9 Cara Mendeteksi Permintaan Maaf yang Tulus
A
A
A
Banyak orang meminta maaf saat melakukan kesalahan, tapi seberapa banyak, sih, yang benar-benar meminta maaf secara tulus, bukan sekadar memenuhi kewajiban untuk meminta maaf?
Menurut psikolog Harriet Lerner Ph.D. dikutip dari Psychology Today, ada sembilan cara untuk meminta maaf dengan benar, yang sekaligus bisa dipakai untuk melihat apakah kamu atau seseorang meminta maaf dengan ikhlas. Nah, baca lebih lanjut!
1. TIDAK PAKAI KATA "TAPI"
Foto: Freepik
Pernah menerima kata maaf dari seseorang, tapi ujungnya pake embel-embel, ".... tapi, kan, aku gini karena bla-bla-bla". Nah, ini jadi pertanda paling gampang bahwa permintaan maaf seseorang gak sungguh-sungguh dan dia masih mengedepankan egonya.
2. FOKUS PADA PERILAKUNYA, BUKAN RESPONS ORANG LAIN
Foto: Freepik
Saat meminta maaf, fokusnya ada pada perilaku yang salah, bukan respons orang lain. Misalnya, ucapkan "Maaf, ya, kemarin kata-kata aku jahat banget ke kamu", bukannya malah mengucapkan "Maaf, ya, kalau kamu tersinggung dengan kata-kata aku." Tau, kan, bedanya dua pernyataan maaf tadi?
3. FOKUS PADA ORANG YANG DIMINTAI MAAF
Foto: Freepik
Fokuslah pada orang yang disakiti. Jangan minta maaf, tapi setelah itu malah membicarakan perasaan orang yang meminta maaf. Ini, sih, namanya yang meminta maaf pengen dimengerti dan dimaklumi atas kesalahan yang dia perbuat.
4. TIDAK SIBUK MENCARI SIAPA YANG SALAH
Foto: Freepik
“Aku minta maaf, ya, tapi, kan, bukan sepenuhnya salahku, tapi juga salahnya kamu juga.” Nah, kalau ini yang terjadi, berarti permintaan maaf ini bisa dibilang gak tulus.
5. DITUNJUKKAN LEWAT TINDAKAN
Foto: Freepik
Minta maaf terbaik adalah yang ditunjukkan secara lisan dan perbuatan. Jadi minta maaf tanpa diikuti perbuatan yang lebih baik adalah sebuah kesia-siaan.
6. TIDAK MENGULANGI LAGI PERBUATANNYA
Foto: Freepik
Masih nyambung dengan poin sebelumnya, permintaan maaf yang tulus disertai dengan keinginan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ini harus ditunjukkan dengan kata-kata dan perbuatan.
7. TIDAK EMOSI
Foto: Freepik
Semakin sering seseorang berbuat salah, akan semakin sulit dimaafkan. Jadi jangan emosi saat orang yang disakiti mengungkit-ungkit lagi kesalahan yang sudah diperbuat.
8. JANGAN MEMAKSA UNTUK DIMAAFKAN
Foto: Freepik
Mirip dengan poin nomor tujuh, kesalahan yang diperbuat mungkin membuat luka yang dalam sehingga orang yang disakiti sulit untuk memaafkan. Jadi jangaN maksa untuk cepat-cepat dimaafkan hanya untuk membuat perasaan yang meminta maaf jadi lebih baik.
9. MAAF SAJA GAK CUKUP
Foto: Freepik
Kadang, kata maaf aja gak cukup untuk sebuah kesalahan fatal, apalagi kalo dilakukan berkali-kali. Kalau ini yang terjadi, orang yang berbuat salah harus memikirkan permintaan maaf yang lebih dari sekadar kata-kata.
Muthiara Ardiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Gunadarma
Instagram: @muthiaardian
Menurut psikolog Harriet Lerner Ph.D. dikutip dari Psychology Today, ada sembilan cara untuk meminta maaf dengan benar, yang sekaligus bisa dipakai untuk melihat apakah kamu atau seseorang meminta maaf dengan ikhlas. Nah, baca lebih lanjut!
1. TIDAK PAKAI KATA "TAPI"
Foto: Freepik
Pernah menerima kata maaf dari seseorang, tapi ujungnya pake embel-embel, ".... tapi, kan, aku gini karena bla-bla-bla". Nah, ini jadi pertanda paling gampang bahwa permintaan maaf seseorang gak sungguh-sungguh dan dia masih mengedepankan egonya.
2. FOKUS PADA PERILAKUNYA, BUKAN RESPONS ORANG LAIN
Foto: Freepik
Saat meminta maaf, fokusnya ada pada perilaku yang salah, bukan respons orang lain. Misalnya, ucapkan "Maaf, ya, kemarin kata-kata aku jahat banget ke kamu", bukannya malah mengucapkan "Maaf, ya, kalau kamu tersinggung dengan kata-kata aku." Tau, kan, bedanya dua pernyataan maaf tadi?
3. FOKUS PADA ORANG YANG DIMINTAI MAAF
Foto: Freepik
Fokuslah pada orang yang disakiti. Jangan minta maaf, tapi setelah itu malah membicarakan perasaan orang yang meminta maaf. Ini, sih, namanya yang meminta maaf pengen dimengerti dan dimaklumi atas kesalahan yang dia perbuat.
4. TIDAK SIBUK MENCARI SIAPA YANG SALAH
Foto: Freepik
“Aku minta maaf, ya, tapi, kan, bukan sepenuhnya salahku, tapi juga salahnya kamu juga.” Nah, kalau ini yang terjadi, berarti permintaan maaf ini bisa dibilang gak tulus.
5. DITUNJUKKAN LEWAT TINDAKAN
Foto: Freepik
Minta maaf terbaik adalah yang ditunjukkan secara lisan dan perbuatan. Jadi minta maaf tanpa diikuti perbuatan yang lebih baik adalah sebuah kesia-siaan.
6. TIDAK MENGULANGI LAGI PERBUATANNYA
Foto: Freepik
Masih nyambung dengan poin sebelumnya, permintaan maaf yang tulus disertai dengan keinginan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ini harus ditunjukkan dengan kata-kata dan perbuatan.
7. TIDAK EMOSI
Foto: Freepik
Semakin sering seseorang berbuat salah, akan semakin sulit dimaafkan. Jadi jangan emosi saat orang yang disakiti mengungkit-ungkit lagi kesalahan yang sudah diperbuat.
8. JANGAN MEMAKSA UNTUK DIMAAFKAN
Foto: Freepik
Mirip dengan poin nomor tujuh, kesalahan yang diperbuat mungkin membuat luka yang dalam sehingga orang yang disakiti sulit untuk memaafkan. Jadi jangaN maksa untuk cepat-cepat dimaafkan hanya untuk membuat perasaan yang meminta maaf jadi lebih baik.
9. MAAF SAJA GAK CUKUP
Foto: Freepik
Kadang, kata maaf aja gak cukup untuk sebuah kesalahan fatal, apalagi kalo dilakukan berkali-kali. Kalau ini yang terjadi, orang yang berbuat salah harus memikirkan permintaan maaf yang lebih dari sekadar kata-kata.
Muthiara Ardiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Gunadarma
Instagram: @muthiaardian
(her)