Mengenal Teknologi Pendingin Roti Lapis di Black Shark 3
Selasa, 19 Mei 2020 - 22:51 WIB
JAKARTA - Sebagai ponsel gaming 5G pertama di dunia, Black Shark 3 mengusung banyak inovasi teknologi baru di dalamnya. Salah satunya ini: sistem pendingin cairan yang menggunakan struktur sandwich (roti lapis). Apa istimewanya?
Pendingin cairan di smartphone memang bukan hal baru. Sudah digunakan sejak empat tahun silam. Cara kerjanya sederhana. Lempeng pendingin berbahan logam menempel di prosesor. Di dalam lempeng itu ada cairan yang menyerap panas.
Air tersebut lantas menguap, mengalir lewat pipa ke area yang dingin sehingga terjadi kondensasi dan pelepasan panas. Lalu kembali jadi air yang mengalir ke prosesor. Cara ini sangat efektif untuk meredam panas.
Teknologi serupa juga digunakan oleh Black Shark generasi pertama. Bahkan, Black Shark mengklaim sebagai ponsel gaming pertama yang menggunakan teknologi pendingin cairan.
Nah, di Black Shark 2, teknologi liquid cooling diperbaiki dengan memakai dua pipa pendingin. Sehingga hasil pendinginannya lebih optimal.
Di Black Shark 3, pabrikan ponsel gaming asal Tiongkok itu berinovasi dengan sistem yang pendingin cairan “Sandwich”.
Perbandingan sistem pendingin Black Shark dari generasi pertama hingga ketiga. Foto-foto: dok. Black Shark
Sistem ”sandwich” menempatkan pipa pendingin panjang di kedua sisi papan utama. Ini baru pertama kali diterapkan di dunia. Struktur “sandwich" ini dianggap inovatif, karena sangat efektif dalam menjaga mesin utama tetap dingin serta memungkinkan Snapdragon 865 bekerja pada kondisi terbaiknya.
Di struktur “sandwich”, SoC, chipset Wi-Fi, modem 5G, sirkuit pengisi daya, dan komponen yang memancarkan panas disebar ke dalam dua sisi dari mainboard.
Dua pipa pendingin cairan yang panjang berada di kedua sisi mainboard sehingga terlihat seperti roti lapis. Selain mengapit, pipa tersebut juga menyentuh langsung masing-masing komponen secara bersamaan, sehingga panas terserap optimal.
Dampak dari panas yang diredam adalah kinerja yang lebih stabil. Terutama saat pengguna sedang ngegim atau mengerjakan tugas berat.
Secara statistik, berikut klaim keunggulan sistem pendingin cairan “Sandwich” di Black Shark 3 dibandingkan ponsel biasa:
20x lebih efektif dalam menyerap panas dibanding sistem pendingin biasa. Sehingga performa CPU dan GPU jadi jauh lebih optimal.
70% lebih lama kinerja CPU Black Shark 3 dibanding ponsel gaming lainnya.
8 derajat lebih dingin dibanding ponsel gaming lainnya.
Cara kerja liquid cooling dengan struktur “sandwich” di Black Shark 3.
Pendingin cairan di smartphone memang bukan hal baru. Sudah digunakan sejak empat tahun silam. Cara kerjanya sederhana. Lempeng pendingin berbahan logam menempel di prosesor. Di dalam lempeng itu ada cairan yang menyerap panas.
Air tersebut lantas menguap, mengalir lewat pipa ke area yang dingin sehingga terjadi kondensasi dan pelepasan panas. Lalu kembali jadi air yang mengalir ke prosesor. Cara ini sangat efektif untuk meredam panas.
Teknologi serupa juga digunakan oleh Black Shark generasi pertama. Bahkan, Black Shark mengklaim sebagai ponsel gaming pertama yang menggunakan teknologi pendingin cairan.
Nah, di Black Shark 2, teknologi liquid cooling diperbaiki dengan memakai dua pipa pendingin. Sehingga hasil pendinginannya lebih optimal.
Di Black Shark 3, pabrikan ponsel gaming asal Tiongkok itu berinovasi dengan sistem yang pendingin cairan “Sandwich”.
Perbandingan sistem pendingin Black Shark dari generasi pertama hingga ketiga. Foto-foto: dok. Black Shark
Sistem ”sandwich” menempatkan pipa pendingin panjang di kedua sisi papan utama. Ini baru pertama kali diterapkan di dunia. Struktur “sandwich" ini dianggap inovatif, karena sangat efektif dalam menjaga mesin utama tetap dingin serta memungkinkan Snapdragon 865 bekerja pada kondisi terbaiknya.
Di struktur “sandwich”, SoC, chipset Wi-Fi, modem 5G, sirkuit pengisi daya, dan komponen yang memancarkan panas disebar ke dalam dua sisi dari mainboard.
Dua pipa pendingin cairan yang panjang berada di kedua sisi mainboard sehingga terlihat seperti roti lapis. Selain mengapit, pipa tersebut juga menyentuh langsung masing-masing komponen secara bersamaan, sehingga panas terserap optimal.
Dampak dari panas yang diredam adalah kinerja yang lebih stabil. Terutama saat pengguna sedang ngegim atau mengerjakan tugas berat.
Secara statistik, berikut klaim keunggulan sistem pendingin cairan “Sandwich” di Black Shark 3 dibandingkan ponsel biasa:
20x lebih efektif dalam menyerap panas dibanding sistem pendingin biasa. Sehingga performa CPU dan GPU jadi jauh lebih optimal.
70% lebih lama kinerja CPU Black Shark 3 dibanding ponsel gaming lainnya.
8 derajat lebih dingin dibanding ponsel gaming lainnya.
Cara kerja liquid cooling dengan struktur “sandwich” di Black Shark 3.
Lihat Juga :
tulis komentar anda