Jangan Buru-buru Nikah! Ini 5 Hal Penting yang Harus Kamu Tahu Sebelum Berumah Tangga
A
A
A
Menikah bukan cuma perkara menyatukan hati, tetapi juga menyatukan emosi, bahkan keluarga besar.
Banyak anak muda yang belum siap secara fisik dan psikis memilih untuk menikah pada usia dini. Akibatnya banyak dari pasangan muda berakhir pada perceraian, baik itu karena kekerasan rumah tangga atau perencanaan ekonomi rumah tangga yang belum matang.
Sebelum kamu memutuskan buru-buru menikah, yuk, simak dulu lima aspek penting yang harus kamu pikirin sebelum menikah.
1. KESIAPAN FISIK KAMU
Foto: Pexels
Kamu yang masih dalam tahap pertumbuhan, belum siap untuk berumah tangga. Terutama bagi para perempuan, organ reproduksi kamu yang belum matang, belum siap untuk mengandung dan melahirkan.
Menurut buku "Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita" yang ditulis dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG, dkk, menjelaskan bahwa kehamilan perempuan di bawah usia ideal menikah berisiko mengakibatkan keguguran, pendarahan saat melahirkan, bayi prematur, anemia, kanker payudara, kanker serviks, sampai menyebabkan kecacatan permanen pada bayi.
Jadi kalau kamu sayang pada pasangan dan anak kamu pada masa depan nanti, tunda dulu, ya, wacana menikahnya. Kesehatan dan keselamatan kamu yang paling utama.
2. EMOSI YANG BELUM STABIL RENTAN AKAN KEKERASAN
Foto: Pexels
Kekerasan ini gak cuma urusan kekerasan fisik, tapi juga kekerasan emosional. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (KEMENPPPA) menyatakan 42,7 persen perempuan yang belum menikah pernah mengalami kekerasan. Dari 10.847 pelaku kekerasan, 2.090 di antaranya berstatus sebagai pacar.
Nah, baru pacaran aja udah ada kekerasan, apalagi nanti kalau menikah. Kamu mau jadi korban KDRT?!
Jadi ada baiknya pikir-pikir dulu sebelum menikah. Lebih baik menunda dulu , matangkan emosi dan kedewasaan, daripada nantinya saling menyakiti.
3. KEMAMPUAN FINANSIAL
Foto: Pexels
Gak bisa dimungkiri bahwa menikah gak cuma tentang cinta, tetapi juga tentang tanggung jawab. Tanggungan kamu bukan lagi diri sendiri, tetapi juga pasangan kamu. Belum lagi kalau ada anak. Jadi, penting untuk mandiri secara finansial agar pernikahan kamu lebih terencana, dan anak kamu terjamin hidupnya. Perlu kamu tahu, salah satu alasan utama perceraian juga adalah karena masalah ekonomi.
Nah, pada masa produktif sekarang ini, lebih baik kamu fokus dulu untuk bekerja, menambah pengalaman, dan menambah ilmu. Perlu kamu ingat, pengalaman juga penting banget, lho, buat kamu sebagai modal mendidik anak. Kalo pengalaman hidup dan wawasan kamu sedikit, kamu bisa kesulitan untuk membimbing anak kamu mempersiapkan masa depannya.
4. YAKIN MAU MENINGGALKAN MASA MUDA YANG SERU?
Foto: Pexels
Kalau kamu menikah, peran kamu sebagai suami atau istri itu full time, gak bisa part time. Data dari BPS menunjukkan bahwa sebanyak 94,72 persen anak menikah dini mengalami putus sekolah. Data tersebut juga menyumbang angka pada partisipasi pendidikan yang rendah. Padahal sekali lagi, pendidikan adalah modal utama buat orang tua mendidik anak-anaknya.
Usia muda kayak gini adalah masa kamu untuk eksplorasi diri, mengembangkan bakat, supaya kamu bisa jadi sumber daya yang berguna. Jadi manfaatkanlah.
5. SABAR, JANGAN BURU-BURU!
Foto: Pexels
Menikah memang ibadah. Menikah juga bukti komitmen dan cinta kamu terhadap pasangan. Tapi kalau menikah cuma didasari cinta tanpa perencanaan, pernikahan malah bisa jadi cerita horor, loh!
Menurut BKKBN, usia ideal bagi seseorang untuk menikah adalah usia 21 bagi perempuan dan 25 bagi laki-laki. Pada usia tersebut, seseorang diyakini udah mencapai pertumbuhan yang maksimal, dan perkembangan emosi yang stabil.
Opsi kalian untuk memilih menunda pernikahan demi masa depan yang baik, adalah bukti cinta kalian yang luar biasa buat pasangan. Jangan takut kehilangan dia karena kalian belum siap. Kalau memang kalian punya hubungan yang kuat, si doi gak akan ke mana-mana, kok!
