Biar Gak Ambyar Meski Berjarak, Ini 5 Tips Pacaran Selama Masa Karantina
A
A
A
Kangen udah pasti. Tapi daripada maksa keluar rumah dan ketemu si doi terus ditangkep polisi atau satpol PP, mending LDR-an aja.
Merebaknya wabah virus Corona memang memaksa kita untuk melakukan karantina diri sebagai upaya memutus rantai penularan. Walau harus berdiam diri di rumah dan membatasi segala kegiatan di luar rumah, bukan berarti kamu putus komunikasi dengan teman, apalagi pacar.
Nah, walaupun pandemi Corona sulit dikendalikan, tapi kemampuan kamu untuk mencintai dan memelihara hubungan romantis masih bisa banget dikendalikan. Kamu dan pacar bisa jadi tim yang hebat selama masa krisis ini, dan bisa bikin hubungan kalian semakin romantis ke depannya.
Nah, biar hati tetap anget dan gak ambyar meski jarak memisahkan, berikut tips menjaga hubungan dengan pacar selama masa physical distancing.
1. KREASIKAN CARA BERKOMUNIKASI
Hubungan yang harmonis dan sehat adalah cerminan dari komunikasi yang baik. Melansir dari Boldsky, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal Of Communication mengungkapkan bahwa pasangan yang LDR (Long Distance Relationship) sebenarnya bisa membuat hubungan jadi makin erat. Hubungan jarak jauh justru bikin pasangan makin erat, menyimpan rasa cinta dan rindu yang besar, dan makin yakin antara satu dan lain untuk melaju ke jenjang yang lebih serius.
Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan memanfaatkan segala teknologi yang tersedia. Gunakan cara yang beda dibandingkan dengan cara biasanya supaya hubungan kalian tetap romantis. Sejumlah aplikasi seru kayak Touchroom, Between, Couple, dan Avocado bisa dicoba. Aplikasi-aplikasi ini punya beberapa fitur unik yang bisa dipakai yang bikin seolah-olah fisik kamu dan pacar terasa dekat. Selain itu, aplikasi gawai lainnya seperti LINE, WhatsApp, Zoom, dan Skype bisa jadi pilihan pendukung.
2. MELAKUKAN HAL YANG DISUKA BERSAMA-SAMA
Lakukanlah kegiatan yang dapat membuat kalian melupakan ‘badai’ yang kini sedang berlangsung. Beberapa hal yang bisa kalian lakukan, di antaranya nonton film lewat video call, saling tukar resep, main gim online bareng, baca buku bareng, dan lain sebagainya.
Menurut Kasley Killam, Social Health Expert dari Harvard T.H. Chan School of Public Health Boston, Amerika Serikat, hal terpenting yang dibutuhkan oleh manusia adalah sebuah interaksi tatap muka. Hal ini dikarenakan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan bentuk komunikasi non-verbal dianggap penting untuk menciptakan ikatan (bonding).
3. MULAILAH DENGAN "AKU"
Selain romantis-romantisan, masa karantina diri bisa dipakai untuk membongkar seluruh permasalahan yang kemarin belum terselesaikan dengan pasangan. Hal ini supaya hubungan kalian lebih kuat saat situasi udah kembali normal.
Pada penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biobehavioral Medicine, tim peneliti mempelajari 192 pasangan dalam jangka waktu lebih dari 32 tahun dengan tujuan untuk mengetahui perilaku seseorang memengaruhi kehancuran suatu hubungan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pasangan yang menyelesaikan masalah dengan perdebatan dan pertengkaran cenderung lebih langgeng daripada mereka yang memilih cara lain untuk menyelesaikan masalah. Namun, usahakan untuk gak menggunakan bahasa yang memojokkan pasangan. Daripada bersikap reaktif dan menuding pasangan, lebih baik bicarakan tentang diri kamu. Mulailah dengan ‘aku’ dan sampaikan ganjalan yang sebenarnya kamu rasakan pada situasi ini. Jangan menjadi pendendam, tapi jadilah peredam.
4. UTAMAKAN KUALITAS, BUKAN KUANTITAS
Kualitas menjadi pacuan utama agar hubungan kamu tetap terjaga di tengah kondisi saat ini. Usahakan untuk tetap berfokus pada hal yang sedang kamu lakukan bersama pasangan, misalnya dengan melakukan obrolan secara mendalam. Terapkan prinsip quality time dengan membuat jadwal tertentu untuk kamu dan pasangan, supaya kalian bisa tetap merasa dekat.
Menurut Ratih Ibrahim, psikolog dari lembaga konseling pasangan Personal Growth, bahwa dalam berkomunikasi, kualitas lebih diutamakan dibandingkan kuantitas. Ini bisa berpengaruh terhadap romantisme pasangan karena romantisme jadi salah satu bagian penting dari keintiman. Keintiman adalah satu dari tiga bagian segitiga pilar cinta, selain passion dan komitmen.
