Kasus Ravi, Ini Cara-Cara Ekstrem Seleb Korea Hindari Wamil menurut Staf Kejaksaan
loading...

Ravi VIXX tengah diselidiki terkait kasus pemalsuan riwayat kesehatan lewat jasa calo untuk hindari wamil. Foto/via Naver
A
A
A
JAKARTA - Rapper Ravi dari grup idol K-pop VIXX dituduh menggunakan jasa calo untuk memalsukan riwayat kesehatannya agar lolos dari tugas wajib militer (wamil)
Pada Oktober 2022, Ravi resmi menjalani wajib militer dalam usia 29 tahun atau batas akhir umur seorang pria Korea harus menjalani wamil. Ia ditugaskan menjadi pekerja sosial dengan alasan kesehatan.
Perlu diketahui, untuk menjalani wamil, setiap individu harus melakukan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh terlebih dahulu. Hasil uji kesehatan itu akan dikeluarkan oleh dokter militer berupa grade atau tingkatan dari 1 hingga 7.
Level 1-3 artinya orang tersebut dianggap bisa ditempatkan sebagai tentara aktif di lapangan. Level 4, yaitu yang diterima Ravi, hanya ditempatkan sebagai pelayan publik atau pekerja sosial. Adapun level 5-7 dibebaskan dari wamil, tapi jika terjadi perang, maka mereka wajib bekerja di pabrik pembuat senjata atau yang terkait.
Belakangan, nama Ravi disebut dalam laporan terkini SBS tentang jasa pemalsuan riwayat kesehatan yang dilakukan oleh seorang calo yang disebut Broker Goo. Sang rapper dengan hak cipta lagu terbanyak di Korea Selatan itu dikatakan memalsukan kesehatannya hingga bisa mendapat vonis mengidap epilepsi. Ini membuatnya hanya mendapat grade 4 dalam tes kesehatan.
![Kasus Ravi, Ini Cara-Cara Ekstrem Seleb Korea Hindari Wamil menurut Staf Kejaksaan]()
Foto: Yonhap
Masih dari laporan SBS, sang calo menyebut para kliennya mulai dari rapper, selebritas, bintang olahraga, hingga anak politikus dan konglomerat. Atas pengakuan ini, Administrasi Tenaga Kerja Militer (Military Manpower Admistration) kini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini.
Sementara itu mengutip Allkpop, seorang pengacara yang pernah bekerja sebagai staf kejaksaan di Administrasi Tenaga Kerja Militer membeberkan kasus ini lebih lanjut. Pria bernama Yoon Byung-kwan ini memaparkan ceritanya saat tampil dalam program radio di YTN.
Ia bercerita, saat dirinya bertugas, ada banyak metode pemalsuan yang digunakan untuk bisa lolos atau turun grade saat pemeriksaan tes kesehatan. Ia pun berkomentar terkait kasus tuduhan terhadap Ravi yang menyatakan dirinya menderita epilepsi.
Katanya, berdasarkan aturan pemeriksaan, meskipun tidak ditemukan kelainan pada tes EEG, tapi kalau seseorang punya riwayat pengobatan selama satu tahun atau lebih, mereka bisa menerima level 4. "Kalau mereka punya riwayat pengobatan 2 tahun atau lebih, mereka bisa mendapatkan penilaian level 5," ujarnya.
Pada Oktober 2022, Ravi resmi menjalani wajib militer dalam usia 29 tahun atau batas akhir umur seorang pria Korea harus menjalani wamil. Ia ditugaskan menjadi pekerja sosial dengan alasan kesehatan.
Perlu diketahui, untuk menjalani wamil, setiap individu harus melakukan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh terlebih dahulu. Hasil uji kesehatan itu akan dikeluarkan oleh dokter militer berupa grade atau tingkatan dari 1 hingga 7.
Level 1-3 artinya orang tersebut dianggap bisa ditempatkan sebagai tentara aktif di lapangan. Level 4, yaitu yang diterima Ravi, hanya ditempatkan sebagai pelayan publik atau pekerja sosial. Adapun level 5-7 dibebaskan dari wamil, tapi jika terjadi perang, maka mereka wajib bekerja di pabrik pembuat senjata atau yang terkait.
Belakangan, nama Ravi disebut dalam laporan terkini SBS tentang jasa pemalsuan riwayat kesehatan yang dilakukan oleh seorang calo yang disebut Broker Goo. Sang rapper dengan hak cipta lagu terbanyak di Korea Selatan itu dikatakan memalsukan kesehatannya hingga bisa mendapat vonis mengidap epilepsi. Ini membuatnya hanya mendapat grade 4 dalam tes kesehatan.

Foto: Yonhap
Masih dari laporan SBS, sang calo menyebut para kliennya mulai dari rapper, selebritas, bintang olahraga, hingga anak politikus dan konglomerat. Atas pengakuan ini, Administrasi Tenaga Kerja Militer (Military Manpower Admistration) kini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini.
Sementara itu mengutip Allkpop, seorang pengacara yang pernah bekerja sebagai staf kejaksaan di Administrasi Tenaga Kerja Militer membeberkan kasus ini lebih lanjut. Pria bernama Yoon Byung-kwan ini memaparkan ceritanya saat tampil dalam program radio di YTN.
Ia bercerita, saat dirinya bertugas, ada banyak metode pemalsuan yang digunakan untuk bisa lolos atau turun grade saat pemeriksaan tes kesehatan. Ia pun berkomentar terkait kasus tuduhan terhadap Ravi yang menyatakan dirinya menderita epilepsi.
Katanya, berdasarkan aturan pemeriksaan, meskipun tidak ditemukan kelainan pada tes EEG, tapi kalau seseorang punya riwayat pengobatan selama satu tahun atau lebih, mereka bisa menerima level 4. "Kalau mereka punya riwayat pengobatan 2 tahun atau lebih, mereka bisa mendapatkan penilaian level 5," ujarnya.
Lihat Juga :