Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Jum'at, 13 Maret 2020 - 11:30 WIB
Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda
Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda
A A A
Rabu lalu (11/3), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota sebagai wilayah yang punya risiko kontaminasi terbesar penyebaran virus COVID-19.

Ini pastinya bikin para pengguna setia KRL atau commuter line, mesti lebih sigap menjaga diri dari terjangan virus. PT KAI pernah menyebut bahwa jumlah total penumpang KRL mencapai nyaris satu juta per harinya. Jadi bisa dibayangkan betapa banyak orang saling berinteraksi, apalagi pas jam-jam sibuk.

Sementara dikutip dari iNews, hingga saat ini kasus positif COVID-19 di Indonesia udah mencapai 34 pasien. Dikutip dari situs web Kemenkes, virus ini nyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut saat bersin atau batuk yang bisa banget nularin orang lain.

Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Foto: Freepik

Nah, gara-gara model penyebarannya yang sama dengan influenza, salah satu pengguna commuter line, Blee, pun jadi makin berhati-hati saat naik KRL. Apalagi dia pasti naik KRL setiap hari untuk sampai ke kampus. Dia bilang, dia rela nge-skip hingga dua kereta arah ke rumahnya demi menghindari jam-jam padat penumpang kereta.

Berbeda dengan Dee, seorang pejuang PP (pulang-pergi) Bogor-Depok. Dia merasa jadi lebay banget dalam menghadapi wabah ini.

“Aku nahan-nahan banget gak pegangan apapun. Jadi, pas di kereta aku prefer pasang kuda-kuda. Lebarin kaki dikit biar bisa nahan beban aku,” ujarnya sambil merasa malu seolah tengah membuat pengakuan dosa.

“Terus kalo mau pegang cantelan di atas, aku gulung dulu sedikit jaket aku. Jadi, aku pegangan ketutupan sama jaket,” tambahnya.

Dee juga bilang, situasi KRL yang ditumpanginya pernah mirip banget dengan situasi dalam film "The Flu". Ini karena banyak penumpang yang pake masker, lebih dari biasanya.

“Waktu hari ke-2 atau ke-3 setelah berita keluar (kasus positif corona pertama di Indonesia), pas mau pulang, kan, aku dari Depok, ya, itu serem banget kayak di film "The Flu". Orang-orang yang turun dari kereta bermasker semua rata-rata,” ceritanya.


Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Foto: Freepik

Hal yang sama juga dilakukan Aca, mahasiswi semester 2 yang juga pengguna setia KRL. Aca yang harus berangkat dari Stasiun Buaran menuju Stasiun Palmerah juga kadang merasa paranoid karena mau gak mau harus ikut rombongan kereta arah Bogor saat dia hendak pulang ke rumah.

Saat ditanya bagaimana dia menyiasati supaya gak kena Covid-19, dia bilang sekarang jadi jarang pake pegangan di KRL. “Hanya bermodalkan kaki buat nahan. Kalau terpaksa pegang tiang, pegang sesekali aja, itu pun gak genggam, hanya dua jari gitu,” katanya.

Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Foto: Freepik

Bukan cuma Aca yang bersiaga, bahkan ibunya sampai nyuruh dia supaya pake sarung tangan plastik kalau naik KRL.

“Disuruh bawa sarung tangan plastik buat pegangan tiang, tapi malu," katanya sambil tertawa. “Berasa astronot. Udah pakai masker terus jaketan lah, ya, malu kalau pake sarung tangan juga,” tambahnya.

Lain lagi Nisa, karyawan berusia 24 tahun. Tiap hari dia harus naik KRL dari Stasiun Tangerang-Duri dilanjut dengan Stasiun Duri-Tanahabang. Ia merasa lega saat tahu KRL dari Stasiun Tangerang-Duri sudah sigap dengan menyediakan hand sanitizer di tiap gerbongnya.

Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Foto: SINDOnews

Cuma beberapa kali kalo ada yang batuk-batuk di KRL gak pake masker, satu gerbong langsung melihat ke orang itu termasuk aku. Naluri kali, ya, saking waspadanya,” ungkapnya.

Nisa juga mengaku bakal auto menghindar pindah tempat duduk atau pindah tempat berdiri, saat ada penumpang yang bersin dengan semena-mena alias gak pake masker.

Yang nyebelin, dengan situasi yang seharusnya tiap orang saling bantu, ada aja orang-orang yang memanfaatkan situasi. Nisa dan kakaknya pernah menangkap basah aksi curang salah satu penumpang KRL yang pernah dia tumpangi.

Merasa difasilitasi oleh negara alias gratisan, penumpang tersebut sengaja bawa botol refill untuk hand sanitizer dari rumahnya.

Repotnya Naik KRL Saat Wabah Corona, Sampe Pasang Kuda-Kuda

Foto: Dok. Nisa

“Aku dan kakakku menangkap basah orang ngambilin hand-sanitizer. Bawa botol sendiri ukuran sekitar 50-100 ml. Mirip botol hand-sanitizer kecil,” katanya sebal.

Nah, yang begitu gak boleh, ya, teman-teman. Jaga kesehatan dan kebersihan memang penting, tapi juga jangan nyolong properti publik.

Kalau kamu, apa punya strategi khusus buat jaga-jaga dari si Corona?

Rahma Indina Harbani
Kontributor GenSINDO
Institut Pertanian Bogor
Instagram: @rahmaharbani
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9647 seconds (0.1#10.140)