Baru Dirilis, Aplikasi Fandom K-Pop UNIVERSE Dikritik Jadikan Idol Objek Seksual

Senin, 08 Februari 2021 - 11:08 WIB
Aplikasi untuk para fandom K-pop UNIVERSE mendapat kritikan tajam dari para penggemar. Foto/NCSoft
SEOUL - Aplikasi untuk fandom K-pop serupa Weverse , yaitu UNIVERSE yang dibuat NCSOFT, baru-baru ini menerima kritikan gara-gara salah satu fitur mereka dianggap membuat idol sebagai objek seksual belaka.

Fitur yang dimaksud adalah "private call" yang membuat penggemar seolah-olah bisa berbicara langsung dengan idol favorit mereka. Suara idol dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.

Bukan cuma sekadar ngobrol, pengguna aplikasi yang dirilis pada 28 Januari lalu ini juga bisa mengatur bentuk dan nada (tone) suara sang idol, konteks percakapan, sampai status hubungan mereka dengan idol tersebut.

Baca Juga: Harus Tahu! Ini Jenis-jenis Pelecehan Seksual Verbal





Foto: Klap

Mengutip Korea Times, sebagian penggemar merasa fitur ini "tidak penting dan menyeramkan". Selain minim emosi, mereka menyebut pembicaraan yang "menggoda" (flirty) adalah sesuatu yang tidak pantas dan membuat para idol seperti jadi objek seksual dan dikomersialisasi secara berlebihan.

Bukan cuma itu, perkataan idol hasil kecerdasan buatan juga jadi sorotan. Komentar seperti, "Kamu tinggal di mana?" dan "Kenapa kamu enggak jawab teleponku? Aku tidak suka kelakuan seperti ini.." dianggap mengarah pada hubungan yang posesif alias beracun. Belum lagi, kontennya bisa dibuat menjadi produk deepfake tanpa persetujuan sang idol.

Baca Juga: Banyak Fan Fiction K-pop Berkonten Seksual, Netizen Korea Kirim Petisi ke Presiden

Selain fitur "private call" yang kontroversial, UNIVERSE juga dikritik karena server yang lamban dan teks terjemahan yang tidak tersedia pada beberapa konten.

UNIVERSE disebutkan menjadi wadah beberapa artis dan grup K-pop di antaranya Kang Daniel, MONSTA X, (G)I-DLE, dan IZ*ONE. Di aplikasi ini, penggemar juga bisa menciptakan video musik virtual dengan motion capture dari para idol favorit mereka. Aplikasi ini dirilis di 134 negara.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More