Huawei Freebuds 3, Bisa untuk iPhone, Mending Ini Daripada Airpods!

Awalnya dicemooh, tapi penjualan Apple AirPods dalam setahun sudah lebih besar dibandingkan pendapatan banyak perusahaan multinasional. Di 2020, Apple diprediksi dapat menjual 85 juta unit Airpods atau setara USD15 miliar.

Tapi, mengapa AirPods begitu populer? Pertama, karena simbol status. Keluaran Apple, dan punya banderol yang tidak murah. Dipasarkan Rp1,9 juta dan Rp3,8 juta untuk versi Pro.

Kedua, karena semakin populernya fitur earphone nirkabel. Ketiga, tampilannya yang minimalis dan sederhana, juga menjadi ikon fashion. Keempat, diklaim tidak mudah jatuh bahkan saat digunakan untuk berolahraga. Dan terakhir, karena iPhone terbaru tidak memiliki headphone jack. Menggunakan earphone nirkabel adalah langkah paling masuk akal.

Saingan AirPods
Jika Anda pengguna Android dan ingin menggunakan AirPods, ada banyak pilihan di pasaran. Mulai AirPods abal-abal dengan banderol ratusan ribu. Hingga ”AirPods” keluaran pabrikan seperti Huawei. Namanya Huawei FreeBuds 3, yang sudah dikenalkan pada akhir 2019 silam.

FreeBuds 3 merupakan earphone true-wireless tipe open-fit dengan desain serupa AirPods. Terutama dengan “tangkai” yang menjulur ke luar telinga. Bedanya, dengan banderol harga Rp2 jutaan untuk Huawei Freebuds 3, pengguna sudah mendapatkan fitur setara AirPods Pro seharga Rp3,8 juta. Termasuk tambahan beberapa fitur lain.

Memang Nyaman

Saya sendiri sudah tidak asing dengan produk earphone true-wireless. Tapi, terus terang tidak ada yang lama dipakai. Ujung-ujungnya saya kembali ke earphone kabel biasa. Selain suara kurang nendang, tidak ada yang benar-benar pas di telinga. Maksimal satu jam, telinga sudah sakit dan pegal.

Mulanya saya yakin FreeBuds 3 akan bernasib sama. Tapi, terus terang setelah memakainya seharian, saya cukup kagum dengan hasilnya. Telinga saya yang cukup rewel dan hanya cocok dengan in-ear headphone tertentu itu beradaptasi sangat baik dengan FreeBuds 3. Lebih dari satu jam saya gunakan di kereta Commuter Line ke kantor dan menemani aktivitas seharian, tidak sampai ada gejala pegal tau sakit.

Desain Desain Bionik Lumba-Lumba memang unik. Disisi lain saya kuatir jika earbuds nirkabel itu bisa jatuh saat saya berjalan atau berlari. Tapi, nyatanya tetap menempel erat dan tidak pernah sakalipun terjatuh.

Suara dan Fitur

Kualitas suara, menurut saya cukup baik. Cukup tebal, dan jelas. Tapi, tidak benar-benar istimewa. Tapi memang maklum. Jika ingin mengejar kualitas suara, earphone dengan kabel tetap jadi pilihan utama. Dengan teknologi wireless, kualitas diganti kepraktisan. Dan itu sangat wajar.

Selain kualitas, yang perlu diperhatikan di earphone nirkabel adalah latensi. Dan setelah saya coba sendiri, latensi di Freebuds 3 ini cukup minim. Sehingga audio sinkron dan imersif saat bermain game atau menonton video. Terbukti tetap asyik untuk dipakai ngegame, misalnya Call of Duty Mobile.

Ini karena Freebuds 3 menggunakan BLE dual-mode Bluetooth 5.1 SoC, transmisi Dual Channel Isochronous Huawei, serta prosesor audio 356 MHz. Sehingga koneksi Bluetoothnya stabil, juga akurat. Terutama chipset Kirin A1 yang penting dalam mengurangi latensi.

Casing dan Warna

Selayaknya earphone nirkabel lainnya, Freebuds 3 juga datang dengan casing penyimpanan yang berperan sebagai pengisi baterai. Bedanya, bentuknya cantik sekali. Apalagi, earphone yang saya review warna merah menyala (ada warna hitam dan putih). Benar-benar mencuri perhatian saat dipakai.

Berat casingnya hanya 48 gram, dan earphonenya 4,5 gram per earbuds. Jadi sangat praktis dibawa, dan tidak makan tempat. ringkas untuk dipegang atau disimpan di saku dan tas.

Untuk mengisi daya, sudah memakai USB tipe-C tradisional. Bisa juga menggunakan alas pengisian nirkabel untuk pengisian nirkabel cepat atau ponsel Huawei untuk reverse charging. Mengisi dayanya juga cukup cepat.

Active Noise Cancellation (ANC)

Tidak ada tombol di FreeBuds 3. Hanya perlu ketuk dua kali kanan untuk memutar / beralih musik, atau kiri untuk menghidupkan / mematikan fungsi Active Noise Cancellation (ANC). Oh ya, Huawei mengklaim ANC adalah earphone wireless open-fit pertama di dunia. Saya sendiri tidak asing dengan teknologi ANC. Karena memiliki earphone kabel dengan teknologi serupa.

Apakah ANC berguna? Ya. Ketika aktif, ANC akan mengurangi bising dilungkungan. Sehingga kita bisa fokus mendengarkan musik atau video. Di dalam kereta, ANC akan meredam suara berisik kereta. Membuat kita lebih nyaman.

ANC di FreeBuds 3 sendiri cukup baik. Hanya, saya bermasalah untuk memposisikan earbuds supaya pas di telinga. Sehingga saya harus sering mengatur ulang posisinya supaya pas. Dan itu tidak sekali, tapi berkali-kali dan kadang cukup mengganggu. Nah, yang menarik adalah kita bisa menyesuaikan level ANC lewat AI Life App. Ini memberikan FreeBuds 3 nilai plus.

Daya Tahan Baterai
Jika dipakai nonstop, daya tahan baterai 30 mAh FreeBuds 3 mencapai 4 jam. Tapi, dengan tambahan daya dari baterai 410 mAh kota pengisiannya, maka angkanya mencapai 20 jam. Ini menjawab keribetan soal earphone wireless yang harus di charge. Faktanya, isi dayanya cepat. Juga tahan lama. Untuk traveling pun akan tetap aman.

Untuk Komunikasi
Mencoba melakukan panggilan dengan FreeBuds 3 tidak ada masalah berarti. Suara saya didengar jelas, begitupun lawan bicara saya juga jernih. Klaimnya, ada teknologi untuk mengisolasi kebisingan angin. Terutama dengan desain Mic Duct yang aerodinamis. Bahkan saya berjalan di hari berangin, jogging, bahkan mengendarai kendaraan di kecepatan 20 km/jam.

Secara keseluruhan, earbuds ini memang termasuk mahal. Mengingat dengan bujet Rp500 ribu-Rp1 jutaan sudah bisa mendapat earphone kabel yang proper. Tapi, jika memang mencari earphone dengan fungsi, gaya, dan fitur terlengkap, FreeBuds 3 di harga Rp2 jutaan menawarkan banyak kelebihan dibanding kompetitornya.