Cara Mitsubishi Manfaatkan Outlander PHEV Semprot Disinfektan untuk Cegah Covid-19
A
A
A
Ternyata mobil listrik bisa jadi perangkat efektif untuk membantu melawan Covid-19. Ini, yang dilakukan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), mereka mengirim unit Mitsubishi Outlander PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) untuk membantu penyemprotan disinfekan di beberapa area di Jakarta yang telah berlangsung sejak Maret silam.
Ternyata, kegiatan ini jadi bagian dari kolaborasi PT MMKSI-PMI, untuk menjadikan unit Outlander PHEV sebagai salah satu unit tanggap darurat.
Manfaatkan Baterai Mobil
Mengapa mobil listrik efektif untuk penyemprotan disinfektan? Ternyata, karena Outlander PHEV memiliki kemampuan discharging untuk mengisi daya alat penyemprot disinfektan. Kemampuan discharging yang dimiliki mobil tersebut mencapai 1.500 watt sehingga akan sangat membantu dalam kondisi darurat sebagai sumber tenaga listrik.
Dengan kemampuan itu, tim yang bertugas dapat memaksimalkan kerja alat penyemprot disinfektan. Apalagi, ada 30 titik per hari yang dikunjungi oleh PMI. Unit tersebut akan terus mendukung program PMI selama pandemi Covid-19 di 5 (lima) area di Jakarta.
“Kami dapat dengan mudah menggunakan kembali alat semprot dan meningkatkan efektivitas kegiatan di lapangan,” ujar Ridwan S. Carman, Kepala Sub Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat.
SUV Listrik, tapi Tetap Tangguh
Mitsubishi Outlander PHEV tidak hanya ramah lingkungan karena menggunakan baterai, tapi juga dibekali fitur tangguh. Sebab, dilengkapi keunggulan SUV dan 4WD. Ini tentu berguna bagi PMI beserta relawannya untuk menjangkau area-area yang sulit dilalui.
Bagian bagasi luas kendaraan 5-seater tersebut memberi nilai lebih untuk tim yang bertugas. Sebab, di bagian belakang dapat dimaksimalkan untuk membawa peralatan.
Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, sejak dirilis di Indonesia pada 2019 silam, pihaknya berupaya mengutilisasi fitur-fitur Outlander PHEV agar dapat dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. ”Karena itu kami kolaborasi dengan PMI untuk menunjang kegiatan kemanusiaan,” ungkapnya.
Outlander PHEV menggunakan perpaduan baterai, motor dan juga mesin gasoline 2,4 L. Namun, sensasinya tetap seperti mengendarai mobil listrik, bukan hybrid. Ada tiga mode pengendaraan, yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode.
Pasar Lesu, Dorong Penjualan
Dampak Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia semakin terasa. Pasar mobil baru tahun ini diperkirakan akan merosot. Bahkan, Gaikindo memprediksi penjualan mobil di Indonesia hanya di kisaran 600.000 unit.
Maka, apm pun bergerak dengan membuat program penjualan yang menarik. Salah satunya melakukan pembelian kendaraan tanpa perlu keluar rumah.
”Kami tetap memberi layanan penjualan dan purnajual di seluruh jaringan dealer resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia. Tapi, aktivitas pemasaran secara digital ditingkatkan, juga menyediakan layanan penjualan serta purnajual kepada konsumen tanpa harus meninggalkan rumah,” Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI.
Berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), mereka mengirim unit Mitsubishi Outlander PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) untuk membantu penyemprotan disinfekan di beberapa area di Jakarta yang telah berlangsung sejak Maret silam.
Ternyata, kegiatan ini jadi bagian dari kolaborasi PT MMKSI-PMI, untuk menjadikan unit Outlander PHEV sebagai salah satu unit tanggap darurat.
Manfaatkan Baterai Mobil
Mengapa mobil listrik efektif untuk penyemprotan disinfektan? Ternyata, karena Outlander PHEV memiliki kemampuan discharging untuk mengisi daya alat penyemprot disinfektan. Kemampuan discharging yang dimiliki mobil tersebut mencapai 1.500 watt sehingga akan sangat membantu dalam kondisi darurat sebagai sumber tenaga listrik.
Dengan kemampuan itu, tim yang bertugas dapat memaksimalkan kerja alat penyemprot disinfektan. Apalagi, ada 30 titik per hari yang dikunjungi oleh PMI. Unit tersebut akan terus mendukung program PMI selama pandemi Covid-19 di 5 (lima) area di Jakarta.
“Kami dapat dengan mudah menggunakan kembali alat semprot dan meningkatkan efektivitas kegiatan di lapangan,” ujar Ridwan S. Carman, Kepala Sub Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat.
SUV Listrik, tapi Tetap Tangguh
Mitsubishi Outlander PHEV tidak hanya ramah lingkungan karena menggunakan baterai, tapi juga dibekali fitur tangguh. Sebab, dilengkapi keunggulan SUV dan 4WD. Ini tentu berguna bagi PMI beserta relawannya untuk menjangkau area-area yang sulit dilalui.
Bagian bagasi luas kendaraan 5-seater tersebut memberi nilai lebih untuk tim yang bertugas. Sebab, di bagian belakang dapat dimaksimalkan untuk membawa peralatan.
Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, sejak dirilis di Indonesia pada 2019 silam, pihaknya berupaya mengutilisasi fitur-fitur Outlander PHEV agar dapat dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. ”Karena itu kami kolaborasi dengan PMI untuk menunjang kegiatan kemanusiaan,” ungkapnya.
Outlander PHEV menggunakan perpaduan baterai, motor dan juga mesin gasoline 2,4 L. Namun, sensasinya tetap seperti mengendarai mobil listrik, bukan hybrid. Ada tiga mode pengendaraan, yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode.
Pasar Lesu, Dorong Penjualan
Dampak Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia semakin terasa. Pasar mobil baru tahun ini diperkirakan akan merosot. Bahkan, Gaikindo memprediksi penjualan mobil di Indonesia hanya di kisaran 600.000 unit.
Maka, apm pun bergerak dengan membuat program penjualan yang menarik. Salah satunya melakukan pembelian kendaraan tanpa perlu keluar rumah.
”Kami tetap memberi layanan penjualan dan purnajual di seluruh jaringan dealer resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia. Tapi, aktivitas pemasaran secara digital ditingkatkan, juga menyediakan layanan penjualan serta purnajual kepada konsumen tanpa harus meninggalkan rumah,” Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI.
(dng)