimana pun peliknya masalah yang dibawa.

Kita bisa ke mana saja, bertemu siapa pun, tetapi tidak akan ada yang mampu menggantikan keberadaan ‘rumah’ yang sesungguhnya.

Film pendek "Cassava Nova" yang tayang di Maxstream menggambarkan ‘rumah’ dengan alur sederhana yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Nova, mahasiswa tahun akhir jurusan perfilman membutuhkan biaya besar untuk tugas akhir. Tidak tanggung-tanggung, dia membutuhkan uang sebesar Rp80 juta untuk pembuatan tugas akhir tersebut.



Dari sekian banyak kontak, Nova akhirnya menghubungi Dewi, sang ibunda. Sayangnya, bukan bantuan yang didapat, malah kekesalan ibu yang mengalir karena anaknya menelepon hanya jika butuh uang.



Foto: Maxstream

Potongan adegan ini sederhana, tetapi sangat menggambarkan keadaan di sekitar. Nyatanya, memang banyak sekali hubungan kaku antara anak dan orang tua. Tidak sedikit anak yang merasa sungkan menghubungi orang tua hanya sekadar mengobrol dan bertanya kabar, begitu pula sebaliknya, orang tua merasa tidak perlu memulai percakapan ringan dengan anak-anak.

Baca Juga: Film Pendek Hari ke-40, Mahasiswa Demonstran dan Kebaikan yang Diwariskan

Padahal, setiap hubungan selalu memerlukan komunikasi yang baik. Tidak ada canda tawa antara orang tua dengan anak tentu saja menjauhkan satu sama lain.

Baik Nova maupun Dewi masing-masing memiliki orang-orang di sekitar yang peduli. Nova ditunjukkan memiliki banyak kekasih yang selalu menemani melalui pesan-pesan yang diterima, sementara Dewi memiliki teman-teman arisan yang membuat hidupnya ramai. Namun, saat terjadi hal buruk pada Dewi, Nova merupakan orang pertama yang dihubungi teman ibunya, menunjukkan bahwa keeratan hubungan darah tidak akan tergantikan oleh keberadaan orang lain di sekitar.

Momen sakitnya Dewi membuat Nova memahami kesulitan sang Ibu, terutama bagaimana dia menjalankan usaha lemetnya sendirian. Dia belajar membuat lemet selama Dewi sakit dan ‘menghadiahkan’ lemet pertamanya ketika ibunya pulang ke rumah.



Foto: Maxstream

Kutipan dari Guy Lafleur sangat cocok menggambarkan film pendek ini, “When trouble comes, it’s your family that supports you.” Ketika masalah datang, keluargalah yang akan mendukungmu. Meskipun pacar-pacar Nova memberikan dukungan, tetap saja ibunya pemberi dukungan terbesar sejak ia kecil sekaligus yang akan selalu menerimanya dengan tangan terbuka. Begitu pula Dewi, kehadiran teman-teman tidak akan pernah mampu menggantikan keberadaan sang anak, betapa pun nyaringnya ia tertawa bersama mereka.

Sudah seharusnya kita mensyukuri keberadaan keluarga, terutama mereka yang masih berada di sekitar hingga saat ini. Sepantasnya kita menjaga silaturahmi dan berkomunikasi agar hubungan menjadi lebih akrab dari sekadar pertalian darah, karena keluarga adalah kekuatan.

Baca Juga: 5 Film dengan Jalan Cerita Unik, Bikin Ngeri hingga Gemas!

Sejatinya, keluarga adalah yang selalu mendukung serta menjadi tempat pulang selelah apa pun jiwa juga raga. Keluarga adalah anugerah terbesar dalam hidup.

You don’t choose your family. They are God’s gift to you, as you are to them– Desmond Tutu

Resda Sri Kartika

Penikmat film dari komunitas KamAksara
(ita)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More