Hal-Hal Paling Misterius dari Cerita Film Contagion
A
A
A
Film "Contagion" yang dirilis pada 2011 jadi film lama yang ngetop lagi gara-gara ceritanya yang mirip banget dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sekarang kita alami.
Sejak penyebaran virus Corona merebak pada awal 2020, film yang dibintangi Gwyneth Paltrow, Jude Law, Matt Damon, dan Marion Cottilard ini pun ditonton banyak orang.
Dikutip dari New York Times, pada akhir 2019, film ini cuma duduk di peringkat 270 pada katalog film Warner Bros Pictures, studio yang menjadi distributor film ini. Tapi pada awal 2020, "Contagion" langsung melonjak drastis ke posisi kedua, hanya kalah dari "Harry Potter".
Foto: Warner Bros Pictures
Di Amazon Prime Video, film besutan Steven Soderbergh ini juga jadi trending. Sementara di iTunes, masuk dalam daftar 10 besar.
Nah, buat kamu yang baru nonton film ini setelah COVID-19 merebak, mungkin dibuat penasaran oleh beberapa adegan yang gak terlalu jelas, dibuat implisit, seolah-olah sengaja bikin penonton bingung dan memikirkan jawabannya sendiri.
Supaya kamu gak pusing berkepanjangan, nih, bocorannya akan GenSINDO kasih, dikutip dari Looper. Yang belum nonton, tulisan ini bakal spoiler berat, ya. Jadi kalo gak suka kena spoiler, mending berhenti membaca sampai di sini. Yang tetap mau baca, yuk, lanjut!
1. KENAPA KARAKTER DR LEONORA ORANTES BERLARI SAAT AKHIR FILM?
Foto: Warner Bros Pictures
Dr Leonora (Marion Cottilard) adalah epidemiologis dari WHO yang ditugaskan ke Hong Kong dan Makau untuk meneliti asal virus MEV-1 dan cara penyebaran virus tersebut. Tapi di tengah jalan, dia malah diculik oleh penjemputnya, yang membawanya ke desa tempat si penjemput tinggal. Hanya tinggal anak-anak yang hidup di desa itu, sementara orang-orang dewasanya udah tewas semua gara-gara MEV-1. Leonora lalu ditawan di sana.
Si penculik lalu mengatakan bahwa Leonora akan dibebaskan kalau udah bisa membuat vaksinnya, dan memproduksi cukup vaksin untuk semua anak di desa tersebut. Pada akhirnya, Leonora bisa membuat vaksin, dan dia pun dibebaskan.
Namun saat udah di bandara, dia mendapat info bahwa dosis yang diberikan ke anak-anak bukanlah dosis untuk menyembuhkan, melainkan hanya sekadar dosis untuk 'menenangkan' secara psikologis. Demi mendengar info ini, Leonora langsung bangun dari tempat duduknya dan berlari.
Nah, kenapa dia berlari, dan larinya ke mana? Kita emang gak dikasih tahu secara eksplisit. Tapi kita dikasih lihat bahwa Leonora punya hubungan akrab dengan anak-anak di desa setelah tinggal selama berbulan-bulan di sana. Jadi kemungkinan besar, dia kembali lagi ke desa untuk ngasih tahu bahwa anak-anak itu masih dalam kondisi bahaya.
2. APAKAH ALAN KRUMWIEDE BENERAN SEMBUH DARI MEV-1?
Foto: Warner Bros Pictures
Satu lagi yang bikin bingung adalah soal cerita Alan (Jude Law), orang yang mendadak ngetop saat masa pandemi gara-gara menyebarkan teori konspirasi, mengaku terinfeksi virus tersebut, dan akhirnya sembuh. Dia mengaku bisa sembuh karena mengonsumsi ekstrak alami bernama Forsythia.
Gara-gara mengaku sembuh, Forsythia pun langsung laris manis diburu orang-orang. Alan juga dapat keuntungan materi besar gara-gara mempromosikan 'obat' tersebut. Bahkan saat virus akhirnya berhasil ditemukan dan diproduksi, Alan masih ngotot meyakinkan orang-orang supaya gak usah divaksin dan tetap mengonsumsi Forsythia aja. Padahal 'obat' ini belum terbukti secara ilmiah. Gara-gara ini juga, Alan akhirnya ditangkap polisi.
