Makna 10 Lagu dari Album Indigo RM BTS, Bisa Jadi Panduan Hidup!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Leader BTS RM alias Kim Nam-joon telah merilis album solo resmi pertamanya yang bertajuk Indigo, berisi catatan kehidupan dan pemikirannya dalam rentang waktu 2019-2022.
Album ini berisi 10 lagu dengan beragam genre, mulai dari neo-soul, funk, pop, rock, folk, RnB, city pop, hingga pop balada. Adapun mayoritas lagunya ia nyanyikan bersama para penyanyi beken dan musisi legendaris, baik dari Korea Selatan maupun Amerika, seperti Erykah Badu dan Youjeen dari band rock Cherry Filter.
Sebelumnya, RM telah melahirkan dua album mixtape, yaitu RM (2015) dan Mono (2018). RM adalah album yang menunjukkan driinya sebagai rapper, dan hanya dirilis di SoundCloud. Sedangkan Mono adalah catatan kehidupannya dari tahun 2016 hingga 2018.
Indigo yang dirilis pada 2 Desember lalu sejauh ini telah mencatat beberapa rekor, salah satunya album debut solois Korea terbesar di Spotify dengan jumlah stream 20,6 juta pada hari pertamanya. Meski begitu, RM menegaskan bahwa targetnya untuk album Indigo bukanlah di tangga lagu dan penjualan, tapi pada keabadian dan pengaruh lagu-lagunya dalam kehidupan para pendengarnya.
Karena itulah, RM mengatakan bahwa ia berharap pendengar mau mendengarkan album tersebut secara kronologis, dari awal sampai akhir. Ia juga menegaskan agar pendengar mau menyimak tiap lirik lagunya agar memahami pesan yang ingin disampaikannya dalam tiap lagu.
Memang, tiap lagu dalam album Indigo bisa dinterpretasikan berbeda oleh tiap orang. RM pun memberikan pesan yang berlapis-lapis dalam satu lagu. Namun kurang lebih berikut ini pesan umum yang ingin disampaikannya dalam 10 lagu dalam album Indigo.
1. Yun
Lagu ini ia nyanyikan bersama Erykah Badu, musisi legendaris dari Amerika berjuluk Queen of Neo-Soul. Adapun judul lagunya diambil dari nama pelukis Korea yang juga legendaris, Yun Hyongkeun. Foto lukisan di sampul album Indigo juga adalah lukisan Yun.
Yun jadi panutan bagi RM. Ia bahkan mengatakan dirinya kerap berbicara dengan lukisan-lukisan Yun yang dikoleksinya saat dirinya tengah lelah dan hilang arah sebagai seorang seniman yang tengah berada dalam popularitas tertingginya.
Yun ditempatkan sebagai lagu pertama dalam Indigo karena lagu ini memang menjadi esensi dari seorang Kim Nam-joon sebagai seniman. Ia membuka lagu ini dengan kata-kata, "F*** trendsetter", serta mengulang-ulang lirik "I wanna be a human 'fore I do some art" ("aku ingin menjadi manusia terlebih dahulu sebelum membuat karya seni").
RM menjelaskan bahwa dirinya harus mengutamakan hatinya dalam membuat musik, bukan sekadar mengejar popularitas dan posisi tinggi di tangga lagu. "Kita harus keluar, bertemu orang-orang, menjalani hidup, bukan cuma duduk di studio saja. Dari situ, baru kita bisa benar-benar membuat art," ujarnya dalam video RM 'Indigo' Album Magazine Film yang dirilis di kanal YouTube BANGTANTV.
Adapun Erykah Badu dipilihnya sebagai rekan berduet karena dengan status dan usianya yang telah mencapai 51 tahun, lirik yang dinyanyikannya akan terasa bagainasihat seorang mentor pada muridnya. Narasi dari pelukis Yun juga dijadikan intro dan outro dari lagu ini.
2. Still Life
Lagu pop funk ini dinyanyikan RM bersama Anderson .Pak, dan masih terkait dengan lukisan. Still Life adalah istilah dalam seni rupa yang menunjukkan sebuah karya seni berupa benda mati dari alam atau buatan manusia (bunga, buah, dan lainnya).
RM menjelaskan, dalam lukisan "still life", objek yang digambar akan mati, tapi objek itu akan tetap abadi dalam lukisan tersebut. Adapun makna lagu Still Life justru agak berkebalikan, karena RM merasa dirinya sebagai member BTS selalu jadi sorotan dan "dibingkai" bagai lukisan di galeri, tapi ia tidak ingin "mati", melainkan ingin terus berjalan dan berkarya.