Muhammad Firda Azil
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @mf_azil
Banyak anak muda yang belum siap secara fisik dan psikis memilih untuk menikah pada usia dini. Akibatnya banyak dari pasangan muda berakhir pada perceraian, baik itu karena kekerasan rumah tangga atau perencanaan ekonomi rumah tangga yang belum matang.
Sebelum kamu memutuskan buru-buru menikah, yuk, simak dulu lima aspek penting yang harus kamu pikirin sebelum menikah.
1. KESIAPAN FISIK KAMU
Foto: Pexels
Kamu yang masih dalam tahap pertumbuhan, belum siap untuk berumah tangga. Terutama bagi para perempuan, organ reproduksi kamu yang belum matang, belum siap untuk mengandung dan melahirkan.
Menurut buku "Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita" yang ditulis dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG, dkk, menjelaskan bahwa kehamilan perempuan di bawah usia ideal menikah berisiko mengakibatkan keguguran, pendarahan saat melahirkan, bayi prematur, anemia, kanker payudara, kanker serviks, sampai menyebabkan kecacatan permanen pada bayi.
Jadi kalau kamu sayang pada pasangan dan anak kamu pada masa depan nanti, tunda dulu, ya, wacana menikahnya. Kesehatan dan keselamatan kamu yang paling utama.
2. EMOSI YANG BELUM STABIL RENTAN AKAN KEKERASAN
Foto: Pexels
Kekerasan ini gak cuma urusan kekerasan fisik, tapi juga kekerasan emosional. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (KEMENPPPA) menyatakan 42,7 persen perempuan yang belum menikah pernah mengalami kekerasan. Dari 10.847 pelaku kekerasan, 2.090 di antaranya berstatus sebagai pacar.
Nah, baru pacaran aja udah ada kekerasan, apalagi nanti kalau menikah. Kamu mau jadi korban KDRT?!
Jadi ada baiknya pikir-pikir dulu sebelum menikah. Lebih baik menunda dulu , matangkan emosi dan kedewasaan, daripada nantinya saling menyakiti.
3. KEMAMPUAN FINANSIAL
Foto: Pexels
Gak bisa dimungkiri bahwa menikah gak cuma tentang cinta, tetapi juga tentang tanggung jawab. Tanggungan kamu bukan lagi diri sendiri, tetapi juga pasangan kamu. Belum lagi kalau ada anak. Jadi, penting untuk mandiri secara finansial agar pernikahan kamu lebih terencana, dan anak kamu terjamin hidupnya. Perlu kamu tahu, salah satu alasan utama perceraian juga adalah karena masalah ekonomi.
Nah, pada masa produktif sekarang ini, lebih baik kamu fokus dulu untuk bekerja, menambah pengalaman, dan menambah ilmu. Perlu kamu ingat, pengalaman juga penting banget, lho, buat kamu sebagai modal mendidik anak. Kalo pengalaman hidup dan wawasan kamu sedikit, kamu bisa kesulitan untuk membimbing anak kamu mempersiapkan masa depannya.
4. YAKIN MAU MENINGGALKAN MASA MUDA YANG SERU?
Foto: Pexels
Kalau kamu menikah, peran kamu sebagai suami atau istri itu full time, gak bisa part time. Data dari BPS menunjukkan bahwa sebanyak 94,72 persen anak menikah dini mengalami putus sekolah. Data tersebut juga menyumbang angka pada partisipasi pendidikan yang rendah. Padahal sekali lagi, pendidikan adalah modal utama buat orang tua mendidik anak-anaknya.
Usia muda kayak gini adalah masa kamu untuk eksplorasi diri, mengembangkan bakat, supaya kamu bisa jadi sumber daya yang berguna. Jadi manfaatkanlah.
5. SABAR, JANGAN BURU-BURU!
Foto: Pexels
Menikah memang ibadah. Menikah juga bukti komitmen dan cinta kamu terhadap pasangan. Tapi kalau menikah cuma didasari cinta tanpa perencanaan, pernikahan malah bisa jadi cerita horor, loh!
Menurut BKKBN, usia ideal bagi seseorang untuk menikah adalah usia 21 bagi perempuan dan 25 bagi laki-laki. Pada usia tersebut, seseorang diyakini udah mencapai pertumbuhan yang maksimal, dan perkembangan emosi yang stabil.
Opsi kalian untuk memilih menunda pernikahan demi masa depan yang baik, adalah bukti cinta kalian yang luar biasa buat pasangan. Jangan takut kehilangan dia karena kalian belum siap. Kalau memang kalian punya hubungan yang kuat, si doi gak akan ke mana-mana, kok!
Muhammad Firda Azil
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @mf_azil
(her)