Sampai akhir film, kita gak pernah benar-benar tahu apakah Alan benar-benar yakin bahwa Forsythia bisa menyembuhkan manusia dari MEV-1 ataukah dia menipu orang-orang dengan menjual obat itu demi bisa dapat uang banyak.
Tapi ada adegan yang menunjukkan bahwa kayaknya poin pertamalah yang benar. Adegan itu adalah setelah Alan ditangkap polisi dan darahnya dites. Hasilnya, dia ternyata gak punya antibodi untuk melawan virus, yang artinya juga dia sebenarnya gak pernah terinfeksi virus tersebut.
Ini artinya, dia udah berbohong soal dia terkena virus, bohong bahwa dia bisa sembuh karena obat Forsythia, dan memanfaatkan kepanikan orang-orang dengan menjual obat palsu demi keuntungan pribadi.
3. DARI MANA ASAL VIRUS, DAN GIMANA CARA PENYEBARANNYA?
Foto: Warner Bros Pictures
Ini adalah pertanyaan terbesar dalam "Contagion". Saat awal film, kita dikasih tahu bahwa DNA virus terdiri dari DNA kelelawar dan babi. Ini menunjukkan bahwa ada mutasi di antara dua hewan itu sebelum akhirnya menulari manusia.
Lalu dalam akhir film, ada adegan kilas balik beberapa hari sebelum merebaknya virus. Yaitu saat kelelawar menjatuhkan potongan pisang yang udah dimakannya ke kandang babi. Seekor babi lalu memakan pisang tersebut.
Dari sini, bisa dibilang bahwa virus MEV-1 bermutasi dari kejadian tersebut. Yaitu setelah babi dipotong untuk disajikan di sebuah kasino di Makau, tempat Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) ada di situ. Beth lalu bersalaman dengan chef yang belum cuci tangan setelah menyiapkan sajian babi. Dari Beth lah, lalu virus ini menyebar dengan cepat.
Nah, itulah penjelasan hal-hal yang bikin penasaran dalam film "Contagion". Semoga kamu gak bingung lagi. Satu lagi, nih, jangan lupa cuci tangan, ya!
Sejak penyebaran virus Corona merebak pada awal 2020, film yang dibintangi Gwyneth Paltrow, Jude Law, Matt Damon, dan Marion Cottilard ini pun ditonton banyak orang.
Dikutip dari New York Times, pada akhir 2019, film ini cuma duduk di peringkat 270 pada katalog film Warner Bros Pictures, studio yang menjadi distributor film ini. Tapi pada awal 2020, "Contagion" langsung melonjak drastis ke posisi kedua, hanya kalah dari "Harry Potter".
Foto: Warner Bros Pictures
Di Amazon Prime Video, film besutan Steven Soderbergh ini juga jadi trending. Sementara di iTunes, masuk dalam daftar 10 besar.
Nah, buat kamu yang baru nonton film ini setelah COVID-19 merebak, mungkin dibuat penasaran oleh beberapa adegan yang gak terlalu jelas, dibuat implisit, seolah-olah sengaja bikin penonton bingung dan memikirkan jawabannya sendiri.
Supaya kamu gak pusing berkepanjangan, nih, bocorannya akan GenSINDO kasih, dikutip dari Looper. Yang belum nonton, tulisan ini bakal spoiler berat, ya. Jadi kalo gak suka kena spoiler, mending berhenti membaca sampai di sini. Yang tetap mau baca, yuk, lanjut!
1. KENAPA KARAKTER DR LEONORA ORANTES BERLARI SAAT AKHIR FILM?
Foto: Warner Bros Pictures
Dr Leonora (Marion Cottilard) adalah epidemiologis dari WHO yang ditugaskan ke Hong Kong dan Makau untuk meneliti asal virus MEV-1 dan cara penyebaran virus tersebut. Tapi di tengah jalan, dia malah diculik oleh penjemputnya, yang membawanya ke desa tempat si penjemput tinggal. Hanya tinggal anak-anak yang hidup di desa itu, sementara orang-orang dewasanya udah tewas semua gara-gara MEV-1. Leonora lalu ditawan di sana.
