Yuk, Rayakan Purple Day Hari Ini!
A
A
A
Tahukah kamu bahwa hari ini atau 26 Maret setiap tahunnya dirayakan sebagai Purple Day secara internasional? Eits, Purple Day bukan berarti hari yang merayakan para pencinta warna ungu, lho ya!
Purple Day adalah hari peringatan akan kesadaran soal epilepsi. Dimulai pada 2008, Purple Day diinisiasi oleh seorang penyandang epilepsi asal Kanada, Cassidy Megan, karena ia ingin orang lain mulai membicarakan soal epilepsi.
Warna ungu dipilih karena melambangkan bunga lavender yang dikenal sebagai bunga epilepsi internasional. Bunga lavender disebut melambangkan isolasi dan kesepian, dua hal yang sering dikaitkan dengan epilepsi.
Foto: epilepsynl.com
Menariknya, essential oil lavender murni dianggap punya efek relaksasi pada tubuh dan otak, jadi bisa membantu mengurangi kejang.
Epilepsi adalah penyakit dengan kecenderungan untuk mengalami kejang yang dimulai di otak. Melansir dari World Health Organization (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis paling umum di dunia.
Sayangnya, stigma dan diskriminasi sosial masih menyelimuti para penyandang epilepsi. Itu sebabnya, Purple Day diadakan sebagai usaha menumpas berbagai kesalahpahaman soal epilepsi.
Untuk turut meningkatkan kesadaran soal epilepsi, melansir dari Epilepsy Foundation, berikut adalah fakta-fakta soal penyandang epilepsi dan penyakit epilepsi.
1. PENYANDANG EPILEPSI BISA BEKERJA
Foto: epilepsynl.com
Orang dengan gangguan kejang ditemukan di semua lapisan masyarakat. Mereka dapat bekerja dalam bisnis, pemerintahan, seni, dan segala macam profesi. Kalau stres mengganggu kejang mereka, maka mereka akan belajar cara mengelola stres. Meski begitu, ada beberapa jenis pekerjaan yang gak bisa dilakukan para penyandang epilepsi karena kemungkinan adanya masalah keamanan. Terlepas dari hal ini, penyandang epilepsi pada umumnya bisa bekerja.
2. PENYANDANG EPILEPSI BIASANYA TAK PUNYA KETERBATASAN FISIK
Foto: epilepsynl.com
Selama dan setelah kejang, seorang penyandang epilepsi mungkin mengalami kesulitan dalam bergerak atau melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan. Beberapa orang mungkin memiliki masalah dengan kemampuan fisik karena masalah neurologis lainnya. Selain masalah-masalah ini, seseorang yang gak mengalami kejang biasanya gak punya keterbatasan fisik.
3. EPILEPSI TIDAK MENULAR
Foto: Kraphix/Freepik
Tidak ada riset yang menunjukkan bahwa epilepsi bisa menular. Jadi, gak ada alasan untuk gak bergaul dengan penyandang epilepsi.
Purple Day dicanangkan demi menghapus stigma yang menghantui penyandang epilepsi. Oleh karena itu, yuk, edukasi diri dan orang lain untuk melawan stigma epilepsi!
Fauziatun Nabila Sudarko
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @fauziatunnabila
Purple Day adalah hari peringatan akan kesadaran soal epilepsi. Dimulai pada 2008, Purple Day diinisiasi oleh seorang penyandang epilepsi asal Kanada, Cassidy Megan, karena ia ingin orang lain mulai membicarakan soal epilepsi.
Warna ungu dipilih karena melambangkan bunga lavender yang dikenal sebagai bunga epilepsi internasional. Bunga lavender disebut melambangkan isolasi dan kesepian, dua hal yang sering dikaitkan dengan epilepsi.
Foto: epilepsynl.com
Menariknya, essential oil lavender murni dianggap punya efek relaksasi pada tubuh dan otak, jadi bisa membantu mengurangi kejang.
Epilepsi adalah penyakit dengan kecenderungan untuk mengalami kejang yang dimulai di otak. Melansir dari World Health Organization (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis paling umum di dunia.
Sayangnya, stigma dan diskriminasi sosial masih menyelimuti para penyandang epilepsi. Itu sebabnya, Purple Day diadakan sebagai usaha menumpas berbagai kesalahpahaman soal epilepsi.
Untuk turut meningkatkan kesadaran soal epilepsi, melansir dari Epilepsy Foundation, berikut adalah fakta-fakta soal penyandang epilepsi dan penyakit epilepsi.
1. PENYANDANG EPILEPSI BISA BEKERJA
Foto: epilepsynl.com
Orang dengan gangguan kejang ditemukan di semua lapisan masyarakat. Mereka dapat bekerja dalam bisnis, pemerintahan, seni, dan segala macam profesi. Kalau stres mengganggu kejang mereka, maka mereka akan belajar cara mengelola stres. Meski begitu, ada beberapa jenis pekerjaan yang gak bisa dilakukan para penyandang epilepsi karena kemungkinan adanya masalah keamanan. Terlepas dari hal ini, penyandang epilepsi pada umumnya bisa bekerja.
2. PENYANDANG EPILEPSI BIASANYA TAK PUNYA KETERBATASAN FISIK
Foto: epilepsynl.com
Selama dan setelah kejang, seorang penyandang epilepsi mungkin mengalami kesulitan dalam bergerak atau melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan. Beberapa orang mungkin memiliki masalah dengan kemampuan fisik karena masalah neurologis lainnya. Selain masalah-masalah ini, seseorang yang gak mengalami kejang biasanya gak punya keterbatasan fisik.
3. EPILEPSI TIDAK MENULAR
Foto: Kraphix/Freepik
Tidak ada riset yang menunjukkan bahwa epilepsi bisa menular. Jadi, gak ada alasan untuk gak bergaul dengan penyandang epilepsi.
Purple Day dicanangkan demi menghapus stigma yang menghantui penyandang epilepsi. Oleh karena itu, yuk, edukasi diri dan orang lain untuk melawan stigma epilepsi!
Fauziatun Nabila Sudarko
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @fauziatunnabila
(her)