Ulang Tahun ke-44, Ini Deretan Film Cillian Murphy yang Harus Kamu Tonton

Senin, 25 Mei 2020 - 14:00 WIB
Cillian Murphy dikenal jago memainkan karakter antagonis karena didukung akting kuat dan wajah yang mendukung. Foto/Fred Duval, Getty Images
JAKARTA - Aktor Irlandia Cillian Murphy merayakan ulang tahunnya pada hari ini, 25 Mei 2020. Pemeran Thomas Shelby dalam serial "Peaky Blinders" ini genap berumur 44 tahun.

Ternyata, sebelum menjadi aktor, Murphy adalah musisi rock dari band Sons of Mr. Green Genes. Dia bahkan sempat ditawari kontrak rekaman oleh sebuah label musik, tapi ditolaknya.

Pria kelahiran County Cork ini lebih memilih bermain peran dalam beberapa teater, film pendek, dan film independen. Ia memulai debut film layar lebarnya pada tahun 2000-an.

Sebagai seorang aktor, Murphy dikenal dengan kelihaiannya untuk memerankan tokoh antagonis dan protagonis dengan ciamik. Berikut daftar film Cillian Murphy yang harus banget kamu tonton.

1. RED EYE (2005)



"Red Eye" menceritakan kisah seorang manajer Hotel Lux Atlantic Miami bernama Lisa Reisert (Rachel McAdams), yang baru mengurus pemakam neneknya dan akan kembali ke Miami. Di pesawat, ia bertemu dengan Jackson Rippner (Cillian Murphy), yang berencana untuk membunuh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Charles Keefe, yang akan menginap di hotel tempat Lisa bekerja.

Jackson mengancam nyawa Lisa jika dia menghalangi rencana pembunuhan itu. Ketegangan terjadi ketika Lisa mencoba berbagai cara untuk melarikan diri, tetapi berhasil digagalkan oleh Jackson.

Cillian Murphy dinilai berhasil membawakan peran antagonis dengan sangat baik. Bahkan ia berhasil masuk jadi nomine Best Actor in a Lead Role (Film) dari Irish Film & Television Awards. Manohla Dargis dari The New York Times menyatakan bahwa “Murphy is a perfect picture of a villain”.

2. INCEPTION (2010)

Sejak tahap perencanaan film, sutradara Christopher Nolan sudah memasukkan nama Cillian Murphy ke dalam jajaran aktor yang akan bermain dalam filmnya. Murphy dinilai pantas memerankan tokoh Robert Fischer, yang punya hubungan yang gak terlalu baik dengan sang ayah, Maurice Fischer (Pete Postlethwaite), dan gak stabil secara emosional.

Setelah sang ayah meninggal, Robert Fischer menjadi pewaris perusahaan keluarga. Ia juga menjadi target operasi dari saingan bisnis sang ayah, bernama Saito (Ken Watanabe). Saito meminta Dominic Cobb (Leonardo di Caprio) beserta timnya untuk masuk ke alam bawah sadar Robert. Tujuannya untuk menemukan kelemahan perusahaan Robert dan membuatnya bangkrut.

Ternyata, banyak hal rumit yang terjadi di sana. Tim pun harus berbagi tugas untuk menyelesaikan misi yang diminta Saito. Film ini menuai sukses besar dan memenangkan empat Piala Oscar untuk kategori bidang teknis, yaitu sinematografi, penyuntingan suara, sound mixing, dan efek visual.

3. BREAKFAST ON PLUTO (2005)

Ada yang berbeda dari penampilan Murphy dalam film garapan sutradara Neil Jordan ini. Ia memerankan tokoh Patricia “Kitten” Braden, seorang transpuan yang mencari identitas ibunya, yang meninggalkannya di depan rumah ayahnya yang merupakan seorang pastor (diperankan oleh Liam Neeson).

Murphy menampilkan kualitas terbaiknya sebagai seorang aktor dengan membawakan karakter Kitten yang rapuh dan mengalami krisis identitas. Ia juga banyak menerima penolakan dari orang-orang sekitar karena menganggapnya aneh. Tetapi ia memilih untuk tetap melanjutkan hidupnya dengan penuh semangat dan cinta.

Berkat aktingnya dalam film bergenre drama komedi ini, Murphy mendapat penghargaan sebagai Best Actor in a Lead Role in a Feature Film dari Irish Film & Television Awards (2007) dan masuk nomine Golden Globes Awards untuk kategori Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Musical or Comedy.

3. THE WIND THAT SHAKES THE BARLEY (2006)

Berlatar belakang Perang Saudara Irlandia 1920, film ini berkisah tentang kakak-beradik, Teddy (Padraic Delaney) dan Damien O’Donovan (Cillian Murphy). Teddy adalah anggota Irish Republican Army (IRA), yang berjuang melawan kekuasaan Inggris di Irlandia. Sementara Damien adalah dokter muda yang berencana membuka praktik di London, tapi mengurungkan niatnya karena melihat kekejaman tentara Inggris.

Damien lalu bergabung dengan sang kakak. Konflik muncul ketika Inggris mengadakan perjanjian damai. Teddy mendukung perjanjian tersebut, sementara Damien menolak dan menjadi pemberontak. Keduanya pun berbeda paham dan harus saling berhadapan sebagai musuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More