Si penculik lalu mengatakan bahwa Leonora akan dibebaskan kalau udah bisa membuat vaksinnya, dan memproduksi cukup vaksin untuk semua anak di desa tersebut. Pada akhirnya, Leonora bisa membuat vaksin, dan dia pun dibebaskan.
Namun saat udah di bandara, dia mendapat info bahwa dosis yang diberikan ke anak-anak bukanlah dosis untuk menyembuhkan, melainkan hanya sekadar dosis untuk 'menenangkan' secara psikologis. Demi mendengar info ini, Leonora langsung bangun dari tempat duduknya dan berlari.
Nah, kenapa dia berlari, dan larinya ke mana? Kita emang gak dikasih tahu secara eksplisit. Tapi kita dikasih lihat bahwa Leonora punya hubungan akrab dengan anak-anak di desa setelah tinggal selama berbulan-bulan di sana. Jadi kemungkinan besar, dia kembali lagi ke desa untuk ngasih tahu bahwa anak-anak itu masih dalam kondisi bahaya.
2. APAKAH ALAN KRUMWIEDE BENERAN SEMBUH DARI MEV-1?
Foto: Warner Bros Pictures
Satu lagi yang bikin bingung adalah soal cerita Alan (Jude Law), orang yang mendadak ngetop saat masa pandemi gara-gara menyebarkan teori konspirasi, mengaku terinfeksi virus tersebut, dan akhirnya sembuh. Dia mengaku bisa sembuh karena mengonsumsi ekstrak alami bernama Forsythia.
Gara-gara mengaku sembuh, Forsythia pun langsung laris manis diburu orang-orang. Alan juga dapat keuntungan materi besar gara-gara mempromosikan 'obat' tersebut. Bahkan saat virus akhirnya berhasil ditemukan dan diproduksi, Alan masih ngotot meyakinkan orang-orang supaya gak usah divaksin dan tetap mengonsumsi Forsythia aja. Padahal 'obat' ini belum terbukti secara ilmiah. Gara-gara ini juga, Alan akhirnya ditangkap polisi.
Sampai akhir film, kita gak pernah benar-benar tahu apakah Alan benar-benar yakin bahwa Forsythia bisa menyembuhkan manusia dari MEV-1 ataukah dia menipu orang-orang dengan menjual obat itu demi bisa dapat uang banyak.
Tapi ada adegan yang menunjukkan bahwa kayaknya poin pertamalah yang benar. Adegan itu adalah setelah Alan ditangkap polisi dan darahnya dites. Hasilnya, dia ternyata gak punya antibodi untuk melawan virus, yang artinya juga dia sebenarnya gak pernah terinfeksi virus tersebut.
Ini artinya, dia udah berbohong soal dia terkena virus, bohong bahwa dia bisa sembuh karena obat Forsythia, dan memanfaatkan kepanikan orang-orang dengan menjual obat palsu demi keuntungan pribadi.
3. DARI MANA ASAL VIRUS, DAN GIMANA CARA PENYEBARANNYA?
Foto: Warner Bros Pictures
Ini adalah pertanyaan terbesar dalam "Contagion". Saat awal film, kita dikasih tahu bahwa DNA virus terdiri dari DNA kelelawar dan babi. Ini menunjukkan bahwa ada mutasi di antara dua hewan itu sebelum akhirnya menulari manusia.
Lalu dalam akhir film, ada adegan kilas balik beberapa hari sebelum merebaknya virus. Yaitu saat kelelawar menjatuhkan potongan pisang yang udah dimakannya ke kandang babi. Seekor babi lalu memakan pisang tersebut.
Dari sini, bisa dibilang bahwa virus MEV-1 bermutasi dari kejadian tersebut. Yaitu setelah babi dipotong untuk disajikan di sebuah kasino di Makau, tempat Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) ada di situ. Beth lalu bersalaman dengan chef yang belum cuci tangan setelah menyiapkan sajian babi. Dari Beth lah, lalu virus ini menyebar dengan cepat.
Nah, itulah penjelasan hal-hal yang bikin penasaran dalam film "Contagion". Semoga kamu gak bingung lagi. Satu lagi, nih, jangan lupa cuci tangan, ya!
(her)