10 Film Superhero Paling Kontroversial, Ada yang Belum Dirilis
loading...
A
A
A
Tidak semua maniak film suka film superhero . Tapi, meski mereka membencinya, genre ini cukup populer sehingga tetap bertahan. Banyak film superhero yang sudah ada dan yang akan datang mengilustrasikan bagaimana genre itu, film itu juga mendapatkan kontroversi.
Kontroversi itu sesuai dengan jalannya di film yang begitu terbuka bergulat dengan kebaikan dan kejahatan, sifat manusia, dan kekuasaan. Karena alasan itulah, film superhero itu tetap kuat. Ini terutama terjadi pada franchise superhero seperti Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU).
Film superhero tertentu memang punya volume tinggi serangan balik atau umpan balik yang kontradiktif. Terkadang, itu karena alasan tematik yang biasa dan kadang karena alasan lain. Apa saja film superhero paling kontroversial sejauh ini? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: TechCrunch
Mulut busuk Deadpool tidak lolos dari perhatian di film perdananya. Akibatnya, Deadpool menjadi film paling banyak dikeluhkan karena kekerasan, ketelanjangan, dan bahasanya yang eksplisit. Film itu dirilis pada 2016.
Kontroversi itu belum selesai. Pada Juli 2022, Disney+ mengumumkan rencana untuk menambahkan film berating R, termasuk Deadpool, ke layanan mereka—di akun non-anak-anak. Sekali lagi, sejumlah penggguna bersiap, meski Ryan Reynolds dengan cepat berkelakar tentang sejarah panjang Disney membuat film traumatik secara emosional.
Foto: YouTube
Ketika DC mengumumkan rencana untuk mengadaptasi Batman: The Killing Joke menjadi film animasi, banyak penggemar menantikan cerita baru dan intepretasi dinamik. Batman: The Killing Joke adalah novel grafis kelam dan ikonik karya Alan Moore yang dirilis pada 1987. Sayang, film yang dirilis pada 2016 tidak menghidupkan materi sumbernya dan membuatnya jadi lebih buruk.
Film itu menerima caci maki karena gagal menghadapi dinginnya Batgirl. Selain itu, film itu juga dicaci maki karena memasukkan hubungan seksual problematik antara Batgirl dan Batman. Penggemar juga kecewa karena film itu mengencerkan cerita menarik tentang sifat baik dan jahat.
Foto: Syfy
Kampanye promosi Spider-Man sudah berjalan ketika World Trade Center diserang pada 11 September 2001. Sayangnya, foto kampanye itu menggambarkan cakrawala New York City, termasuk World Trade Center. Film yang disutradarai Sam Raimi itu dirilis pada 2002.
Konten promosi itu lantas ditarik atau diedit. Termasuk sebuah trailer di mana Spider-Man menjaring Menara Kembar itu dan sebuah foto di mana cakrawala (termasuk menara itu) tercermin di topeng Spidey. Film itu sukses secara komersial dan kritis, tapi masih butuh dibetulkan—meski bukan kesalahannya sendiri—sebelum masuk bioskop.
Foto: Batman News
Penggemar kecewa ketika Zack Snyder mundur dari kursi sutradara Justice League menyusul kematian putrinya. Dia kemudian digantikan Joss Whedon. Kekecewaan itu tumbuh ketika kritikus, dan kemudian, audiens, mencaci maki film itu ketika tayang di bioskop pada 2017.
Tuduhan terjadinya kesewenang-wenangan di tempat kerja yang diduga dilakukan Whedon hanya menambah luka. Kontroversi di seputaran perilaku Whedon ditambah dengan penerimaan buruk film itu memicu kampanye medi a sosial kepada Warner Bros. untuk "#releasetheSynderCut." Tagar itu berhasil. Pada 2021, Justice League versi Zack Snyder dirilis di HBO Max. Kritikus dan penggemar sepakat kalau film itu lebih kuat ketimbang aslinya.
Foto: Disney Tourist Blog
Sementar tetap populer di kalangan MCU, Captain America: Civil War juga mendapatkan kritikan. Bertahun-tahun setelah dirilis, film ini dikritik karena apa yang dianggap sebagai pesan fasis. Film itu menggambarkan posisi Iron Man kalau Avengers harus diawasi pemerintah karena pandangan sempit dan dimotivasi rasa bersalah pribadi. Tapi, responsnya ini masuk akal karena Avengers sering memicu kerusakan yang tidak diperlukan dalam pertarungan.
Di sisi lain, sejumlah penonton melihat keyakinan Captain Amerika berbatasan dengan fasisme. Dia ingin agar Avengers terus beroperasi secara otonomi. Ini adalah posisi yang melebih-lebihkan militer dan menegaskan sekelompok kecil orang harus membuat keputusan tentang nasib dunia tanpa input publik.
