Melawan Stereotipe, Perempuan Ini Bikin Meme dalam Bentuk Perhiasan
A
A
A
Perhiasan dengan kata-kata satire dan sarkastik tapi juga kocak ini dibuat oleh Ada Chen, seniman Amerika berdarah China yang baru saja lulus kuliah.
Ide memang bisa lahir dari pengalaman unik, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Misalnya seperti yang dialami Ada Chen. Perempuan berusia 22 tahun ini besar di lingkungan komunitas China-Amerika, yang mayoritasnya adalah keluarga imigran seperti dirinya.
Layaknya keluarga imigran, tentu Ada mengalami banyak diskriminasi atau pandangan miring tentang dirinya maupun budaya China di Amerika. Uniknya, saat kuliah di Pratt Institute di Brooklyn, Ada malah merasa lebih cocok dengan mahasiswa kulit berwarna lainnya, dibanding mahasiswa asal China.
Semua pengalaman ini lantas membuatnya punya ide membuat perhiasan dengan kata-kata ala meme. Menurutnya, meme adalah cara jenius yang sangat cepat untuk membuat banyak orang terhubung hanya dengan satu hal.
Awalnya, untuk tugas tesis, Ada membuat pemanggang logam bertuliskan “Speak Chinese, We’re in America” dalam bahasa Mandarin. Sebaliknya, dia juga membuat kalung bertuliskan “Speak English, We’re in America,” dalam bahasa Inggris, tapi dengan gambar pohon natal dan kembang api sebagai simbol perayaan Imlek.
Dia bahkan juga membuat kata-kata di anting-anting berdasarkan percakapannya dengan seorang pria di internet yang mengolok-olok identitas etnisnya.
Dikutip Teen Vogue, melanjutkan tugas kuliah tersebut, kini setelah lulus, Ada membuat serangkaian kalung untuk mengolok-olok stiker bertuliskan "Made in China" yang kerap diidentikkan dengan barang berkualitas rendah.
Dengan cerdas, Ada melawan stereotipe itu dengan membuat kalung bertuliskan, "Made in Chinese America". Selain kalung, dia juga menjualnya dalam bentuk anting dengan liontin perak murni, emas 14 karat, atau kuningan. Harganya berkisar USD40 (Rp577 ribu) hingga USD380 (Rp5,4 juta).
Perhiasan buatan Ada inipun menarik perhatian para pencinta mode. Karya-karyanya dipamerkan di acara Jonathan Adler di New York City. Juga dipajang di Museum of Arts and Design di New York.
Meski Ada mengaku tak terlalu ingin terjun di bisnis perhiasan, tapi dia berharap tetap bisa membuat perhiasan yang mengungkapkan perasaan dan identitasnya.
Yang mau tahu lebih lanjut perhiasan-perhiasan ada, bisa cek di potadachen.com
Ide memang bisa lahir dari pengalaman unik, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Misalnya seperti yang dialami Ada Chen. Perempuan berusia 22 tahun ini besar di lingkungan komunitas China-Amerika, yang mayoritasnya adalah keluarga imigran seperti dirinya.
Layaknya keluarga imigran, tentu Ada mengalami banyak diskriminasi atau pandangan miring tentang dirinya maupun budaya China di Amerika. Uniknya, saat kuliah di Pratt Institute di Brooklyn, Ada malah merasa lebih cocok dengan mahasiswa kulit berwarna lainnya, dibanding mahasiswa asal China.
Semua pengalaman ini lantas membuatnya punya ide membuat perhiasan dengan kata-kata ala meme. Menurutnya, meme adalah cara jenius yang sangat cepat untuk membuat banyak orang terhubung hanya dengan satu hal.
Awalnya, untuk tugas tesis, Ada membuat pemanggang logam bertuliskan “Speak Chinese, We’re in America” dalam bahasa Mandarin. Sebaliknya, dia juga membuat kalung bertuliskan “Speak English, We’re in America,” dalam bahasa Inggris, tapi dengan gambar pohon natal dan kembang api sebagai simbol perayaan Imlek.
Dia bahkan juga membuat kata-kata di anting-anting berdasarkan percakapannya dengan seorang pria di internet yang mengolok-olok identitas etnisnya.
Dikutip Teen Vogue, melanjutkan tugas kuliah tersebut, kini setelah lulus, Ada membuat serangkaian kalung untuk mengolok-olok stiker bertuliskan "Made in China" yang kerap diidentikkan dengan barang berkualitas rendah.
Dengan cerdas, Ada melawan stereotipe itu dengan membuat kalung bertuliskan, "Made in Chinese America". Selain kalung, dia juga menjualnya dalam bentuk anting dengan liontin perak murni, emas 14 karat, atau kuningan. Harganya berkisar USD40 (Rp577 ribu) hingga USD380 (Rp5,4 juta).
Perhiasan buatan Ada inipun menarik perhatian para pencinta mode. Karya-karyanya dipamerkan di acara Jonathan Adler di New York City. Juga dipajang di Museum of Arts and Design di New York.
Meski Ada mengaku tak terlalu ingin terjun di bisnis perhiasan, tapi dia berharap tetap bisa membuat perhiasan yang mengungkapkan perasaan dan identitasnya.
Yang mau tahu lebih lanjut perhiasan-perhiasan ada, bisa cek di potadachen.com
(her)