3. All Day
All Day dinyanyikan RM bersama Tablo dari grup rap Epik High, yang dianggapnya sebagai sahabat sekaligus mentor dalam industri musik. Pesan umum All Day adalah "hidup itu memang menyebalkan, tapi life goes on".
Album ini berisi 10 lagu dengan beragam genre, mulai dari neo-soul, funk, pop, rock, folk, RnB, city pop, hingga pop balada. Adapun mayoritas lagunya ia nyanyikan bersama para penyanyi beken dan musisi legendaris, baik dari Korea Selatan maupun Amerika, seperti Erykah Badu dan Youjeen dari band rock Cherry Filter.
Sebelumnya, RM telah melahirkan dua album mixtape, yaitu RM (2015) dan Mono (2018). RM adalah album yang menunjukkan driinya sebagai rapper, dan hanya dirilis di SoundCloud. Sedangkan Mono adalah catatan kehidupannya dari tahun 2016 hingga 2018.
Indigo yang dirilis pada 2 Desember lalu sejauh ini telah mencatat beberapa rekor, salah satunya album debut solois Korea terbesar di Spotify dengan jumlah stream 20,6 juta pada hari pertamanya. Meski begitu, RM menegaskan bahwa targetnya untuk album Indigo bukanlah di tangga lagu dan penjualan, tapi pada keabadian dan pengaruh lagu-lagunya dalam kehidupan para pendengarnya.
Karena itulah, RM mengatakan bahwa ia berharap pendengar mau mendengarkan album tersebut secara kronologis, dari awal sampai akhir. Ia juga menegaskan agar pendengar mau menyimak tiap lirik lagunya agar memahami pesan yang ingin disampaikannya dalam tiap lagu.
Memang, tiap lagu dalam album Indigo bisa dinterpretasikan berbeda oleh tiap orang. RM pun memberikan pesan yang berlapis-lapis dalam satu lagu. Namun kurang lebih berikut ini pesan umum yang ingin disampaikannya dalam 10 lagu dalam album Indigo.
1. Yun
Lagu ini ia nyanyikan bersama Erykah Badu, musisi legendaris dari Amerika berjuluk Queen of Neo-Soul. Adapun judul lagunya diambil dari nama pelukis Korea yang juga legendaris, Yun Hyongkeun. Foto lukisan di sampul album Indigo juga adalah lukisan Yun.
Yun jadi panutan bagi RM. Ia bahkan mengatakan dirinya kerap berbicara dengan lukisan-lukisan Yun yang dikoleksinya saat dirinya tengah lelah dan hilang arah sebagai seorang seniman yang tengah berada dalam popularitas tertingginya.
Yun ditempatkan sebagai lagu pertama dalam Indigo karena lagu ini memang menjadi esensi dari seorang Kim Nam-joon sebagai seniman. Ia membuka lagu ini dengan kata-kata, "F*** trendsetter", serta mengulang-ulang lirik "I wanna be a human 'fore I do some art" ("aku ingin menjadi manusia terlebih dahulu sebelum membuat karya seni").
RM menjelaskan bahwa dirinya harus mengutamakan hatinya dalam membuat musik, bukan sekadar mengejar popularitas dan posisi tinggi di tangga lagu. "Kita harus keluar, bertemu orang-orang, menjalani hidup, bukan cuma duduk di studio saja. Dari situ, baru kita bisa benar-benar membuat art," ujarnya dalam video RM 'Indigo' Album Magazine Film yang dirilis di kanal YouTube BANGTANTV.
Adapun Erykah Badu dipilihnya sebagai rekan berduet karena dengan status dan usianya yang telah mencapai 51 tahun, lirik yang dinyanyikannya akan terasa bagainasihat seorang mentor pada muridnya. Narasi dari pelukis Yun juga dijadikan intro dan outro dari lagu ini.
2. Still Life
Lagu pop funk ini dinyanyikan RM bersama Anderson .Pak, dan masih terkait dengan lukisan. Still Life adalah istilah dalam seni rupa yang menunjukkan sebuah karya seni berupa benda mati dari alam atau buatan manusia (bunga, buah, dan lainnya).
RM menjelaskan, dalam lukisan "still life", objek yang digambar akan mati, tapi objek itu akan tetap abadi dalam lukisan tersebut. Adapun makna lagu Still Life justru agak berkebalikan, karena RM merasa dirinya sebagai member BTS selalu jadi sorotan dan "dibingkai" bagai lukisan di galeri, tapi ia tidak ingin "mati", melainkan ingin terus berjalan dan berkarya.
3. All Day
All Day dinyanyikan RM bersama Tablo dari grup rap Epik High, yang dianggapnya sebagai sahabat sekaligus mentor dalam industri musik. Pesan umum All Day adalah "hidup itu memang menyebalkan, tapi life goes on".