Review Film Smile: Teror Hantu Senyum yang Bikin Deg-degan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Smile memakai resep film-film horor thriller psikologis yang efektif. Ceritanya bikin penasaran dan terornya bikin deg-degan.
Bayangkan kamu melihat peristiwa tragis dengan mata kepalamu sendiri. Saking mengerikannya kejadian itu, kamu sampai mengalami trauma yang sampai membuatmu sulit tidur. Tak cuma fisikmu yang tersiksa, mentalmu pun hancur berantakan.
Sekarang, lipatkan kengerian itu sampai tiga kali lipat. Ini karena semua kengerian dan trauma itu bukan hanya terjadi dalam pikiranmu, tapi mewujud dalam bentuk hantu mengerikan yang tidak pernah kita lihat dalam film-film horor sebelumnya.
Hantu ini tidak menunjukkan sosok aslinya. Namun justru inilah yang membuatnya makin seram. Soalnya, ia seperti masuk ke semua orang yang ada di sekitar korban, baik yang dikenal maupun tidak. Ia muncul dengan wajah tersenyum, tapi bukan senyum yang menyenangkan, tapi mengerikan.
Ia juga bisa hadir di mana saja. Di dalam kamar, di rumah, juga di jalanan. Benar-benar tidak terduga, dan inilah yang bikin jantung jadi makin deg-degan.
Foto: Paramount Pictures
Nah, inilah yang dialami oleh Rose Cotter (Sosie Bacon). Dalam adegan kilas balik yang membuka cerita, kita langsung diperlihatkan bahwa orang tuanya bunuh diri. Tampaknya, ini yang membuat Rose tumbuh jadi orang yang ingin membantu banyak orang dengan menjadi seorang psikiater.
Baca Juga: Rekomendasi Drama Jepang Komedi Romantis Terbaik
Rose adalah pekerja keras yang rela lembur, bahkan tak mengambil cuti. Suatu hari, ia kedatangan pasien baru bernama Laura (Caitlin Stasey). Laura mengaku dihantui sosok yang selalu tersenyum setelah ia melihat dosennya bunuh diri di hadapannya.
Sebagai psikiater, tentu Rose meyakinkan bahwa hantu yang dilihat Laura hanya ada dalam pikirannya. Namun Laura tak terima dengan pernyataan Rose. Ia lalu menjerit dan menggeliat layaknya ditarik oleh sosok tak kasatmata. Dan terjadilah peristiwa mengerikan itu. Laura bunuh diri sambil tersenyum aneh di hadapan Rose.
Foto: Paramount Pictures
Film Smile tak cuma menyajikan misteri mengapa Rose jadi mengalami peristiwa seperti yang dirasakan Laura sebelum ia mati. Parker Finn selaku sutradara dan penulis skenarionya sangat paham membuat atmosfer mencekam sepanjang 115 menit durasi film.
Ia menyajikan angle-angle gambar yang aesthetic tapi membuat tidak nyaman. Latar musik yang dibuatnya pun sama mengerikannya. Ditambah wajah Rose yang selalu tampak gelisah dan tertekan, penonton pun jadi ikut-ikutan merasa tertekan.
Baca Juga: 10 Aktris Drama Korea Paling Dibenci pada 2013-2022, Ada Song Hye-Kyo
Sesuai namanya, Smile jadi tontonan horor psikologis yang benar-benar sukses membuat penonton berpikir dan waspada akan ketegangan yang hadir tiba-tiba. Ini berhasil diberikan Parker Finn tanpa harus terlalu sering menampilkan sosok ‘hantu’ senyum yang jadi sumber teror.
Buat penggemar film genre ini, Smile adalah tontonan hiburan yang menyenangkan. Film ini sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai Rabu (28/9).
Bayangkan kamu melihat peristiwa tragis dengan mata kepalamu sendiri. Saking mengerikannya kejadian itu, kamu sampai mengalami trauma yang sampai membuatmu sulit tidur. Tak cuma fisikmu yang tersiksa, mentalmu pun hancur berantakan.
Sekarang, lipatkan kengerian itu sampai tiga kali lipat. Ini karena semua kengerian dan trauma itu bukan hanya terjadi dalam pikiranmu, tapi mewujud dalam bentuk hantu mengerikan yang tidak pernah kita lihat dalam film-film horor sebelumnya.
Hantu ini tidak menunjukkan sosok aslinya. Namun justru inilah yang membuatnya makin seram. Soalnya, ia seperti masuk ke semua orang yang ada di sekitar korban, baik yang dikenal maupun tidak. Ia muncul dengan wajah tersenyum, tapi bukan senyum yang menyenangkan, tapi mengerikan.
Ia juga bisa hadir di mana saja. Di dalam kamar, di rumah, juga di jalanan. Benar-benar tidak terduga, dan inilah yang bikin jantung jadi makin deg-degan.
Foto: Paramount Pictures
Nah, inilah yang dialami oleh Rose Cotter (Sosie Bacon). Dalam adegan kilas balik yang membuka cerita, kita langsung diperlihatkan bahwa orang tuanya bunuh diri. Tampaknya, ini yang membuat Rose tumbuh jadi orang yang ingin membantu banyak orang dengan menjadi seorang psikiater.
Baca Juga: Rekomendasi Drama Jepang Komedi Romantis Terbaik
Rose adalah pekerja keras yang rela lembur, bahkan tak mengambil cuti. Suatu hari, ia kedatangan pasien baru bernama Laura (Caitlin Stasey). Laura mengaku dihantui sosok yang selalu tersenyum setelah ia melihat dosennya bunuh diri di hadapannya.
Sebagai psikiater, tentu Rose meyakinkan bahwa hantu yang dilihat Laura hanya ada dalam pikirannya. Namun Laura tak terima dengan pernyataan Rose. Ia lalu menjerit dan menggeliat layaknya ditarik oleh sosok tak kasatmata. Dan terjadilah peristiwa mengerikan itu. Laura bunuh diri sambil tersenyum aneh di hadapan Rose.
Foto: Paramount Pictures
Film Smile tak cuma menyajikan misteri mengapa Rose jadi mengalami peristiwa seperti yang dirasakan Laura sebelum ia mati. Parker Finn selaku sutradara dan penulis skenarionya sangat paham membuat atmosfer mencekam sepanjang 115 menit durasi film.
Ia menyajikan angle-angle gambar yang aesthetic tapi membuat tidak nyaman. Latar musik yang dibuatnya pun sama mengerikannya. Ditambah wajah Rose yang selalu tampak gelisah dan tertekan, penonton pun jadi ikut-ikutan merasa tertekan.
Baca Juga: 10 Aktris Drama Korea Paling Dibenci pada 2013-2022, Ada Song Hye-Kyo
Sesuai namanya, Smile jadi tontonan horor psikologis yang benar-benar sukses membuat penonton berpikir dan waspada akan ketegangan yang hadir tiba-tiba. Ini berhasil diberikan Parker Finn tanpa harus terlalu sering menampilkan sosok ‘hantu’ senyum yang jadi sumber teror.
Buat penggemar film genre ini, Smile adalah tontonan hiburan yang menyenangkan. Film ini sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai Rabu (28/9).
(ita)