Huawei Cuma Bawa P40 Pro ke Indonesia, Kenapa?
Senin, 20 April 2020 - 16:54 WIB
JAKARTA - Huawei P40 terdiri dari tiga varian. Yakni P40, P40 Pro, dan P40 Pro+. Sayangnya, ketika dirilis di Indonesia, hanya satu model saja yang muncul. Yakni P40 Pro. Ini adalah versi menengah.
Hanya menggunakan quad camera. Yakni 40MP (18mm - f / 1.8) Ultra Wide Cine, 50MP RYYB (23mm - f / 1.9, OIS), dan 12MP RYYB Periscope (125mm - f / 3.4, OIS) 5x Optik Telefoto serta dengan sensor suhu warna dan Kamera ToF.
Padahal, yang jadi bintang P40 tentu saja P40 Pro+. Versi ini mengusung pentacamera. Yakni SuperZoom Array, dengan 10x true optical zoom dan 100x maximum digital zoom.
Ternyata, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group (CBG) Lo Khing Seng mengatakan, hal tersebut sudah menjadi bagian dari strategi Huawei di Asia Tenggara. Termasuk juga di Indonesia. ”Kami ingin memasukkan smartphone yang paling pas untuk konsumen lokal,” ujarnya.
Langkah ini sedikit unik. Sebab, konsumen Indonesia termasuk pemilih. Mereka hanya ingin membeli varian termahal. Ini terjadi di ponsel premium dengan harga Rp10 juta ke atas. Konsumen tipe ini umumnya sudah tidak pusing memikirkan banderol harga. Mereka hanya mau varian termewah dan paling bergengsi.
Ini sudah terbukti di brand lain, dimana model termewah justru yang paling laris dan diburu konsumen. Sebab, konsumen premium di Indonesia tidak mau setengah-setengah.
Karena itu, sebenarnya langkah Huawei membawa varian menengah untuk peluncuran pertama di Indonesia sedikit aneh.
Meski, Lo Khing Seng sendiri mengatakan bahwa P40 dan P40 Pro+ akan tetap dirilis di Indonesia dalam gelombang selanjutnya.
Berapa harga seri P40 Pro? Dibandingkan ponsel premium lainnya, bukan yang termahal. Banderolnya adalah Rp14.499.000 dan saat ini sudah memasuki tahap pre order lewat situs online maupun gerai Huawei di pusat perbelanjaan. ”Pembelian offline tetap kami layani, meski Huawei mendorong konsumen untuk membeli secara online,” ujar Lo Khing Seng.
P40 Pro menggunakan layar 6,58 inci (1.200x2.640 piksel), prosesor Kirin 990 5G, GPU Mali-G76 MP16, RAM 8GB, memori internal 256GB, baterai berkapasitas 4.200mAh, dan Android 10. Ponsel tersebut memang sudah mendukung jaringan 5G. Hanya saja, fitur 5G tersebut dikunci, mengikuti peraturan Kominfo. ”Itu kami lakukan sebagai syarat ketika P40 Pro rilis di Indonesia,” ujar Lo Khing Seng.
Tapi, bagaimana jika P40 Pro digunakan di negara yang sudah aktif jaringan 5G? Kemungkinan besar tetap tidak bisa. Tapi, apabila nanti jaringan 5G sudah aktif di Indonesia, maka fitur 5G di P40 Pro akan bisa aktif dengan pembaruan software secara OTA (over the air).
Baik P40, P40 Pro, dan P40 Pro Plus menjalankan sistem operasi Android 10, namun tetap tidak memiliki Google Play Store. Melainkan menggunakan Huawei Mobile Services (HMS) dan Huawei AppGallery sebagai penggantinya. Banyak aplikasi lokal yang sudah bisa di unduh di AppGallery, tapi tidak semuanya ada.
Spesifikasi Huawei P40 Pro
OSAndroid 10
Chipset HiSilicon Kirin 990 5G (7 nm+)
GPU Mali-G76 MP16
RAM: 8 GB
Internal Memori: 256 GB
Hanya menggunakan quad camera. Yakni 40MP (18mm - f / 1.8) Ultra Wide Cine, 50MP RYYB (23mm - f / 1.9, OIS), dan 12MP RYYB Periscope (125mm - f / 3.4, OIS) 5x Optik Telefoto serta dengan sensor suhu warna dan Kamera ToF.
Padahal, yang jadi bintang P40 tentu saja P40 Pro+. Versi ini mengusung pentacamera. Yakni SuperZoom Array, dengan 10x true optical zoom dan 100x maximum digital zoom.
Ternyata, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group (CBG) Lo Khing Seng mengatakan, hal tersebut sudah menjadi bagian dari strategi Huawei di Asia Tenggara. Termasuk juga di Indonesia. ”Kami ingin memasukkan smartphone yang paling pas untuk konsumen lokal,” ujarnya.
Langkah ini sedikit unik. Sebab, konsumen Indonesia termasuk pemilih. Mereka hanya ingin membeli varian termahal. Ini terjadi di ponsel premium dengan harga Rp10 juta ke atas. Konsumen tipe ini umumnya sudah tidak pusing memikirkan banderol harga. Mereka hanya mau varian termewah dan paling bergengsi.
Ini sudah terbukti di brand lain, dimana model termewah justru yang paling laris dan diburu konsumen. Sebab, konsumen premium di Indonesia tidak mau setengah-setengah.
Karena itu, sebenarnya langkah Huawei membawa varian menengah untuk peluncuran pertama di Indonesia sedikit aneh.
Meski, Lo Khing Seng sendiri mengatakan bahwa P40 dan P40 Pro+ akan tetap dirilis di Indonesia dalam gelombang selanjutnya.
Berapa harga seri P40 Pro? Dibandingkan ponsel premium lainnya, bukan yang termahal. Banderolnya adalah Rp14.499.000 dan saat ini sudah memasuki tahap pre order lewat situs online maupun gerai Huawei di pusat perbelanjaan. ”Pembelian offline tetap kami layani, meski Huawei mendorong konsumen untuk membeli secara online,” ujar Lo Khing Seng.
P40 Pro menggunakan layar 6,58 inci (1.200x2.640 piksel), prosesor Kirin 990 5G, GPU Mali-G76 MP16, RAM 8GB, memori internal 256GB, baterai berkapasitas 4.200mAh, dan Android 10. Ponsel tersebut memang sudah mendukung jaringan 5G. Hanya saja, fitur 5G tersebut dikunci, mengikuti peraturan Kominfo. ”Itu kami lakukan sebagai syarat ketika P40 Pro rilis di Indonesia,” ujar Lo Khing Seng.
Tapi, bagaimana jika P40 Pro digunakan di negara yang sudah aktif jaringan 5G? Kemungkinan besar tetap tidak bisa. Tapi, apabila nanti jaringan 5G sudah aktif di Indonesia, maka fitur 5G di P40 Pro akan bisa aktif dengan pembaruan software secara OTA (over the air).
Baik P40, P40 Pro, dan P40 Pro Plus menjalankan sistem operasi Android 10, namun tetap tidak memiliki Google Play Store. Melainkan menggunakan Huawei Mobile Services (HMS) dan Huawei AppGallery sebagai penggantinya. Banyak aplikasi lokal yang sudah bisa di unduh di AppGallery, tapi tidak semuanya ada.
Spesifikasi Huawei P40 Pro
OSAndroid 10
Chipset HiSilicon Kirin 990 5G (7 nm+)
GPU Mali-G76 MP16
RAM: 8 GB
Internal Memori: 256 GB
tulis komentar anda