5. SALING MENGUATKAN DI TENGAH PANDEMI
Saling menguatkan dengan pasangan adalah cerminan kedewasaanmu dalam menjalani suatu hubungan. Cobalah melakukan sejumlah pendekatan agar kalian yakin bisa sama-sama melewati masa-masa sulit ini bersama-sama. Menurut psikolog dan psikoterapis Barton Goldsmith Ph.D, hubungan yang baik artinya masing-masing pasangan saling percaya bahwa mereka bisa lebih baik dan kuat saat bersama.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @born2inform_
Merebaknya wabah virus Corona memang memaksa kita untuk melakukan karantina diri sebagai upaya memutus rantai penularan. Walau harus berdiam diri di rumah dan membatasi segala kegiatan di luar rumah, bukan berarti kamu putus komunikasi dengan teman, apalagi pacar.
Nah, walaupun pandemi Corona sulit dikendalikan, tapi kemampuan kamu untuk mencintai dan memelihara hubungan romantis masih bisa banget dikendalikan. Kamu dan pacar bisa jadi tim yang hebat selama masa krisis ini, dan bisa bikin hubungan kalian semakin romantis ke depannya.
Nah, biar hati tetap anget dan gak ambyar meski jarak memisahkan, berikut tips menjaga hubungan dengan pacar selama masa physical distancing.
1. KREASIKAN CARA BERKOMUNIKASI
Hubungan yang harmonis dan sehat adalah cerminan dari komunikasi yang baik. Melansir dari Boldsky, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal Of Communication mengungkapkan bahwa pasangan yang LDR (Long Distance Relationship) sebenarnya bisa membuat hubungan jadi makin erat. Hubungan jarak jauh justru bikin pasangan makin erat, menyimpan rasa cinta dan rindu yang besar, dan makin yakin antara satu dan lain untuk melaju ke jenjang yang lebih serius.
Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan memanfaatkan segala teknologi yang tersedia. Gunakan cara yang beda dibandingkan dengan cara biasanya supaya hubungan kalian tetap romantis. Sejumlah aplikasi seru kayak Touchroom, Between, Couple, dan Avocado bisa dicoba. Aplikasi-aplikasi ini punya beberapa fitur unik yang bisa dipakai yang bikin seolah-olah fisik kamu dan pacar terasa dekat. Selain itu, aplikasi gawai lainnya seperti LINE, WhatsApp, Zoom, dan Skype bisa jadi pilihan pendukung.
2. MELAKUKAN HAL YANG DISUKA BERSAMA-SAMA
Lakukanlah kegiatan yang dapat membuat kalian melupakan ‘badai’ yang kini sedang berlangsung. Beberapa hal yang bisa kalian lakukan, di antaranya nonton film lewat video call, saling tukar resep, main gim online bareng, baca buku bareng, dan lain sebagainya.
Menurut Kasley Killam, Social Health Expert dari Harvard T.H. Chan School of Public Health Boston, Amerika Serikat, hal terpenting yang dibutuhkan oleh manusia adalah sebuah interaksi tatap muka. Hal ini dikarenakan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan bentuk komunikasi non-verbal dianggap penting untuk menciptakan ikatan (bonding).
3. MULAILAH DENGAN "AKU"
Selain romantis-romantisan, masa karantina diri bisa dipakai untuk membongkar seluruh permasalahan yang kemarin belum terselesaikan dengan pasangan. Hal ini supaya hubungan kalian lebih kuat saat situasi udah kembali normal.
Pada penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biobehavioral Medicine, tim peneliti mempelajari 192 pasangan dalam jangka waktu lebih dari 32 tahun dengan tujuan untuk mengetahui perilaku seseorang memengaruhi kehancuran suatu hubungan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pasangan yang menyelesaikan masalah dengan perdebatan dan pertengkaran cenderung lebih langgeng daripada mereka yang memilih cara lain untuk menyelesaikan masalah. Namun, usahakan untuk gak menggunakan bahasa yang memojokkan pasangan. Daripada bersikap reaktif dan menuding pasangan, lebih baik bicarakan tentang diri kamu. Mulailah dengan ‘aku’ dan sampaikan ganjalan yang sebenarnya kamu rasakan pada situasi ini. Jangan menjadi pendendam, tapi jadilah peredam.
4. UTAMAKAN KUALITAS, BUKAN KUANTITAS
Kualitas menjadi pacuan utama agar hubungan kamu tetap terjaga di tengah kondisi saat ini. Usahakan untuk tetap berfokus pada hal yang sedang kamu lakukan bersama pasangan, misalnya dengan melakukan obrolan secara mendalam. Terapkan prinsip quality time dengan membuat jadwal tertentu untuk kamu dan pasangan, supaya kalian bisa tetap merasa dekat.
Menurut Ratih Ibrahim, psikolog dari lembaga konseling pasangan Personal Growth, bahwa dalam berkomunikasi, kualitas lebih diutamakan dibandingkan kuantitas. Ini bisa berpengaruh terhadap romantisme pasangan karena romantisme jadi salah satu bagian penting dari keintiman. Keintiman adalah satu dari tiga bagian segitiga pilar cinta, selain passion dan komitmen.
5. SALING MENGUATKAN DI TENGAH PANDEMI
Saling menguatkan dengan pasangan adalah cerminan kedewasaanmu dalam menjalani suatu hubungan. Cobalah melakukan sejumlah pendekatan agar kalian yakin bisa sama-sama melewati masa-masa sulit ini bersama-sama. Menurut psikolog dan psikoterapis Barton Goldsmith Ph.D, hubungan yang baik artinya masing-masing pasangan saling percaya bahwa mereka bisa lebih baik dan kuat saat bersama.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @born2inform_
(her)