Foto: Aleteia
Kontroversi itu sesuai dengan jalannya di film yang begitu terbuka bergulat dengan kebaikan dan kejahatan, sifat manusia, dan kekuasaan. Karena alasan itulah, film superhero itu tetap kuat. Ini terutama terjadi pada franchise superhero seperti Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU).
Film superhero tertentu memang punya volume tinggi serangan balik atau umpan balik yang kontradiktif. Terkadang, itu karena alasan tematik yang biasa dan kadang karena alasan lain. Apa saja film superhero paling kontroversial sejauh ini? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Deadpool
Foto: TechCrunch
Mulut busuk Deadpool tidak lolos dari perhatian di film perdananya. Akibatnya, Deadpool menjadi film paling banyak dikeluhkan karena kekerasan, ketelanjangan, dan bahasanya yang eksplisit. Film itu dirilis pada 2016.
Kontroversi itu belum selesai. Pada Juli 2022, Disney+ mengumumkan rencana untuk menambahkan film berating R, termasuk Deadpool, ke layanan mereka—di akun non-anak-anak. Sekali lagi, sejumlah penggguna bersiap, meski Ryan Reynolds dengan cepat berkelakar tentang sejarah panjang Disney membuat film traumatik secara emosional.
9. Batman: The Killing Joke
Foto: YouTube
Ketika DC mengumumkan rencana untuk mengadaptasi Batman: The Killing Joke menjadi film animasi, banyak penggemar menantikan cerita baru dan intepretasi dinamik. Batman: The Killing Joke adalah novel grafis kelam dan ikonik karya Alan Moore yang dirilis pada 1987. Sayang, film yang dirilis pada 2016 tidak menghidupkan materi sumbernya dan membuatnya jadi lebih buruk.
Film itu menerima caci maki karena gagal menghadapi dinginnya Batgirl. Selain itu, film itu juga dicaci maki karena memasukkan hubungan seksual problematik antara Batgirl dan Batman. Penggemar juga kecewa karena film itu mengencerkan cerita menarik tentang sifat baik dan jahat.
8. Spider-Man
Foto: Syfy
Kampanye promosi Spider-Man sudah berjalan ketika World Trade Center diserang pada 11 September 2001. Sayangnya, foto kampanye itu menggambarkan cakrawala New York City, termasuk World Trade Center. Film yang disutradarai Sam Raimi itu dirilis pada 2002.
Konten promosi itu lantas ditarik atau diedit. Termasuk sebuah trailer di mana Spider-Man menjaring Menara Kembar itu dan sebuah foto di mana cakrawala (termasuk menara itu) tercermin di topeng Spidey. Film itu sukses secara komersial dan kritis, tapi masih butuh dibetulkan—meski bukan kesalahannya sendiri—sebelum masuk bioskop.
7. Justice League
Foto: Batman News
Penggemar kecewa ketika Zack Snyder mundur dari kursi sutradara Justice League menyusul kematian putrinya. Dia kemudian digantikan Joss Whedon. Kekecewaan itu tumbuh ketika kritikus, dan kemudian, audiens, mencaci maki film itu ketika tayang di bioskop pada 2017.
Tuduhan terjadinya kesewenang-wenangan di tempat kerja yang diduga dilakukan Whedon hanya menambah luka. Kontroversi di seputaran perilaku Whedon ditambah dengan penerimaan buruk film itu memicu kampanye medi a sosial kepada Warner Bros. untuk "#releasetheSynderCut." Tagar itu berhasil. Pada 2021, Justice League versi Zack Snyder dirilis di HBO Max. Kritikus dan penggemar sepakat kalau film itu lebih kuat ketimbang aslinya.
6. Captain America: Civil War
Foto: Disney Tourist Blog
Sementar tetap populer di kalangan MCU, Captain America: Civil War juga mendapatkan kritikan. Bertahun-tahun setelah dirilis, film ini dikritik karena apa yang dianggap sebagai pesan fasis. Film itu menggambarkan posisi Iron Man kalau Avengers harus diawasi pemerintah karena pandangan sempit dan dimotivasi rasa bersalah pribadi. Tapi, responsnya ini masuk akal karena Avengers sering memicu kerusakan yang tidak diperlukan dalam pertarungan.
Di sisi lain, sejumlah penonton melihat keyakinan Captain Amerika berbatasan dengan fasisme. Dia ingin agar Avengers terus beroperasi secara otonomi. Ini adalah posisi yang melebih-lebihkan militer dan menegaskan sekelompok kecil orang harus membuat keputusan tentang nasib dunia tanpa input publik.
5. Batman v Superman: Dawn of Justice
Foto: Aleteia