Seperti Apa dan Bagaimana Menjadi Perempuan Hebat?
A
A
A
Ada banyak versi dan pendapat tentang definisi perempuan hebat. Nah, yuk, simak pendapat dari beberapa tokoh perempuan di Indonesia ini.
Dalam acara Apresiasi Perempuan Hebat Indonesia 2019 yang menjadi acara tahunan SINDO MEDIA, hadir tiga tokoh perempuan.
Mereka yaitu Penny Kusumastuti Lukito (Ketua Badan Penanganan Obat dan Makanan), Sri Puguh Budi Utami (Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham), dan Thia Yufada Dodi (Ketua Dekranasda Kabupaten Musi Banyuasin).
Nah, apa pendapat mereka tentang perempuan hebat? Lanjut dibaca.
PENNY KUSUMASTUTI LUKITO
"Menjadi perempuan hebat harus tetap menjaga fitrah wanita dalam menjaga future generation untuk anak anak bangsa. Pertanggungjawaban dalam keluarga dan berkontribusi dalam aspek apapun dalam menjaga fitrahnya.
Menyusui juga sudah termasuk dalam kotribusi untuk bangsa. Menyempurnakan dalam lingkungan apapun, memberikan energi positif, dan menjaga jati diri wanita".
SRI PUGUH BUDI UTAMI
"Perempuan ketika mempunyai kewajiban maka harus optimal. Misalnya dalam kewajiban keluarga dan membagi waktu dalam kegiatan lainnya. Tantangan untuk perempuan berkapasitas dua kali lipat dalam pembuktian, bisa apa tidak untuk bertanggung jawab dalam pekerjaan.
THIA YUFADA DODI
"Setiap yang dilakukan perempuan dalam standarnya sudah hebat. Tantangan bagi perempuan ada internal dan eksternal. Internal di dalam pintu rumah adalah seorang istri dan seorang ibu. Di dalam situ sudah banyak tantangan dalam menjaga peran. Bagaimana mendidik anak-anak, dan tetap menjaga keharmonisan keluarga sebagai istri.
Eksternal, bagaimana wanita menempatkan diri, dalam penerimaan peran wanita dalam beberapa situasi.
Aulia Damayanti
Kontributor GenSINDO
IISIP Jakarta
Instagram: @auliadmt
Dalam acara Apresiasi Perempuan Hebat Indonesia 2019 yang menjadi acara tahunan SINDO MEDIA, hadir tiga tokoh perempuan.
Mereka yaitu Penny Kusumastuti Lukito (Ketua Badan Penanganan Obat dan Makanan), Sri Puguh Budi Utami (Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham), dan Thia Yufada Dodi (Ketua Dekranasda Kabupaten Musi Banyuasin).
Nah, apa pendapat mereka tentang perempuan hebat? Lanjut dibaca.
PENNY KUSUMASTUTI LUKITO
"Menjadi perempuan hebat harus tetap menjaga fitrah wanita dalam menjaga future generation untuk anak anak bangsa. Pertanggungjawaban dalam keluarga dan berkontribusi dalam aspek apapun dalam menjaga fitrahnya.
Menyusui juga sudah termasuk dalam kotribusi untuk bangsa. Menyempurnakan dalam lingkungan apapun, memberikan energi positif, dan menjaga jati diri wanita".
SRI PUGUH BUDI UTAMI
"Perempuan ketika mempunyai kewajiban maka harus optimal. Misalnya dalam kewajiban keluarga dan membagi waktu dalam kegiatan lainnya. Tantangan untuk perempuan berkapasitas dua kali lipat dalam pembuktian, bisa apa tidak untuk bertanggung jawab dalam pekerjaan.
THIA YUFADA DODI
"Setiap yang dilakukan perempuan dalam standarnya sudah hebat. Tantangan bagi perempuan ada internal dan eksternal. Internal di dalam pintu rumah adalah seorang istri dan seorang ibu. Di dalam situ sudah banyak tantangan dalam menjaga peran. Bagaimana mendidik anak-anak, dan tetap menjaga keharmonisan keluarga sebagai istri.
Eksternal, bagaimana wanita menempatkan diri, dalam penerimaan peran wanita dalam beberapa situasi.
Aulia Damayanti
Kontributor GenSINDO
IISIP Jakarta
Instagram: @auliadmt
(her)