Percetakan di Rusia Tolak Cetak Foto dan Banner BTS dan Stray Kids

Kamis, 15 Juli 2021 - 10:55 WIB
Perusahaan percetakan di Rusia menolak mencetak foto Stray Kids dan BTS karena menganggap para member adalah homoseksual. Foto/JYP Entertainment
RUSIA - Sebuah perusahaan percetakan di Rusia menolak mencetak materi foto BTS dan Stray Kids karena mereka menganggap foto-foto tersebut bagian dari kampanye mendukung LGBT.

Mengutip dari super.ru , kasus bermula saat kafe K-pop bernama Pinkpop ingin mencetak sejumlah materi promosi untuk usaha mereka. Mereka pun memilih perusahaan percetakan Aquarelle yang berlokasi di Yekaterinburg karena punya rekam jejak yang bagus, yaitu bekerja dengan efektif dan tidak mahal.

Mengutip Koreaboo , awalnya pihak Aquarelle menyatakan kesediaannya untuk mencetak, tapi begitu melihat materi foto dari Pinkpop, mereka tak lagi merespons permintaan pencetakan foto.

Namun setelah beberapa saat, Pinkpop akhirnya bisa mengontak Aquarelle dan perusahaan percetakan tersebut bertanya tentang orientasi seksual para member BTS dan Stray Kids. "Apakah benar mereka punya orientasi nontradisional?" dan "mereka tidak menyembunyikan orientasi mereka" dilontarkan staf Aquarelle.



Foto: Big Hit Music

Aquarelle juga menanyakan apakah "mereka (Pinkpop) ingin anak-anak mereka menjadi mesum" dan "bodoh kalau mendukung sesuatu yang akan membuat mereka tidak akan punya cucu".

Baca Juga: 4 Aktor Drama Korea yang Dibebastugaskan dari Wajib Militer

Saat diwawancarai media di Rusia, pemilik Aquarelle Konstantin Papulov mengatakan bahwa perusahaannya menolak memenuhi permintaan Pinkpop karena tak mau bermasalah dengan hukum.

"Ini sering terjadi. Kami mencetak foto-foto erotis dan pornografi, juga alkohol. Kami memutuskan tidak mencetak materi-materi ini lagi, termasuk foto untuk propaganda LGBT," ujar Konstantin.

Rusia termasuk negara yang memegang nilai-nilai konservatif. Presiden Vladimir Putin juga mengeluarkan sejumlah peraturan yang melarang pernikahan sesama jenis, adopsi anak oleh transgender, dan meminta pihak sekolah untuk memantau mereka yang diduga bagian dari komunitas LGBT dan sekutunya.



Foto: JYP Entertainment

Sebuah merek es krim di Rusia juga pernah dituduh melakukan propaganda homoseksual karena menjual es krim warna-warni, yang kerap diidentikkan dengan warna komunitas LGBT.

Sementara itu, boy group K-pop yang para anggotanya kerap merias wajah saat tampil di depan publik juga sering mendapat pelecehan dari media dan masyarakat di luar Korea karena dianggap "seperti perempuan" dan "feminin".

Baca Juga: Apa Stereotip yang Paling Dibenci laki-Laki dan Perempuan?

Selama ini, standar maskulinitas pria di dunia memang berpatokan pada standar di Barat yang menampilkan pria sebagai sosok yang harus macho, bertubuh besar, dan tak boleh terlihat lemah, seperti misalnya menangis.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More